'12'

16 9 0
                                    

Pov : Dewangga Atmadja

*Hari Anehhhh!!!*

Hidup gw kalo ga haduh ya hadehhh

✨DEWANGGA  ATMADJA✨
__________________

Sebuah gubuk yang dipenuhi oleh kehangatan keluarga lebih baik dari pada rumah yang luas nan mewah tetapi dingin dan kosong.

Setiap pulang kerumah gw hanya melihat bibi yang tengah memasak untuk makan malam kami, tidak ada yang lain selain itu.

Sedih memang tapi sudah terbiasa, ntah terbiasa atau memang dipaksa terbiasa agar tidak banyak menuntut.

"Malam bi.."

Bibi menoleh dan tersenyum.
"Oh Dewa sudah pulang, lelah ya? Gih mandi lalu ajak Dinar untuk makan malam, bibi hampir selesai memasak."

Gw mengangguk, lalu mendekat ke arah bibi sambil memberikan kotak yang berisikan cupcake.
"Untuk bibi, ini cupcake buatan Dewa. Kalo bibi suka nanti setiap Dewa pulang akan Dewa bawakan untuk bibi."

Bibi menerima nya sambil mengusap lembut lengan gw.
"Terimakasih Dewa, bibi pasti suka apapun yang Dewa buat tetapi Dewa tidak perlu setiap saat membuat nya. Dewa telah lelah bekerja kan, maka maksimalkan istirahat Dewa saat pulang kerumah. Bibi akan makan cupcake nya setelah selesai memasak, sekarang Dewa ke kamar lalu mandi dan kembali ke bawah untuk makan malam lalu setelah itu istirahat lah."

Gw mengangguk lalu memeluk bibi dan bibi membalas pelukan gw dengan hangat. Gw memang terbiasa memeluk bibi dari pada memeluk kedua orang tua gw, dari kecil bibi yang memberikan kasih sayang nya untuk gw dan Dinar. Maka tidak heran kalo kami lebih dekat dengan bibi.

"Dewa kekamar ya.." Bibi mengangguk, gw pun langsung melangkah kekamar untuk mandi.

*TOK TOK TOK*

Gw yang baru selesai bersih-bersih pun langsung membuka pintu. Ternyata Dinar yang mengetuk pintu kamar gw, jadi gw pun langsung memeluk Dinar.

"Kakak kangen...." Ucap gw tanpa memikirkan gengsi.

Dinar membalas pelukan gw sambil tersenyum.
"Dinar juga kangen kakak, ayo kita makan malam lalu kakak cerita kan tentang hari ini."
Gw melepaskan pelukan lalu merangkul Dinar sambil berjalan menuju ruang makan.

Sesampainya diruang makan, Dinar pun memeluk bibi. Gw merasa bibi seperti sosok yang mengganti sosok Papah dan Bunda yang kosong dihati kami.

"Bibi makan bersama kami ya." Ucapan Dinar dijawab gelengan kecil oleh Bibi. Dinar tampak kecewa dengan jawaban Bibi tapi setelah gw lihat sekitar ternyata Papah sudah pulang, pantas saja Bibi menolak ajakan Dinar karena Papah kurang suka jika yang bukan anggota keluarga kami ikut duduk di area yang sama.

"Bibi pamit kebelakang ya"

Gw mengangguk sambil senyum, walaupun sedih karena Bibi tidak bisa ikut makan malam bersama kami.

"Bagaimana pertemuan tadi?" Tanya Papah tanpa melihat gw, gw baru mau makan langsung sedikit malas alias badmood karena pertanyaan Papah.

"Not bad Pah." Ini gw jawab seadanya, malas nambah-nambahin karena gw tau Papah cuman minat dengan cerita yang berbau kekayaannya dan kejayaan.

Dewangga Atmadja [HIATUS SEMENTARA]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora