"Korban bunuh diri?" Ucap Alsava.

Neva membuka matanya lalu berbalik melihat ke arah Alsava dengan bingung. Ia pun bangun lalu berjalan ke arah Alsava.

"Kenapa?" Tanya Neva sambil mengucek matanya.

"Enggak, ini ada kasus bunuh diri." Jawab Alsava.

"Di apartemen mewah itu ya." Neva fokus membaca berita di hp Alsava.

■□■□■□■□■

Hari sudah semakin pagi, dari subuh tadi tim forensik serta beberapa detektif kepolisian berkumpul di apartemen mewah pusat kota. Mereka sedang menyelidiki tkp korban ditemukan serta menunggu hasil otopsi. Rama dan Mahesa terlihat berada di rooftop yang berhadapan langsung dengan tempat parkir. Mereka didampingi oleh beberapa anggota forensik.

"Identitas korban?" Tanya Rama.

"Dia petugas bersih-bersih, semalam adalah shif malam dia. CCTV tidak bisa digunakan dari semalam karena sambaran petir saat jam 10 malam." Jawab Mahesa.

"Pihak keluarga korban?" Tanya Rama lagi.

"Korban tinggal sendiri, anak-anaknya menelantarkan korban 2 tahun lalu. Nomor anak-anak korban tidak ada yang bisa dihubungi." Jawab Mahesa.

Rama mengepalkan tangannya lalu melihat sekeliling, ia berjalan pelan sambil menelusuri setiap celah di sana. Mahesa melihat Rama sebentar lalu memalingkan pandangannya ke arah bawah tepatnya tempat parkir ditemukannya korban.

Tiba-tiba saja ponselnya berdering, Mahesa mengambil ponselnya dari saku lalu melihat layar ponsel. Tertera Smith memanggilnya, ia langsung mengangkat panggilan tersebut.

"Korban bukan bunuh diri tapi ada yang dorong dia." Ucap Smith langsung to the point.

"Maksudnya?" Tanya Mahesa.

"Gue dapet rekaman dashboard dari mobil sekitar sana, di situ terekam kalo korban gak bunuh diri. Korban kayak lagi bertengkar sama orang terus orang itu dorong korban. Pelaku memanfaatkan kondisi rooftop yang belum di kasih tembok pembatas." Jelas Smith.

"Oke kirim videonya sekarang, makasih Smith lo membantu banget." Panggilan pun terputus, Smith langsung mengirim video rekaman tersebut. Saat sedang membuka video, tiba-tiba saja salah satu tim forensik berteriak.

"Ada jejak kaki di sini!" Rama dan Mahesa langsung berlari ke arah orang tersebut lalu melihat jejak kaki yang ia temukan.

"Sepatu kets ya." Lirih Rama.

"Akan saya coba analisis." Ucap anggota forensik tersebut.

"Komandan, saya dapat rekaman video dari salah satu dashboard di mobil sekitar tempat kejadian." Ucap Mahesa lalu memperlihatkan video yang Smith kirimkan tadi kepada Rama.

"Jadi bukan bunuh diri, kita kebawah dulu." Rama segera pergi diikuti Mahesa.

Sementara itu di bawah, Audrey terlihat sedang sibuk mewawancarai satpam dan beberapa kenalan korban. Jaka yang melihat itu langsung mendatangi Audrey.

"Maaf detektif Audrey?" Tanya Jaka.

"Iya?" Saut Audrey.

BIMA SAKTI 2 | IT'S NOT OVER YET Where stories live. Discover now