14

242 23 0
                                    

"kakak!" teriak [name] memasuki kamar kakaknya. Kiara pun terbangun dari tidurnya karna [name].

"heuumm.. Apa [name].. Hoamm" ucap kiara diakhiri dengan ia menguap sambil meregangkan badan selesai tidur.

"si cinta ngaku kak, tadi dia ngaku sendiri dan parahnya lagi dia sampai jual diri" ucap [name] dipelankan diakhir. Kakak [name] yang memamg doyan ghibah pun hilang rasa kantuknya dan berubah menjadi semangat karena mendengarkan ucapan [name].

"nih denger kak, tadi aku ngerekam" ucap [name] memulai voice note yang ia rekam tadi secara diam-diam.

"gila! Ini bakal kakak laporin ke pol-" ucap kakak [name] dipotong [name].

"jangan kak, tadi diakhir sebenarnya dia ngancam aku. Dia ngira aku orang gak spesial dan biasa aja, padahal.. Pfft-" ucap [name] hampir tertawa.

"pfft- lagian kamu ngedaftar gak pake marga papa sih wkwk" ucap kiara.

"gak seru kak! Nanti langsung pada muka dua wkwk" ucap [name].

"yaudah, sana ganti baju. Pasti abis pulang langsung kekamar kakak kan? Bau tau" ucap kiara. [name] pun ahnya tersenyum :).

***

"eh papa, halo pa! Kayaknya sibuk bet nih" ucap [name] melihat papanya diiruang tamu.

"iya, ini banyak kasus tentang korupsi sekolah-sekolah, temen papa minta  tolong selidikin ke tante kamu, papa lagi chat tante felicia nih" ucap papa [name].

"kasus, siapa tersangkanya pa?" tanya [name].

"banyak pokok nya, terutama sekolah kamu" ucap papa [name].

"sekolah aku?" ucap [name] bingung.

"kepala sekolah kamu itu korupsi, jadi papa berencana masukin kamu kesekolah itu biar bisa tau dari kamu. Tapi kalo kamu gak mau kasih tau dan jadi mata-mata gak apa-apa" ucap papa [name].

"hmm.. Papa tau kasus keluarga chaelish gak?" ucap [name].

"tau dong, kasus itu kan kakak kamu yang bersangkutan" ucap papa [name].

"sebenarnya... Salah satu murid disana itu keluarga chaelish, dan orang tuanya itu kepala sekolah yang anggota keluarga chaelish juga" ucap [name].

"serius?" ucap papa [name] terkejut.

"dua rius, tadi aku direkam dan diancam" ucap [name] menyetel voice note yang tadi ia rekam diam-diam.

"hmm, terimakasih [name]. Berkat kamu pekerjaan papa sama tante felicia jadi cepet" ucap papa [name] mengelus kepala [name].

"sama-sama, bukannya pekerjaan tante feli ya?" ucap [name].

"papa ngebantu doang, kerjaan papa tetep di perusahaan" ucap papa [name].

***

"huhh, oke semuanya, kita kedatangan lagi murid baru. Silahkan perkenalkan diri sendiri" ucap mr. diluc terlihat malas dari nada bicara nya. Lebih tepatnya lelah.

"pasti dipikiran mr. diluc 'banyak murid banyak masalah'" batin para murid kacuali murid baru itu.

"halo perkenalkan aku devon celesta sinclair. Semoga kita bisa berteman baik" ucap devon tersenyum agar terlihat wah, padahal... Dimata trio ini, terlihat fischl, amber, hutao ingin tertawa.

"shh, jangan ketawa" bisik barbara.

"gimana gak ketawa coba? Namanya kayak cewek kecuali yang depannya pfft-" bisik hutao menahan ketawanya. [name] yang mendengar itu hanya tersenyum saja.

"haisshh, temen baru kok gini amat ya?" batin [name] tekanan batin.

"oke, devon boleh duduk disamping cinta ya" ucap mr. diluc menumjuk tempat yang dimaksud.

"mampus lu! Duduk bareng cinta apa kagak risih? Wkwk" batin fischl dan hutao. Memang seperti dajjal mereka berdua. Bcnd~.

"pelajaran apa sekarang?" tanya mr. diluc.

"sejarah sama ab- pak jong- pak zhongli" ucap hutao hampir keceplosan.

"hm oke" ucap mr. diluc dan keluar dari kelas 10-1, tidak lupa menutup kebali pintu kelas itu.

"nasib banget kita punya walkel yang seperti es kul kul, dingin dan sok cool" ucap mona nyeletuk.

"angkat tangan yok yang capek sama guru yang kayak es kul kul seperti mr. diluc!" ucap amber mengangkat tangan. /aut angkat tangan.























[ To Be Continue ]









𝐁𝐀𝐊𝐀, 𝐈𝐃𝐈𝐎𝐓, 𝐆𝐎𝐁𝐋- || Wanderer x Reader •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang