7. Zero

785 105 14
                                    

"sas." panggil sakura sembari merenggangkan otot ototnya yang kaku

the real remaja jompo ini mah

"hn?" respon Sasuke singkat dengan mata yang masih fokus melihat susunan huruf di layar laptopnya serta jari yang mengetik cepat di keyboard

"kerjaan lo udah kelar?"

"punya mata dipakek." ketus sasuke

sakura menghembuskan nafasnya kesal
"yaudah siii santai ajaa gak usah ngengas gituu."

gadis bersurai pink itu kemudian melirik jam yang ada di dinding apartemen Sasuke, menunjukkan pukul 7 malam

hampir 3 jam ia mengetik dengan posisi yang sama

gak heran kalau tubuhnya linu semua ༎ຶ⁠‿⁠༎ຶ

"lanjutin besok aja lah sass, gweh dah muak." ucap sakura, kemudian merebahkan badannya di ruang sofa kosong yang ia tempati bersama sasuke

"hn."

sakura berkedip pelan menatap wajah Sasuke dari bawah, cowo bungsu uchiha yang itu masih fokus mengetik dengan kaca mata baca yang bertengger di hidung mancungnya

Sasuke yang merasa di perhatikan oleh sakura akhirnya menoleh "apalo liat liat?!" sakura menggeleng pelan menanggapi Sasuke

sakura udah gak ada tenaga buat debat sama Sasuke

suka suka lo deh sas - batin sakura

"tugas lo udah selesai?" tanya Sasuke dengan nada datarnya

sakura mengangguk pelan

Sasuke menghembuskan nafasnya pelan sembari menghadapkan badannya ke arah sakura "dari dokumen yang lo pelajari tadi kesimpulannya apa?" tanya Sasuke dengan mata tajam yang tidak terlepas dari raut wajah kusut sakura

"angkatan tahun sebelumnya kurang SDM serta dana operasional dari sekolah sehingga ada beberapa proker dari mereka yang nggak jalan dan kurang maksimal."

"terus, penyelesaiannya?."

"emmm kalau guee sihhh, minta tambahan dana ke orang tua??." alis Sasuke seketika menyatu memunculkan kerutan tipis di dahinya 💢 💢







sasuke kemudian menyingkirkan laptopnya serta laptop sakura ke meja ruang tamu yang ada di apartemen

lalu ia menarik tangan sakura hingga sakura kembali terduduk dengan wajah menghadap dirinya "hei denger, ini masalah kita bukan orang tua kita." sakura hanya berkedip pelan dengan wajah cengo

"gue tau kebanyakan orang tua anggota OSIS adalah orang mampu tapi harta mereka nggak ada hubungannya sama organisasi OSIS sakuraa, kita bisa ngelakuin cara lain." sambung Sasuke menceramahi gadis gulali di depannya

"contohnya?"

"dengan jual sesuatu." sakura menaikan sebelah alisnya

"jual apa? jual diri?"

"gue serius sakura." desis sasuke

"ya gue juga serius bangke." kepala sakura menyender ke tembok yang ada di belakang sofa dengan mata yang masih menatap wajah Sasuke

"otak lo kalau capek ngeselin ya." Sasuke melirik tajam sakura dengan nafas yang berat karena menahan emosi

"agree." sakura menutup mulutnya karena menguap

"so kita mau jual apa??" tanya sakura kembali

"thrifting baju?? kita bisa ngumpulin baju yang udah gak terpakai tapi masih layak untuk dijual."

OSIS ll sasusaku Where stories live. Discover now