"Iya, Yah," jawab Vallen dengan pelan, ia masih merasa pernapasannya masih sedikit sesak, walaupun sudah dibantu dengan alat pernapasan.

Vallen menoleh ke arah sang paman, Ia tidak mengira, pamannya akan ada di sini juga, padahal pamannya baru kembali ke luar negeri berapa hari yang lalu.

"Paman."

"Paman baru beberapa hari pergi tapi kamu sudah seperti ini, ayahmu benar-benar tidak bisa menjagamu sama sekali," ucap Hector dengan dingin.

Meskipun perkataan sang paman terlihat dingin dan kasar tapi Vallen seperti menangkap ada nada kekhawatiran di kalimat yang dilontarkan sang paman.

"Bukan salah Ayah, ini Vallen yang terlalu ceroboh."

"Jangan membelanya," ucap Hector dengan tidak senang saat mendengar Vallen membela adiknya yang memang tidak bisa menjaga Vallen dengan baik.

Vallen tidak menjawab tapi ia mencoba tersenyum kecil.

Hector melihat sang keponakan mencoba tersenyum, padahal saat ini, wajahnya terlihat pucat. Apalagi dengan memakai nasal cannula, keponakannya benar-benar terlihat sangat menyedihkan. Ia tidak suka melihat penampilan Vallen saat ini. Ia lebih suka melihat pandangan Vallen yang sepertinya sedikit takut padanya tapi terlihat sangat sehat. Daripada Vallen yang tersenyum seperti ini dengan wajah pucat. Hector mengalihkan pandangannya dari Vallen dan mengarahkan tatapan tajam dan dinginnya pada Hugo.

Hugo yang ditatap seperti itu oleh sang kakak, hanya bisa mengangkat alisnya dengan bingung. Hugo merasa jika kakaknya benar-benar sangat tidak pandai dalam berkata-kata, padahal kakaknya khawatir tapi apa yang diucapkan sangat berbanding terbalik dengan apa yang dirasakannya. Ck, dasar tsundere.

Pintu diketuk dan beberapa bodyguard masuk dengan paper bag berisi makanan-makanan yang dikirim dari mansion.

Makanan tertata dengan rapi di atas meja, Hugo membawa makanan yang dikhususkan untuk Vallen lalu ia duduk di samping ranjang Vallen, untuk menyuapi sang anak. Sebenarnya, Vallen ingin makan sendiri tapi saat ini tangannya masih terasa sangat lemas, ia tidak memiliki banyak tenaga jadi ia hanya bisa dengan patuh membuka mulutnya dan membiarkan sang ayah menyuapinya.

Hector dan yang lainnya pun ikut memakan makanan mereka dengan tenang, tidak ada percakapan di waktu makan.

Setelah makan, Vallen dengan patuh meminum obatnya, ranjang Vallen dinaikkan sedikit untuk mempermudah Vallen duduk bersandar.

Vallen sebenarnya bingung melihat keluarganya yang sangat tenang, padahal ia sudah memperkirakan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan keluarganya padanya. Semuanya terlihat tidak mau menanyakan apapun padanya, tapi ia bisa melihat dengan jelas jika semua keluarganya terlihat khawatir padanya, itu membuatnya sedikit merasa tidak nyaman. Jadi, walaupun ia sebenarnya penasaran, ia sama sekali tidak membuka mulutnya untuk bertanya.

***

"Paman di sini apakah tidak apa-apa? tanya Vallen dengan ragu, walaupun ia sangat senang dengan kehadiran sang paman tapi ia juga tahu jika sang paman sangatlah sibuk. Jadi, ia hanya takut mengganggu dan menunda urusan sang paman.

"Apakah kamu tidak suka paman di sini?

"Tentu saja tidak, Vallen sangat senang, hanya saja, Vallen tahu jika Paman sangatlah sibuk, tapi Vallen mengucapkan terima kasih, Paman sudah meluangkan waktu untuk datang ke sini."

"Lain kali, jangan ceroboh, kamu sendiri sudah tahu jika memiliki alergi yang parah pada udang, tapi bisa-bisanya kamu tidak sadar memakan makanan yang mengandung udang."

