"Kalo itu kaya udah jadi kebiasaan. Gue terlalu biasa bekerja sendiri," Ucap Lita.

"Lit, kita kan kelompok. Jadi harus dikerjain bareng-bareng. Kalo lo ngerjain kesulitan sendirian, artinya lo ga bisa bekerja dengan tim," Ucap Gavin.

"Betul itu. Jangan di biasain buat diri lo sendiri susah. Lo harus coba buat keluar dari zona nyaman," Ucap Bagas.

"Oke deh. Gue bakal coba. Hayuk mulai nyicil laporan akhir biar nanti abis KKN ga serba dadakan," Ucap Lita.

"Nanti dulu gak sih?" Ucap Agam.

"Heeling dulu lah sebelum stress," Ucap Niko.

"Gue kayanya kalo ga masuk kelompok ini bakalan ngecircle selama KKN," Ucap Nadin.

"Iya ih. Kelompok lain anak-anak cewe pada main kubu-kubuan," Ucap Risa.

"Temen gue tiap hari cerita ga betah gara-gara main sindir-sindiran," Ucap Fara.

"Kasian ya kalo gitu. Padahal kan KKN asik," Ucap Gita.

"Tergantung pembawaan anggota kelompok juga," Ucap Gavin.

"Walaupun kadang omongannya ga bisa di filter tapi masih batas wajar kok kalian," Ucap Jefri.

"Kayanya pengaruh lo yang mengayomi kita deh Jef. Walaupun lo kordes tapi ga sekalipun buat berat sebelah ke yang lain. Walaupun awal-awal pernah sih. Yuk doain Jefri biar jadi sama ngebetannya," Ucap Kiara.

"Semoga Jefri bisa jadian sama idola kampus," Ucap Niko.

"Aamiin!" Ucap Vania dan Bagas semangat.

"Semoga Jefri banyak rezeki biar bisa nraktir kita makan terus," Ucap Nadin.

"Aamiin!"

"Semoga Jefri besok pagi jajanin kita sarapan sama oleh-oleh," Ucap Agam.

"Doa pertama gue terima sama yang banyak rezeki tapi kalo jajanin kalian ga bakal gue kabulin," Ucap Jefri.

"Jangan pelit jadi orang Jef," Ucap Fara.

"Nah loh Fara yang bilang itu," Ucap Lita.

"Udah lah masuk aja. Tidur udah jam setengah 11. Besok harus bangun pagi biar dapet sunrise yang cakep," Ucap Jefri.

Mereka masuk ke tenda masing-masing. Tenda anak cewe masih berisik dengan suara obrolan Nadin, Vania dan Lita sampai suara berisik mereka terganti oleh suara dengkuran. Kiara merasa tidak nyaman karena sesak. Dia tidur di samping Nadin dan Risa. Karena tidak bisa tidur, Kiara memilih keluar tenda.

Suasana di luar tenda sangat sepi. Ada yang masih di luar tenda tapi jauh dari area nya. Kiara sedikit merasa takut apalagi jam hampir jam 12 malam.

"Kok ga tidur?" Kiara menoleh ke belakang memastikan bahwa yang bertanya adalah orang.

"Ga bisa tidur. Kalo tidur di tempat baru pasti susah. Terus juga berisik banget. Nadin sama Vania adu merdu suara. Lo sendiri kenapa belum tidur?" Jelas Kiara.

"Iya. Suara ngorok nya kedengaran sampe sini," Ucap Gavin lalu mereka berdua tertawa.

"Gue mau ngecek, siapa yang keluar soalnya ada bayangan orang jalan," Ucap Gavin.

"Kok berani? Kata Bagas lo kan penakut."

"Ga penakut banget kok."

"Bohong!"

"Ga dingin emang nya? Gue liat tadi 10 derajat loh."

"Nih udah pake sarung tangan. Gue pake kaos, crewneck sama jaket," Ucap Kiara sambil menunjukkan kedua tangannya. Gavin meraih tangan kanan Kiara lalu ia bawa masuk ke kantong jaketnya.

Kisah 3 SKS ✔Where stories live. Discover now