009 "Ikatan Batin"

1K 159 11
                                    

Cepat atau lambat pertemuan ini pasti terjadi.

♾♾♾

Seminggu berada di Jakarta, Raisa dan Daehan sudah kembali ke Sidoarjo, memulai aktifitas seperti biasa, Raisa bekerja dan Daehan sekolah.

Waktunya Raisa untuk menjemput Daehan dari sekolah namun, sebentar lagi dirinya ada operasi.  Meminta tolong pada Rey atau Hana, pasangan itu sedang berkunjung ke rumah orangtuanya.

"Kenapa?  Ada masalah?" suara itu membuyarkan pikiran Raisa, segera menoleh dan mendapati Canu yang menghampirinya.

"Aku ada operasi, Daehan nggak ada yang jemput," balas Raisa.

"Biar aku jemput, kebetulan aku udah nggak ada pasien lagi," Canu mengajukan diri untuk menjemput Daehan, "Kamu nggak usah khawatir, fokus sama operasinya aja. Daehan biar aku yang jemput, aku pastiin dia aman sampai ke kamu!" Canu berusaha meyakinkan.

"Nggak ngerepotin kamu kan tapi? Jangan di anter pulang, bawa kesini aja. Rey sama Hana lagi nggak ada di rumah, Daehan nggak ada yang nemenin di sana," minta Raisa yang diangguki patuh oleh dokter obgyn itu.

"Dokter Raisa sudah di tunggu di ruang operasi," panggil suster meminta untuk segera menuju ruangan operasi.

"Aku duluan," pamit Raisa meninggalkan Canu, pria itu mengangguk dan langsung keluar menuju parkiran, memasuki mobilnya dan meninggalkan area rumah sakit untuk menjemput calon anaknya yang masih di sekolah.

♾♾♾

Beberapa anak sedang menunggu orangtuanya menjemputnya termasuk Daehan,  anak itu hanya terdiam ketika teman temannya saling berceloteh.

"Daehan, hari ini siapa yang jemput kamu?" pertanyaan itu terlontar untuknya, membuat anak berusia tujuh tahun itu menoleh tidak suka, karena pasti ujungnya akan berbicara tentang, Ayah, Papa, dan sebutan lainnya.

Sebelum Daehan menjawab, sebuah mobil berhenti di depan mereka, Daehan mengenal mobil ini, tapi bukan milik Bunda atau Ko Rey dan Ci Hana.

"Papa!" kagetnya saat melihat Canu yang baru turun dari mobilnya, Daehan tersenyum senang karena bisa membungkam temannya yang terus bertanya tentang Papa.

"Hallo jagoan... siap untuk pulang? Bunda udah nunggu!" Canu membukakan pintu, mengisyaratkan untuk segera masuk.

"Temen temen Daehan duluan, Papaku udah jemput, dadah!"Daehan tersenyum sambil melambaikan tangannya sebelum masuk ke dalam mobil.

Canu yang akan menjalankan mobilnya kembali terurungkan karena ponselnya yang berbunyi, melihat asistennya yang menghubunginya dengan segera mengangkat panggilan tersebut.

"Maaf mengganggu jam istirahatnya dok, pasien yang ingin konsultasi dari luar kota datang lebih cepat,  mereka sudah datang dan menunggu anda,"

"Suruh mereka menunggu di dalam ruangan saya, sebentar lagi saya kembali ke rumah sakit," perintah Canu sebelum memutuskan panggilan.

"Kemana Bunda? Kenapa Papa yang jemput Daehan?" tanya anak itu setelah mobil berjalan.

"Bunda ada di rumah sakit, ada operasi. Jadi, Papa yang jemput, apa Daehan keberatan?" tanya Canu dengan menunjukkan raut sedihnya.

BROKEN FAMILYWhere stories live. Discover now