12

186 15 7
                                    

Zirhea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zirhea

Kediaman megah Gabriela pagi ini terasa begitu baik, atas kehadiran Zirhea yang berkunjung dan berkomunikasi dengan sangat baik terhadap orang tua Galen, yang lebih baiknya lagi beberapa kerabat pria itu datang sehingga mereka melaksanakan sarapan bersama yang hikmat dan hangat.

Zirhea telah di kenal oleh keluarga Galen, mereka Akrab dan sangat dekat, orang tua Galen berperan besar membantu Xavier membesarkan Putri dari mendiang Zico dan Aysria itu.

"Ayolah kita perlu penentu waktu untuk lebih cepat, sangat menyenangkan mengadakan pesta pernikahan, apalagi kalian akan segera menimang bayi, kan?" Wanita dengan rambut yang terjepit anggun bersuara tak jauh dari Zirhea, wanita itu adalah ibu dari Audrey.

Lilyana Gabriela Abroyz.

"Biarkan pengantin ku menjernihkan pikiran nya, jangan terlalu mendesak Rhea." Balas Galen merengkuh bahu Zirhea yang duduk di sampingnya.

Pria itu mengecup kening wanita yang saat ini telah mengenakan gaun berlengan panjang dengan model turtleneck.

"Kami akan menikah setelah anak pertamanya lahir," Keluh Zirhea segera membuat semua orang menatap dendam pada Galen.

Yah, Zirhea benar mereka harus terhambat oleh kehadiran calon anak Galen dari wanita lain.

"Rhea benar, Aku juga memiliki tanggungjawab untuk menanti persalinan Yuri," Kalah Galen tampak pasrah.

Zirhea justru tertawa geli dan mengusap rahang tegas Galen, mengecup lembut rahang lain yang tak terusap jemarinya.

"Kalian benar-benar hebat, masalah dalam hubungan kalian itu cukup berat dan selalu nyaris hancur, entah cinta apa yang sedang kalian pertahankan," Puji Ayah dari Audrey.

Baik Ayah maupun Ibu Galen hanya tersenyum takjub pada sosok Zirhea yang begitu hangat dan mesra di posisinya yang mendampingi putra mereka.

Andai mereka mengetahui segala sisi yang tersembunyi hubungan Zirhea dan Galen.

"Kami tidak memiliki susunan omong kosong untuk menjadi jawaban atas pertanyaan itu," Jujur Galen tersenyum manis dengan mata yang kini fokus pada Zirhea, saat ini wanita itu fokus menyendok Pai ber-Vla Cappucino.

Galen mengusap perut rata Zirhea yang segera terganggu dari aktivitas nya, wanita itu segera meraih telapak tangan Galen dan menggenggam beberapa jari besar Galen yang bisa ia genggam.

Mengecup telapak tangan itu dan membawanya menempel di depan dadanya yang berdebar dengan ritme yang pas.

Suasana masih menyenangkan sampai beberapa menit setelahnya datang seorang pelayan, memberi informasi ada seseorang yang datang menjemput Zirhea.

ZirheaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang