CHAPTER 20

118 17 0
                                    

Sudah 3 hari Jimin dan Mina tidak omongan, terhitung dari hari jumat hingga saat ini sudah hari senin. Mina selalu menjauh tiap kali jimin mendekat, mina juga tidak pernah mengangkat telepon dari jimin. Sebenarnya jimin tidak tahan jika sehari saja ia tidak berkomunikasi dengan mina. Hanya saja selama 3 hari ini, jimin selalu berusaha untuk membiarkan mina memiliki waktunya sendiri.

Namun kali ini, jimin tidak bisa. Ia harus mendekati mina dan menanyakan kembali, apa sebenarnya masalah yang membuat mina menjauhi dirinya seperti ini.

Sekarang sedang jam istirahat, Jimin melihat mina duduk ditaman seperti biasa. Jimin membeli kopi americano kesukaan mina di kantin tadi, ia akan memberikannya pada mina dan akan berusaha untuk mengajak mina mengobrol kali ini.

"Nih kopi americano" Ucap jimin yang menyodorkan kopi americano itu pada mina

Mina yang tadinya sedang fokus bermain hp pun melirik kopi americano yang diberikan jimin padanya. Awalnya mina sudah menolak kopi itu melalui tatapan malasnya saat melihat jimin. Matanya sudah mengatakan tidak, tapi jimin tetap setia menyodorkan kopi itu dihadapannya. Jadi, mina pun mengambil kopi americano itu. Ia letakkan disebelahnya.

"Gitu dong, kalau dikasih sesuatu harus diambil. Itu kopi americano, kopi kesukaan lo" ucap jimin

"Makasih" ucap mina

"Sama sama. Ehm, lo ngapain aja 3 hari ini?" Ucap jimin

"Gak ngapa ngapain" ucap mina

"Gak ngapa ngapain kok, ga ngangkat telepon gw?" Ucap jimin

"Gw gak buka hp" ucap mina

"Sebenarnya lo ada masalah apa sih?" Ucap jimin

"Gaada" ucap mina

"Gaada, tapi diamin gw terus selama 3 hari ini. Gw ada salah ya sama lo?" Ucap jimin

"Kalau lo datang kesini cuma mau nanyain itu, mending gausah" ucap mina

Mina pergi meninggalkan jimin ditaman itu. Mina meninggalkan kopi americano pemberian jimin juga. Hal itu membuat jimin frustasi sendiri. Ia bingung, sebenarnya apa yang salah dari dirinya hingga mina sekesal itu padanya.

"Arghh!"

💜💜💜

"Gw minta maaf ya soal kemarin"

Lia yang sedang santai duduk sendiri dikooridor sekolah, melirik pada sumber suara. Lia bingung karena ternyata soobin yang menghampirinya, yang datang meminta maaf padanya.

"Buat?" Ucap lia

"Boleh gw duduk?" Ucap soobin

"Oh, boleh" ucap lia

Soobin duduk disebelah lia, dikursi panjang yang berada di kooridor sekolah itu.

"Gw minta maaf soal kejadian beberapa hari yang lalu, yang dikantin" ucap soobin

"Ohhh itu" ucap lia

"Maaf karena gw udah buat lo kesel" ucap soobin

"Iya, gapapa. Udah gw maafin kok" ucap lia

"Makasih ya" ucap soobin

"Iya, sama sama. Gw ga nyangka loh kalau lo bakal minta maaf. Gw aja udah lupa sama kejadian itu" ucap lia

"Gw gak enak aja udah buat lo kesel waktu itu, jadi kepikiran gw" ucap soobin

"Kepikiran? Karena?" Ucap lia

"Ya kepikiran karena lo kesel" ucap soobin

"Gw kesel kenapa lo pikirin?" Ucap lia

"Aduh, gablok! Makai ngomong gitu lagi gw. Ayo dong, please pleasee otak gw kerja. Harus jawab apa nih gw?" Batin soobin

Different WorldWhere stories live. Discover now