Prologue

18.7K 1.1K 7
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[ Disclaimer : (17+) Contains harsh words, murder, and kissing scenes ]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[ Disclaimer : (17+) Contains harsh words, murder, and kissing scenes ]

[Be Wise!]

Hermosa Ruella Kadena adalah tokoh penjahat bagi orang orang di sekitarnya. Kehidupan yang ia jalani tak lebih hanya berporos pada sosok Draco Gaynell Milan kekasihnya.

Baginya Draco adalah refleksi kehidupannya.

Sama sama di tinggalkan dan sama sama suram.

Namun Draco mencintai perempuan lain. Gadis periang bernama Ophelia Celeste Cora. Bahkan lelaki itu rela membunuhnya hanya karena kesalahan yang tidak dia perbuat.

Bukankah seharusnya Rue yang marah karena dengan lancang Ophelia merusak hubungan keduanya, tapi
tetap saja di mata Draco dia lah yang salah.Hanya dirinya, meskipun masalah itu di akibatkan oleh Ophelia.

Dahulunya Draco sangat perhatian dan menyayangi Rue, tapi sekarang membunuhnya pun akan Draco lakukan demi sang pujaan hati.

"Hentikan ini semua Rue. Kita bahkan terlalu suram untuk bersama, aku membutuhkan sosok terang seperti Lia."

"Jangan mengatakan sesuatu hal yang bodoh Nell!"

"Berhentilah bersikap seakan kau tidak mengetahui apapun!jelas jelas kau pasti yang merencanakan semuanya agar Lia terbaring di rumah sakit sekarang!."

"Aku bahkan tak menyentuh Ophelia, dia berbohong gadis itu berbohong dia keparat sialan!."

Plakk...

"Berhentilah menyebut wanita yang mengandung darah daging ku dengan mulut kotormu."

"Huh..katakan itu tidak benar,kau berbohong kan?."

"Tidak bahkan sekarang kandungannya menginjak usia empat bulan. Aku mencintainya dan selamat tinggal Rue."

Dorr...

Hal terakhir yang di tangkap kedua netranya adalah tubuh Draco yang bergetar seperti menahan tangis dan raut wajahnya sangat sulit ia pahami.

"Hahh sudahlah mungkin saja tangisan bahagia karena membunuh sosok iblis suram seperti ku."

Kelopak matanya tertutup sempurna.

Tapi apa yang terjadi?! bukankah seharusnya Ruella mati tertembak di tangan orang yang sangat ia cintai. Namun bukannya meninggal ia terbangun di dalam penthouse miliknya dengan keadaan tubuh yang bugar.

"Ini gila. Tuhan aku ingin menangis rasanya."

Kaki jenjangnya menyusuri seluruh ruangan yang berada di penthouse, matanya menatap lekat kaca yang merefleksikan tubuh ideal tanpa cela.

Tak ada bekas tembakan di dada sebelah kirinya.

Plakkk...

"Awshh ini sakit, apakah nyata jika aku hidup kembali."

"Tuhan terimakasih atas kesempatan yang kau berikan, walaupun aku awalnya tidak percaya kepadamu dan jarang beribadah."

"Mulai sekarang aku akan rajin ke gereja, entahlah dosaku terlalu banyak tapi mengapa kau mau susah payah menghidupkan orang seperti ku?."

Tangisannya mulai meluruh seiring dengan tubuhnya yang terjatuh ke lantai marmer yang dingin. Malam itu Ruella berjanji pada dirinya sendiri.

"Di kehidupan kali ini aku Hermosa Ruella Kadena bersumpah akan membalas setiap sakit yang ku rasakan."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Antagonist Second LifeWhere stories live. Discover now