Ch 04

681 49 1
                                    

Sebuah janji untuk tidak merokok lagi, kini alre melanggarnya. Sudah empat batang ia habiskan, ntah apa yang ia pikirkan, sedari tadi melamun dibalkon kamarnya menikmati asap yang keluar dari mulutnya sambil menatap bintang-bintang dilangit yang seakan cahayanya akan meredup.

Terlintas dibenaknya saat dua bulan lalu dimana ayahnya yang akan berkunjung kekampung untuk menjenguk anak dan mertuanya, terjadilah kecelakaan yang merenggut nyawa ayahnya.

Kematian seseorang adalah takdir, tetapi ntah kenapa alre menyangkal kenyataan itu. Sudah jelas itu adalah kecelakaan, namun alre menganggapnya demikian.

Kehilangan dua orang yang dicintai dalam satu waktu adalah hal yang menyakitkan untuk alre, ia ingin menyelediki tetapi ntah apa yang harus diselidiki, pikirannya berkecamuk, ditambah bisikan liga tadi siang yang terngiang diotak alre.

Pikiran negatif tentang kematian ayahnya yang sudah ia buang jauh-jauh pikiran itu, kini seakan menyeruak kembali menghantui alre dalam sekejap mata hanya karena bisikan liga.
Meninggal dalam kecelakaan itu sudah jadi hal yang biasa, polisi ngatakan bahwa kecelakaan itu adalah kecelakaan tunggal, tetapi yang membuat pikiran aneh alre adalah mengapa seluruh body mobil hancur seakan tertabrak oleh truk. Lagi-lagi polisi menyangkal bahwa mobil yang dikendarai ayah alre menabrak pembatas tol, alre meminta rekaman cctv tol, dan memang itu adalah kecelakaan tunggal.

Dan dari situlah ia membuang jauh-jauh pikiran kejanggalan atas kecelakaan itu, datang ke kota memulai hidup baru bersama mamanya, namun sekarang ia mencurigai mamanya sendiri ulah dari bisikan liga. Bukan hanya mamanya, bahkan liga dan ayahnya juga masuk dalam list tersangka dipikiran alre.

"Lian gaboleh ngerokok lagi ya janji? Lili bakal marah sama lian kalo lian gamau jaga kesehatan"

"Susah li, kalau udah kecanduan gini mah, harus ada penggantinya"

"Maksudnya permen? Nanti lili beliin deh satu pack gimana?"

"Itu mah sama aja bikin ngerusak juga, kalau aku sakit gigi gimana?"

"Serba salah deh"

"Mn... Aku punya rekomendasi"

"Apa tuh?"

"Bibir kamu, sama ini"

"Aaaaaa liaaan messuuum"

.

"Lian aku hamil"

"Hahh ngga ngga, gimana bisa li?"

"Aku takut lian, bapak pasti bakal marain lili"

"Jawab aku siapa yang lakuin ini li?"

"Lian"

"Aku gapapa, jawab aja"

"A-akuu, anak inii..."

.

"Kita putus aja ya"

"Cape? Kamu pasti cape ya? Istirahat dulu gausah dipikirin, kalo emang ayah anak ini gamau tanggungjawab aku yang bakal nikahin kamu li"

"Tapi dia mau tanggungjawab, k-karena itu kita harus putus"

.

"Kamu apakan anak saya lian? Setelah kamu hamilin dia dan gak bertanggungjawab, kamu malah bunuh dia dengan alasan kamu cemburu orang lain nikahin lili?"

ALRELIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang