Skandal Cinta Segitiga (4/4)

200 27 6
                                    

Cerita fiksi ini memuat adegan tak senonoh seperti sex sesama jenis, rape, incest, violence, stockholm syndrome, bahasa kasar, dan adegan-adegan tak ramah lainnya. Mohon lebih bijak dalam memilih bacaan. Thanks!

***

Chanyeol mengelus rambut Jongdae dengan sebelah tangannya yang bebas dari stir. "Intinya aku butuh kamu di sisiku, Jongdae kamu kan penggemarku, orang yang selalu memberiku energi positif."

Sebenarnya Kim Jongdae tak begitu mengerti dengan maksud dari perkataan Chanyeol, tapi setelah laki-laki itu bilang kalau dia sudah meminta izin pada Junmyeon dan Junmyeon pun memberi izin, jadi Jongdae pikir tak masalah tinggal sebentar dengan Chanyeol, apalagi laki-laki itu saat ini terlihat agak kurus dengan wajah banyak tekanan.

Jongdae melipat tangannya. “Kalau kamu pikir aku cowok gampangan dan bisa luluh karena aku pernah jadi penggemarmu, kamu salah besar ya Chanyeol.”

Chanyeol tertawa singkat. “Tak ada yang berpikiran kayak gitu, kok.”

Lagipula entah kenapa Jongdae yang sebelumnya selalu mau muntah tiap kali melihat wajah Chanyeol, sekarang justru berbalik dia ingin terus melihat wajah Chanyeol, Jongdae bahkan bisa memandangi foto Chanyeol selama berjam-jam.

“Tapi ada syaratnya.”

“Apa syaratnya?”

Mungkin ini yang namanya ngidam?

***

"Good night," ucap Jongdae setelah Chanyeol mematikan lampu kamar mereka.

Chanyeol mencium kening Jongdae. "Good night too."

Dulu itu cuma bisa Jongdae bayangkan dalam angan, kini kenyataan serasa seperti mimpi.

Meski keduanya kini tinggal seatap bahkan sekamar, namun berada di dalam ranjang yang berbeda.

Sambil berbaring, Chanyeol menatap ke samping ranjangnya yang terdapat Jongdae yang sudah terlelap damai, sejak hamil Jongdae memang mudah lelah padahal aktivitasnya hanya rebahan sambil bermain ponsel.

Setiap hari Chanyeol selalu berpikir, apakah keputusannya ini sudah tepat? Dia jadi seperti sedang memanfaatkan Jongdae demi keberlangsungan karirnya sendiri, padahal awal mula masalah juga disebabkan olehnya yang mabuk di rumah Junmyeon bersama Sehun.

Andai dia tidak bodoh, pasti hidupnya dan Jongdae masih baik-baik saja sampai sekarang, Jongdae yang mudah tersipu malu pasti masih akan menjadi penggemarnya yang suka membuntutinya di bandara sambil mengambil foto-fotonya.

Chanyeol mulai memejamkan mata dalam lautan penyesalan yang tidak akan pernah bisa dia ubah seperti sedia kala.

“Yeolmae ku, good night too.”

Sehari pertama tinggal bersama Chanyeol, Jongdae pikir Chanyeol itu seperti yang dia baca dicerita fiksi penggemarnya; tipe cowok mesum dan dingin dengan segudang pesonanya. Tapi ternyata Chanyeol justru memperlakukannya dengan sangat lembut dan hangat, sesuai dengan kepribadian yang Jongdae tahu selama menjadi penggemarnya.

Sampai rasanya Jongdae selalu berpikir bahwa dia tidak salah memilih idol untuk dia dukung.

Kim Jongdae melewati hari-hari kehamilannya dengan menjadi seorang penggemar yang paling beruntung di dunia, karena sang idola memberikan hampir semua yang diinginkannya seperti membuatkannya makanan setiap dia lapar, menyanyikannya sambil memainkan gitar atau piano setiap hari, menemaninya nonton film, ngobrol di teras, pokoknya melakukan hal-hal yang dulu cuma bisa Jongdae bayangkan.

Membuat hari-hari kehamilan Jongdae yang berat terasa begitu singkat dan menyenangkan, meski dalam beberapa kesempatan perasaan bingung dan tertekan itu juga masih selalu menghampiri Jongdae.

MATURE CONTENT BL [CHANCHEN 🔞]Where stories live. Discover now