9. "Tampan"-Kinara

39 2 2
                                    

'malem ini, gue bakal pastiin. Gue beneran suka sama Lo atau cuma penasaran. See you tonight beauti' batin Devan.

*
*
*
*
*

    Siang ini, kondisi cafe tempat Kinara bekerja sangat ramai. Mulai dari siswa sekolah sampai para pekerja banyak yang menghabiskan waktunya bersantai di cafe. Hal tersebut tentunya membuat Kinara kelabakan melayani para pelanggan ditambah lagi satu partnernya izin tidak masuk karena sakit.

"Ice americano satu sama blueberry cake nya satu" ucap Kinara mengulang pesanan yang sudah dia catat.

"Baik ditunggu ya kak"

Kepadatan pengunjung terjadi sampai jam 5 sore, diatas jam 5 baru Kinara bisa merasakan duduk selonjor dilantai sembari mengusap peluh di keningnya.

"Ruamee banget hari ini" seru Kinara

"Iya nih, sampe kewalahan kita" partner 1

"Tapi untungnya kita gak sampe kena komplain pelanggan " partner 2

"Bener tuh, habis ini beres-beres kita pulaangg!!!" -Kinara.

"Bener, waktunya tidur. Eh Ra, muka Lo pucet amat? Lo gak papa kan?"

"Eh emang iya ya?" Ujar Kinara

"Iya woy, liat tuh pucet banget Lo gak papa kan?"

"Gak papa kok, paling kecapean doang"

Setelah rehat cukup, Kinara dan staf yang mendapat shif sama dengan dirinya segera membersihkan area cafe. Jam pulang semakin dekat, setelah ini Kinara akan mengganti pakaiannya kemudian menunggu Adel menjemput dirinya ditaman kota.

"Hufftt akhirnya hari ini selesai juga, kalo gitu aku balik duluan ya kin"

"Oke mbak, hati-hati dijalan"

"Shiap kamu juga"

"Byee Kinara "

"Byee mbak..." Ujar Kinara Sembari melambaikan tangan.

Kinara segera keruang khusus pekerja untuk mengganti pakaiannya.

"Hufftt, muka ku kok pucet gini yaa..."
Monolognya sembari menatap pantulan wajahnya dikaca.

"Apa ini ada kaitannya sama pusing yang gue alamin beberapa hari ini yaa?"

"Hahaha kenapa masalah suka banget hinggap dihidup gue, kapan gue bisa rasain kebebasan hati yang bener-bener bebas?"

"Udahlah Kinara, gausah ngimpi dari kecil Lo udah susah buat dapetin bahagia jadi gausah kebanyakan menghayal. Jalanin nikmatin aja semua penderitaan Lo sampai nyawa Lo diambil sama yang punya " ujarnya menatap miris wajahnya.

Kinara memang cantik, bahkan sangat cantik. Entah mengapa keluarganya tak pernah melihat atensinya, jangan melihat melirik saja tidak pernah seakan Kinara adalah kotoran yang menjijikkan.

Kinara memoles sedikit diwajahnya agar tak terlihat pucat, rambutnya dia kuncir satu dengan setalan jaket dan celana sepaket berwarna putih. Sepatu cat berwarna putih pula.

Doubt about happinessWhere stories live. Discover now