15

255 27 4
                                    

"[name] ayok kekantin!!" ucap hutao dengan penuh semangat. [name] hanya tersenyum karna ia sudah mendengar suara bel istirahat.

"oke-" balas [name] dipotong.

"halo, maaf boleh ikut kalian gak?" ucap devon. Hutao, fischl, amber, dan mona langsung memasang raut wajah ilfeel.

"ewwh" batin hutao, fischl, amber,dan mona.

"aku tau apa yang mereka pikirkan" batin [name] menghela nafas.

"em boleh-" ucapan [name] lagi-lagi dipotong, kali ini dipotong oleh wanderer.

"boleh, tapi lu ikutnya sama gua, venti, kazuha, xiao, aether, heizou" ucap wanderer merangkul [name]. Entah apa motif ia merangkul [name] seperti ini.

"oh, makasih ya" ucap devon sedikit senang dan tidak senang. [name] pun melepas rangkulan wanderer dan berjalan pergi duluan dengan teman perempuannya sampai tak terlihat lagi dimata wanderer sdan yang lain.

"cewek gua lucu kan, dev?"

***

[name] berjalan demgan sedikit keras. Kepalanya juga menunduk sehingga helaian rambutnya jatuh dan menutupi wajahnya.

"[name], kamu pacaran ama wanderer ya?~" ucap hutao dengan nada menggoda.

"eenggaa koo" ucap [name] membela diri dengan tangan membentuk silang.

"ohh kirain" ucap fischl dengan nada yang ambigu.

"berarti si wanderer nt ya?" ucap barbara tiba-tiba datang.

"AAAAA"
"EH ONCOM, RISOL, TEMPE, TAHU, BAKWAN, EH?!"
"KON- BAB- MEM- PEP- ANJ-!"
"SARI ROTI ROTI SARI ROTI- EEEEAAAA!"

"ini kenapa jadi heboh semua ya?" ucap barbara merasa tidak bersalah. Padahal sudah jelas fischl, mona, amber, hutao terkejut karna barbara hingga muka mereka panik dan berantakan.

"YA KARNA KAMU BAR!" teriak mereka. [name] mah cuma ngeliatin.

"kenapa aku?"

"KARNA KAMU TIBA-TIBA NONGOL GAK DIUNDANG GAK DIJEMPUT KAMU NONGOL SECARA TIBA-TIBA!!!" teriak mereka lagi.

"eh? Ehhe, maaf teman-teman" ucap barbara tersenyum.

"maaf ndasmu!- eh btw yoimiya, ayaka, ganyu, dan yang lain mana?" ucap hutao sambil berjalan kekantin diikuti yang lain.

"mereka masih ngerjain tugas sejarah, oh iya nanti kalian ngerjain tugas kelompok sejarah gimana?" ucap barbara. Sekolah ini sepertinya sangat suka tugas kelompok sepertinya ya.

"kurang tau, wanderer gak jelas tuh" ucap hutao. Ia sekelompok dengan wanderer dan masing-masing kelompok berisi 2 orang.

"kamu sama siapa [name]?" ucap amber bertanya.

"aku sama si devon" ucap [name] dusuk disalah satu kursi meja kantin. Yang lain duduk disamping dan depan [name].

"ohh begitu" ucap semuanya.

"jadi mau pesen apa nih?-" ucapan mona terpotong oleh pengumuman dari speaker sekolah.

"perhatian, untuk [name] alexa, kepada [name] alexa untuk segera keruang kepala sekolah" ucap seseorang dibalik speaker pengumuman itu. Semua mata disekolah itu melihat ke [name].

"baru juga sampai kantin, tapi yaudahlah, aku pergi dulu ya" ucap [name] berdiri dan pergi dari kantin dan menuju ruang kepala ssekolah.

***

[name] mengetok pelan pintu ruang kepala sekolah. Setelah mendengar persetujuan untuk masuk [name] membuka pintu itu dan masuk kedalamnya, tidak lupa ia tutup lagi pintunya.

[name] sedikit terkejut melihat cinta dalam keadaan rambut acakan, pipi merah seperti tl

ditampar, baju basah dan baunya tidak sedap. Terlihat disamping cinta ada devon yang memegang bahu cinta yang sudah ditutupi oleh almamater sekolahnya.

Bukan hanya itu, disana ada kepala sekolah, ibu cinta, mama [name], kiara, dan wanderer juga ei.

"ada apa ini?" batin [name], karna baginya ini sangat membingungkan. Bayangkan saja ada 2 pihak, pihak cinta menatap [name] tajam, merendahkan, dan tak suka, sedangkan pihak [name] sendiri menatap [name] dengan penuh tanda tanya, padahal [name] juga sudah penuh dengan tanda tanya.

"[name] alexa apa kamu tau apa yang telah kamu lakukan?" ucap kepala sekolah melihat anaknya alias cinta yang dalam kondisi menyedihkan.

"entahlah" jawaban singkat itu mengundang amarah bagi ibu cinta, zoa. Bagaimana bisa [name] tidak mengetahui perbuatannya sendiri, mungkin itu pikiran zoa.

"dasar jalang! Beraninya kamu mencelakai dan membuli anakku tercinta!" ucap zoa mendekat kecinta dan memeluknya.

"membuli?" ucap [name] dengan penuh tekanan dan menatap tajam cinta. Cinta yang ditatap seperti itu meneteskan air mata palsunya.

"hikss... [name]... Padahal kamu selalu.. Hiks.. Meminta uang kepada ku... Hiks.. Kamu tak perlu memperlakukan ku dengan buruk.... Hiks... Begini... Huaaa" ucap cinta dengan tangisan pecah.

"minta uang? Buat apa? Setiap minggu aku diberikan black card dengan full nominalnya kok, bahkan itu bisa buat aku sebulan atau lebih" ucap [name] mengumbar fakta yang tidak begitu penting. Kita sebagai kaum biasa melihat kaum elite rasanya nyesek ya.

"itu benar, aku selalu memberinya 2 atau 3 black card tiap minggu. Aku kira itu akan kurang dan membuatnya belajar mandiri, tapi nyatanya malah berlebihan untuknya" ucap mama [name].

"tidak usah banyak alasan! Devon sendiri yang melaporkan tentang hal ini!" ucap kepala sekolah mengatakan fakta yang akan membalikkan situasi saat ini.

"devon?" gumam [name] dan wanderer yang masih bisa terdengar oleh yang lain. Mungkin [name] dan wanderer sudah mencapai batas sabar mereka. Selamat datang kepada devon disituasi yang dimana [name] dan wanderer akan meledak-ledak alias marah besar. Hehe.























[ To Be Continue ]









how are you guys??

𝐁𝐀𝐊𝐀, 𝐈𝐃𝐈𝐎𝐓, 𝐆𝐎𝐁𝐋- || Wanderer x Reader •Where stories live. Discover now