"Tentu. Hanya.. Kau tahu permasalahannya bukan? Sejak kau meletakkan seluruh warisanmu, kami harus mundur dari ikut campur dalam masalah mu."

"Paman Lee!"

"Seokjin, aku tidak ber maksud seperti itu, tetapi jelas bahwa penatua  telah mengingatkan kami. Jika kau ingin kami membantumu, tentu kau harus merubah keputusan mu dan ambil seluruh tanggung jawab ini."

Ada keraguan di hatinya. Ibu Bae bukan anak biologis dari penatua Kim. Secara alami tentu harta milik tuan Kim bukanlah miliknya. Namun orang tua itu terus memaksanya untuk mengambil alih penuh perusahaan Yelan.

"Jika aku mengambil alih, bisakah kau berjanji akan menemukan apa yang aku inginkan?"

"Tentu. Bahkan jika informasi yang kau inginkan telah terkubur di dalam tanah, aku pasti akan mendapatkannya untukmu."

Dia masih sangat enggan. Namun Haowen adalah yang terpenting untuknya. Meskipun dia harus mengingkari prinsip yang sudah dia pegang dengan teguh, dia akan tetap melakukannya. Setelah di pikirkan lebih matang, menjadi miskin tidak baik juga. Contoh nya adalah hal seperti ini. Dia tidak memiliki kekuatan untuk melakukan Apapun untuk mendukung keluarganya.
.
.
.
.
.
.
Kembali ke sanatorium.

Dita duduk di dekat ranjang Haowen. Pria kecil itu masih tidur dengan sangat lelap.

"Dita, aku akan berbicara dengan paman Song, kemudian kembali ke rumah. Ibumu pasti khawatir."

"Baik. Ayah berhati-hati."

Suho mendaratkan satu ciuman di puncak kepala putrinya sebelum pergi.
.
.
.
.
.
.

Suho mengetuk pintu  ruangan Song Jaejong. Dia melihat pria tua itu tengah berpikir dengan keras.

"Apa yang kau pikirkan"

Dia sangat terkejut. Dia tidak mendengar ketukan Suho sebelumnya.

"Aku sedang Memikirkan situasi cucumu."

"Ada apa? Apakah ini serius? Apakah Haowen memiliki kondisi lain?"

"Tidak... Tidak... Jangan mengutuk cucumu sendiri dengan sangat kejam."

"Aku tidak mengutuknya. Hanya kau yang membuatku gugup."

"Aku serius."

"Apakah wajahku seperti bergurau?"

Keduanya hening beberapa waktu.

"Suho, mungkinkah kau menyinggung seseorang?" Jaejong.

"Apa maksudmu?"

"Mungkinkah kau memiliki musuh yang sangat membenci mu?" Jaejong.

"Tidak ada. Aku orang yang bersih, kurasa." Suho.

"Coba pikirkan lagi. Jika Seokjin tidak terlibat dengan militer, itu pasti dari keluargamu." Jaejong.

"Hey, kurasa kau salah memahami situasi kami. Haowen cucuku dari Seokjin. Dia anak Seokjin dengan wanita lain, bukan dengan putriku."

"Hah?! Benarkah? Ku kira dia cucumu yang asli."

"Tidak. Jika Dita memiliki bayi, tentu kau akan mengetahuinya, bukan."

Tangan Jaejong menopang dagunya dan menatap Suho curiga.

"Hey, Kim Jun-myeon, Haowen itu anak dari Dita anakmu, kau tahu."

Suho tertawa. " aku tidak menipumu, dia anak Seokjin dengan wanita lain."

"Aku memberitahumu. Lihat test paternity Dita yang aku ambil hari ini."

Suho tercengang. Dia seperti dipukul keras di kepalanya. Dia mengambil berkas di tangan Jaejong dan membacanya  dengan teliti.

"Bagaimana mungkin? Demi tuhan putriku tidak pernah hamil dan melahirkan."

"Benarkah?"

"Ya, karena kami selalu hidup ber-....."
Kata-kata Suho tertelan oleh pemikiran yang tiba-tiba muncul. "Tidak benar. Putriku tinggal di luar negeri untuk waktu yang lama. Tidak mungkin."

Suho bergegas pergi menemui Dita. Ada kemarahan dimatanya yang tidak dapat dia sembunyikan.

"Dita! Apakah kau menipuku?"

Dita dikejutkan dengan kemunculan ayahnya yang tiba-tiba membuatnya sedikit sakit kepala.

"Ayah, ada apa?"

"Kau dan Seokjin, apa kalian bersama sebelum pernikahan?"

"Tidak. Aku bahkan tidak mengenalnya". Dita jelas semakin bingung. Ayahnya terlihat sangat marah, kali ini. "Ayah...."

"Lantas Bagaimana kau akan menjelaskan ini?" dia menyerahkan hasil tes paternity kepadanya.

Hening. Dan saat adanya reaksi, Dita tercengang.

"Ayah, apa maksudnya? Ba-bagaimana?

" kau Benar-benar tidak mengetahuinya, huh?"

"Demi tuhan ayah, aku tidak tahu apapun dan aku belum pernah melakukan hal-hal intim dengan siapapun."

"Lantas Bagaimana kau menjelaskan hasil tes yang baru saja di ambil oleh paman Song? Haowen Benar-benar putramu dengan Kim Seokjin. Tidak mungkin kau tidak terlibat intim dengannya."

Dita menangis dengan frustasi. Dia benar-benar tidak melakukan itu dengannya. Bahkan dia tidak bisa memiliki anak karena cidera di rahim yang membuatnya harus mengangkat rahim itu sendiri. Jadi bagaimana dia dan Seokjin terlibat? Kapan itu terjadi? Bagaimana mungkin aku tidak ingat saat hamil dan melahirkan anakku sendiri?

"Hal ini, jangan beritahu Siapapun termasuk ibumu. Aku akan mencari tahu terlebih dahulu. Ini sangat janggal." Suho melihat putrinya menangis dan dia tidak tega. Dia menariknya kedalam pelukan. "Tidak apa-apa, ini juga hal bagus. Hal yang kita pikir tidak akan kita miliki, ternyata telah dimiliki. Ini bagus." dia masih berusaha mengangkat suasana hati Dita yang turun.

pampering my little husbandWhere stories live. Discover now