Vallen yang disalahkan hanya merasa ingin menangis tapi tidak bisa menangis, jika ia tahu, mana mungkin ia memakannya. Jika ia tahu tapi tetap memakannya, bukankah itu sama saja bunuh diri? Vallen masih sayang nyawa! Vallen sudah pernah melalui masa-masa seperti ini di masa lalu, jadi ia tentu saja tahu dengan reaksi alerginya. Tapi ia menangkap dari ucapan sang Paman, mungkin maksud sang paman sebenarnya, ingin mengatakan padanya untuk lain kali berhati-hati saat makan?

Vallen terkadang merasa di balik sifat sang paman yang dingin dan kaku, ternyata pamannya terlihat perhatian.

Yang tidak diketahui Vallen, hanya Vallen yang diperlakukan seperti itu oleh Hector, keponakan yang lain yaitu anak Hugo, si kembar dan Jovan, tidak mendapatkan perlakuan seperti ini.

"Apakah masih ada yang tidak nyaman? Jujur pada Kakak," tanya Arga.

"Sebenarnya, jika boleh jujur, semua badan Vallen terasa tidak nyaman."

Mendengar ucapan Vallen, si kembar duduk mengelilingi sang adik bahkan Arga langsung menyingkirkan tubuh sang ayah yang sedang duduk dan ia  duduk di tempat sang ayah sebelumnya.

Hugo hanya bisa mendengus kesal melihat perlakuan sang anak, yang terlihat sangat tidak sopan padanya. Tapi ia tidak merasa marah sama sekali. Karena anak kembarnya yang biasa terlihat dingin, kaku, tidak peduli, saat ini memperlakukan Vallen dengan sangat lembut. Ketiganya secara bersamaan memijat pelan tangan dan kaki Vallen. Hugo menebak si kembar ingin membuat nyaman Vallen, setelah mendengar Vallen mengatakan semua tubuhnya  terasa tidak nyaman. Apakah jika ia mengatakan kata yang sama seperti Vallen, ia akan mendapatkan perlakuan yang sama? pikir Hugo.

"Kakak tidak perlu memijat Vallen, nanti pasti akan membaik dengan sendirinya. Jadi, kakak tidak perlu melakukan ini." Vallen mencoba menolak dengan lembut perlakuan sang kakak padanya. Ia merasa tidak enak, bagaimana bisa ia membiarkan kakak-kakaknya memijatnya seperti ini? Ia tidak pernah mendapatkan perawatan seperti ini dari kakak-kakaknya sebelumnya. Jadi tentu saja ia merasa canggung.

"Tidak apa-apa," ucap Raga.

Melihat kakak kembarnya yang sepertinya tidak menggubris perkataannya, Vallen hanya bisa menyerah membujuk, jadi ia memilih menikmati perawatan yang diberikan sang kakak padanya. Walaupun ia akui, pijatan sang kakak memang bisa meringankan rasa tidak nyaman di tubuhnya.

"Terima kasih," ucap Vallen dengan pelan.

"It's oke," jawab si kembar secara persamaan.

Hugo dan Jovan kembali duduk di sofa dengan tenang, seolah melihat perlakuan si kembar pada Vallen adalah suatu hal yang biasa. Tapi untuk Hector, ini sangat tidak terduga. Ia berpikir, jika si kembar sekarang sudah menjadi budak keponakan kecilnya. Tapi ia pikir, ini benar-benar sangat menarik.

###




Bentar lagi, Om Hector juga OTW jadi budak Vallen. Iya kan guys?😂
Setuju tidak?????

Paman angkat aku jadi istri, eh anakmu maksudnyaaaa 😍😍😍

Vallen up donk,

Yang masih bangun absen yuk 😁

Sebenernya Inay udah nabung Vallen beberapa chap, tinggal edit aja.

Luhan besok ya, soalnya belum di edit  dan dikoreksi ulang 😁

24 September 2023.

Another Cannon FodderOnde histórias criam vida. Descubra agora