CHAPTER 09

244 48 3
                                    

Hari sudah mulai gelap, mereka masih setia duduk santai di rumah pohon itu sambil memandangi taman yang indah disana.

"Hyo, dah malam. Pulang?" ucap Jungkook

"Iya deh, ntar dicariin mama gw lagi" ucap jihyo

"Tapi gw mau ngajak lo makan malam dulu, ini dah malam. Lo kan belum makan" ucap Jungkook

"Ha? Gaperlu, gw bisa makan nanti dirumah" ucap jihyo

"Biar sekalian aja hyo, sampai rumah nanti jadinya tinggal tidur gitu" ucap Jungkook

"Tap--"

"Dah gaada tapi tapi, ayo" ucap Jungkook, Jungkook turun dari rumah pohon itu dan meninggalkan jihyo. Ia menuju motor dan menunggu jihyo turun dari sana

"Iss ngeselin banget sih nih cowo! Sok cool, sok ganteng, sok baik, sok perhatian ahk semuanya lah pencitraan" umpat jihyo

"Cepetan turun, lama amat" ucap Jungkook

"Iya iya sabar kali" ucap jihyo

"Terlalu sabar gw sama lo" ucap Jungkook

"Nyenyenye" ejek jihyo

Jihyo turun menuju motor, ia segera naik ke motor itu. Jihyo sudah naik ke motor itu, tapi jungkook tidak menjalankan motor nya. Jihyo pun bingung dan menanyakan nya pada Jungkook.

"Kok gak jalan sih?" ucap jihyo

"Pegangan dulu kaya tadi" ucap Jungkook

"Dih apaan lo, sok asik banget" ucap jihyo

"Pegangan hyo, nanti jatuh. Gw mau balap nii" ucap Jungkook

"Alah bilang aja lo mau modus kan? Lo sebenarnya nyaman kan gw peluk?" ucap jihyo

"Kegeeran lo, demi keslamatan hyo" ucap jungkook

"Ah engga ah, mod--"

"Susah emang kalau pegangan doang? Tinggal pegangan nihh gini" Jungkook meraih dua tangan jihyo dan melingkarkan tangan itu dipinggangnya

"Udah gausah dilepas lepas, peluk erat erat" ucap Jungkook

Jihyo hanya bisa pasrah daripada dia pulang makin lama hanya karena perdebatan pegangan, mending ia peluk saja.

Jihyo merasakan sejuk nya angin malam ini, tidak terlalu dingin dan itu sangat nyaman untuk dirasakannya. karena jihyo memeluk Jungkook, dia meletakkan dagu nya dibahu Jungkook. Karena sangat tidak mungkin kalau dia memeluk Jungkook tapi kepala nya jauh dari tubuh Jungkook.

Ini kali pertama Jungkook dekat dengan seorang wanita, ini pun hanya karena dia ingin memata - matai keluarga jihyo. Tapi tiap kali dirinya dekat dengan jihyo, ia merasakan ada rasa nyaman. Entah apa yang terjadi tapi memang itu kenyataan nya. Sifat cerewet dan galak yang dimiliki jihyo, menjadi daya tarik nya. Jungkook sangat senang menjahili jihyo dengan memancing emosi nya, baginya ketika jihyo sedang cerewet itu adalah hal yang paling lucu.

Tapi Jungkook slalu melupakan hal itu, karena maksud dan tujuannya bukan untuk itu. Ia mendekati jihyo hanya untuk memata matai, tidak ada hal lain yang lebih dari itu.

"Huh, dah lama banget gw gak keliling malam berdua sama abang gw naik motor gini" ucap jihyo tiba tiba, Jungkook pun heran kenapa tiba tiba jihyo jadi ingin bercerita.

"Emang dulu sering banget jalan berdua gini sama abang lo, satu motor?" ucap Jungkook

"Banget, sering banget. Tapi semenjak SMA udah gapernah lagi. Sama papi juga gitu, tiap malam pasti jalan keluar berdua gini naik motor trus posisi nya persis banget kaya kita sekarang. Sayang banget, papi udah pergi duluan" ucap jihyo

Different WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang