Zirhea

11

Zirhea

Kedua tubuh tanpa busana itu terus menari sensual di atas ranjang, setiap gerak seolah berirama dengan alunan cumbuan yang erotis.

Galen segera meracau nikmat dengan mengusap punggung Zirhea yang kini duduk di atas tubuhnya, bergerak memompa penyatuan mereka dengan sangat lihai hingga meledak di dalam tubuh wanita itu.

"Cinnamon,"

Kedua payudaranya menggantung seksi dengan di penuhi bercak kemerahan, beberapa peluhnya membuat tubuh seksi itu mengkilap di bawa lampu kamar yang temaram, Zirhea melemas oleh rasa nikmat yang berdenyut tepat di pusat tubuhnya.

Di raih oleh tubuh Galen untuk membalik posisi mereka, mengembalikan mereka pada posisi kesekian saat mereka melakukan ronde awal percintaan ini.

"Cinnamon,"

Tubuh panjang pria itu keluar dari dalam diri Zirhea sehingga cairan percintaannya tumpah riuh di atas selimut hitam di kamar Galen.

"Kakak," Lenguhan itu terdengar begitu lemas, dengan Galen yang kembali mencumbu tanpa bosan sosok Zirhea di bawahnya.

"Zirhea ku," Gumam Galen, setelah beberapa kali Menandai jengkal tubuh Zirhea dengan warna kemerahan, kecupan dari bibir hangat Zirhea menempel di rahang tegas Atlet tampan itu.

Dari ikatan itu, mereka akan menyudahi kesenangan sampai di sini dulu, Galen Kembali menancapkan dirinya di dalam Zirhea kali ini tanpa pergerakan, membisikan nyanyian pujian serta ketidak mampuannya untuk berhenti mencintai Zirhea, pengantar tidur yang sempurna dan membuat Zirhea tenang untuk itu.

Galen menarik selimut dan memeluk Zirhea dengan hangat, rasanya Zirhea akan begitu kokoh saat menahan keperkasaan nya di dalam sana, merengkuhnya dengan kehangatan yang terus mengalir deras seolah darah yang berdesir.

Keduanya istirahat dengan tidur bersama, mengistirahatkan tubuh mereka yang bergulat cukup lama oleh nafsu-

"Cinnamon," Kedua mata Zirhea kembali terbuka beberapa saat seolah tersengat listrik, wanita itu meraih kesadaran secara tiba-tiba.

Sejak tadi bayangan Althair menghantuinya bahkan sepanjang kebersamaannya dengan Galen.