Ch 07

551 48 4
                                    

Dipagi harinya alre terbangun dan langsung keluar dari tenda, alre menyerit heran melihat dua tenda dan juga mobil lain disana yang ntah milik siapa. Alre mengedarkan pandangannya tidak melihat siapapun disana, lalu alre berjalan mendekat keujung, ia melihat eza, geon, liga dan juga vano berada dipantai sedang bermain air.

Alre tersenyum smirk lalu membalikkan badannya, kabur dari sana adalah ide konyol yang terlintas dibenak alre.

Dan alre sungguh melakukan itu, ia mengambil ponselnya juga power bank milik lio, dan tak lupa ia mengambil sekantong plastik yang berisi makanan ringan.

Alre berjalan memasuki hutan yang berada didepannya sekarang, ia berjalan santai diantara pepohonan tinggi yang berada dikedua sisinya, dia juga sambil memakan makanan ringan yang ia bawa.

"Bikin rumah pohon disini enak kali ya" gumam alre

"Awsshh" alre meringis, kala sesuatu mengenai kepalanya, alre mengedarkan pandangannya, tidak ada siapapun.

Merasa ada yang memperhatikan, alre berlari terberit berit kembali ketempat dimana ia mendirikan tenda. Sedangkan seseorang yang berada diatas rumah pohon tepat dikepala alre tadi, ia terkekeh geli melihat alre ketakutan, padahal ia ingin menyapa alre lewat kacang yang ia lemparkan dan tepat mengenai kepala alre.

Seseorang itu kemudian turun sambil melanjutkan aktivitasnya yang sedang memakan kacang sambil berjalan santai menyusul alre.

Eza dan lainnya saat ini sedang panik, mereka kembali keatas tidak mendapatkan alre didalam tendanya. Lio yang baru saja datang pun menyerit heran melihat temannya sedang mondar-mandir panik sambil menggaruk rambutnya kasar, eza melirik lio dan langsung meninju wajah tampan lio.

"Awsshh, lo kenapa za" lio menyeka sudut bibirnya yang mengeluarkan darah, sekali pukulan sudah membekas.

"Lo darimana aja se dari tadi? Alre gaada ditendanya lioanjing" lio membulatkan matanya lalu berlari masuk kedalam tenda untuk mengecek keberadaan alre.

"Aish sigoblog, udah dibilang gaada malah dicek" celetuk vano.

"Mungkin ga kalo al masuk hutan?" liga menunjuk hutan.

"Hm, mungkin" balas geon.

Eza langsung berlari menuju hutan yang tak jauh dari tempatnya berdiri, lio pun juga ikut menyusulnya. Geon dan dua temannya itu juga ikut menyusul, namun mereka berjalan dengan santai.

"Aaaaaaaaa"

Saat sudah berada didepan hutan yang sudah ada semak-semak rata akibat dilalui mobil, mereka memberhentikan langkahnya kala mendengar suara teriakan yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Loh loh, itu suara al cok" kata liga.

Tak lama kemudian, alre muncul sedang berlari kearah mereka, ia langsung memeluk eza namun dihempas oleh siempunya.

"Lo anj..." eza ingin marah namun ia tak bisa, vano langsung melingkarkan tangannya dipinggang eza.

Tak lama kemudian, saga muncul. Ia berjalan cool dengan tangannya yang ia masukkan kedalam saku, dan kepalanya yang tertutup tudung hoodie.

"Udah gue duga" kata geon lalu berjalan kembali kearea tenda.

"Jangan bilang lo yang isengin gue tadi?" tanya alre pada saga, si empunya hanya melengos saja menyusul geon, dan vano pun juga ikut menyusul, sedangkan liga masih berada disana.

ALRELIANOWhere stories live. Discover now