CHAPTER 23

83 14 0
                                    

Pulang sekolah, seperti biasa Sana dengan saudara saudaranya akan beraksi dijalan. Pas sekali jalanan sedang sepi, jadi aman untuk beraksi. Masing masing dari mereka menikmati permainan ini, karena memang mereka sudah lama sekali tidak seperti ini.

Disaat menikmati permainan ditengah jalan, tiba tiba sekumpulan kalelawar muncul kembali mendatangi mereka. Sekumpulan kalelawar itu menyatu menjadi satu, tidak lain dan tidak bukan, Sehun adalah sekumpulan kalelawar itu. Sana dan saudara saudaranya yang sudah mengenali sekumpulan kalelawar itu pun memasang muka malas mereka, mereka malas sekali harus kembali berurusan dengan Sehun.

"Wow, keren. Gw suka loh sama atraksi kalian, keren keren" ucap sehun memuji Sana dan saudara saudaranya

"Gausah sok asik deh lo! To the point aja, lo mau ngapain?" Ucap jihyo

"Hyo, sabar" ucap mina yang berusaha menenangkan jihyo

"Mana bisa sabar ngadapin setan kayak dia" ucap jihyo

"Udah min. Jihyo kalau udah meledak ledak gini emosinya, gabisa di tenangin. Biarin aja, jihyo tau kok apa yang mau dia lakuin. Dia udah gede" bisik soobin pada mina

"Lo kenapa sih ngegas mulu sama gw? Hati hati loh, ntar lo suka lagi sama gw" ucap sehun

"Idihh, lo kalau ngomong tuh di pikir pikir dulu! Jangan asal ngomong kepedean gitu. Yakali gw suka sama vampire jelek kayak lo" ucap jihyo

"Huh, makin hari makin besar juga ya nyali lo?" ucap sehun kesal

"Ya iyalah, emangnya lo yang makin hari makin kecil urat malu nya? Tiap hari gatau malu tiba tiba datang mulu di hadapan gw, gajelas!" ucap jihyo

Emosi sehun sudah naik, rasanya sehun ingin sekali menghabisi jihyo sekarang. Tapi tidak mungkin sehun menyerang jihyo hanya karena jihyo meledeknya. Apa kata vampire lain jika mereka tau cucu raja vampire menyerang musuh hanya karena emosi dengan sebuah ledekan.

"Gak sia sia emang mulut cabe si bontot ye" bisik yeonjun pada soobin

"Tau, pantes gaada lakik yang nempel. Orang mulut nya cabe banget" bisik soobin

"Jihyo udah, tahan emosi lo. Sehun, lo udah lihat sendiri kan gimana karakter adik gw? Jadi mending lo jangan ganggu kehidupan dia ataupun gw dengan saudara saudara gw yang lain, lo tau sendiri kan apa akibatnya nanti?" ucap Sana

"Tuh, denger tuh! Denger kata kakak gw! Jauh jauh lo dari gw sama saudara saudara gw! Pasang telinga lo, buka lebar lebar! Telinga di pakai makanya biar berfungsi, jangan dijadiin pajangan doang!" Ucap jihyo

"Urusan kita belum selesai" ucap sehun

"Kita? Lo aja kali" ucap jihyo

Sudah terbiasa menghadapi cabe-cabean disekolahnya, mulut jihyo benar benar terlatih untuk melawan atau memancing emosi seseorang. Maka dari itu semua orang takut padanya. Tidak banyak yang berani menjadi teman dekat jihyo, bahkan hampir tidak ada. Jihyo sendiri memang tidak ingin memiliki teman dekat. Memiliki teman dekat manusia akan membuatnya kewalahan, karena dia masih belum bisa mengontrol beberapa kekuatannya.

Sehun yang mendengar semua ledekan jihyo itu, sebenarnya merasa panas. Tapi apa boleh buat, ia tidak boleh melawan. Ia berusaha menahan diri dan memilih meninggalkan jihyo bersama saudara saudaranya itu. Yang jelas, ia tidak akan pernah berhenti mengganggu jihyo beserta saudara saudaranya.

Jihyo dan yang lain pun merasa lega ketika Sehun sudah pergi meninggalkan mereka.

"HAHAHAHAHAHAA hyoo, hyoo. Lo tuh ya, selain suara nyaring sampai 20 oktaf, mulut lo juga cabe banget. Cucu raja vampire loh itu, masa diserang makai mulut cabe??" ucap yeonjun

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 05, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Different WorldWhere stories live. Discover now