Kananda menatap Vero, memang jika harus mengamati situasi Vero itu cukup ahli dan sangat sulit untuk di bodohi.

Tapi entah kenapa Vero bisa masuk ke kelas yang notabene nya sarang anak anak nakal dengan nilai pas pasan.

"Jangan bilang ke siapa siapa Ver."

"Lah kenapa?"

"Gue sama Raka udah sepakat buat backstreet."

"Ha! Yang bener aja lu An jaman sekarang lu masih suka pacaran backstreet gitu." Vero mengelem kuat dia beneran baru tau jika sahabat nya sangat rendah hati.

Apakah Kananda ini tidak percaya diri berpacaran dengan Raka yang super star sekolah.

"Gue sama dia punya alasan sendiri, jadi tolong Ver ya jangan kasih tau orang orang."

Kananda menggoyang kan tangan Vero yang sedang memegang gagang permen di mulut nya dengan memelas.

"Iya iya, lagian itu juga bukan urusan gue, tadi pacar lu mau kemana ninggalin lu sendirian."

"Dia ada urusan Osis."

"Yang sabar aja punya pacar anak Osis emng harus ekstra tahan diri buat gak ketemu ayang karna sibuk."

"Gak papa kan lu bisa temenin gue."

"Iya dah."

"Lu gak ke kanti?"

"Udah tadi nya mau ngantri batagor nya Bi Jujum tapi males ada drama alay."

"Drama apaan emang?"

Vero menjilat permen bulat yang sekarang sudah mengecil.

"Lu tau cewek cantik dari IPA 11-B?"

"11-B gue kurang tau." Kananda ragu untuk menyebut cewek yang ia kenal

"Beberapa murid cewek ribut di kantin salah satu nya ada yang luka, cewek dari kelas 11-B kalo gue gak salah dengar tadi pas mereka tereak namanya Sherly atau siapa ya lu gue."

Deg!

Raka berbohong, dia pasti menemui Sherly karna cewek itu terluka.

"Sherly?"

"Iya, gue gak tau mereka ngomong apa sampai ribut gitu tapi si Sherly itu keadaan nya agak ngeri dia di dorong nyampe jatuh."

Pada akhirnya Raka masih sama seperti awal hubungan mereka terjalin. Kananda tidak bisa menyangkal jika Raka dan Sherly itu memagang punya hubungan yang sangat dekat.

Mengenal sudah sangat lama hingga membuat Kananda pada awal nya ragu jika Raka Memang tidak memiliki perasaan pada sahabat sendari kecil nya itu.

"Raka..."

Tet....tet....

"Ha, Anda lu ngomong apa gak ke dengeran."

"Gue mau masuk kelas."

"Gue temenin."

"Gak usah Ver kelas lu sama gue jauh kalo lu telat ntar lu gak bisa masuk kelas."

"Gue udah bisa telat lu tenang aja, gue temenin lu ke kelas gak ada penolakan."

Dengan tanpa bisa membantah lagi Kananda mengizinkan Vero untuk menemaninya pergi ke kelas.

"Makasih ya."

"Santai aja, oh ya An lu bisa jadian sama Raka gimana ceritanya?"

Kananda meremas ujung roknya gugup."itu sebenarnya gue tuh awal nya gak suka sama dia."

"Gak suka tapi sekarang udah tahap bucin."

Kananda tersenyum mengangguk."Gue awal nya benci karena selalu saingan nilai sama dia."

"Wah anak IPA Kisah cinta nya aneh aneh ya."

"Maksudnya?"

"2 bulan yang lalu gue nolongin anak kelas lu."

"Siapa?"

"Daffathri Neswara."

"Daffa?"

"Sejak 1 bulan lalu dia rajin nempel sama gue."

Kananda tertawa tak mempercayai cerita dari Vero, Daffa itu cowok paling cuek di kelas nya anak anak  cewek di kelas nya saja tak banyak berinteraksi dengan Daffa meskipun begitu Daffa memang masuk dalam 5 besar cowok ganteng di sekolah seperti Raka.

"Salah orang kali lu Ver."

"Lu gak percaya kan?"

Kananda menggeleng."Ngak."

"Gak papa saat tiba di kelas, lu bakal percaya sama gue." Vero berkata dengan sombong.

Seperti nya ucapan Vero itu tak bisa di buktikan karna sekarang bukan nya pembuktian cerita Vero malah Pemandangan kurang mengenakkan yang sukses memancingnya emosi kedua cewek itu.

"Raka."

"Anjir itu beneran dia, ngapain tuh cowok sama anak IPA-B."

"Raka mungkin cuman mau nolongin dia, makasih ya lu udah mau nganterin gue ke kelas sekarang lu bisa balik ke kelas."

"Mata lu bermasalah! Lu gak liat tatapan mata si cewek itu." Vero yang notabe nya memang susah mengontrol emosi langsung tersulut.

Kananda ini tidak bisa melihat tatapan mata yang begitu memuja ke arah Raka atau cewek itu memang pura pura bodoh.

Melihat situasi hubungan abstrak Kananda dan Raka Vero bisa menarik benang tipis itu. Tapi dia belum tahu pasti apa masalah nya.

Sementara itu Raka yang berjongkok menghadap tepat ke arah cewek yang duduk di bangku depan koridor kelas IPA-B itu tidak tau jika orang yang selalu dia utamakan tengah menatap nya dengan perasaan yang sulit di ungkapkan.










Jangan lupa vote dan share ya cinta

See you

THE CIRCLE Where stories live. Discover now