hukuman

201 6 5
                                    

"VANO" teriak wanita cantik walau terlihat sudah berumur tetapi wajahnya tetap terlihat cantik awet muda, Renatha Asella Wenjaya bunda dari Vano Agraha Wenjaya anak satu satunya dari keluarga Wenjaya

"LIMA MENIT LAGI"

"GAK ADA, KALO GAK BUNDA SIRAM KAMU SEGAYUNG"

"AAAA IYA IYA INI BANGUN"

bunda rena pun menuju ke meja makan dan Vano segera masuk ke kamar mandi dan siap siap untuk pergi ke sekolah, tak lama Vano pun turun dari tangga dan menyusul bunda dan ayah nya di meja makan

"pagi bunda ku tercinta, pagi ayah"

"pagi sayang" balas bunda rena

"bunda aja nih? papah gak?"

"hehe, pagi ayah ku tercinta." ucap Vano sambil menekan kata kata terakhir

ayah Vano atau di sapa dengan Jonathan Wenjaya hanya bisa menggelengkan kepala dan tersenyum

mereka pun memulai sarapan pagi mereka tanpa suara, hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu

"Vano berangkat yah bun" ucap Vano sambil mengecup pipi ayah dan bundanya

"hati hati sayang/tiati" ucap ayah dan bunda barengan

"iya" Vano pun berlari kecil menuju garasi untuk mengeluarkan motor sport nya itu lalu ia segera meninggalkan mansion nya

07.15

Vano sampai di parkiran sekolahnya, para siswa/i yang melihat kedatangan Vano pun berteriak heboh

"aduh kak gantengnya jangan kelewatan dong, bisa pecah nih hati"

"mas gatel nih anu dede"

"KAK I LOPYU"

dan lain lainnya

Vano yang di teriakin seperti itu tersenyum dan semakin menebarkan pesona dengan menyisir rambutnya kebelakang, lalu ia segera berjalan menuju ke kelasnya

sesampai di kelas XII IPS 3 Vano masuk dan dia dapat melihat teman temannya yang sudah duduk di bangku mereka, Vano pun segera menghampiri mereka dan duduk di bangkunya

"datang juga akhirnya lo" ucap Hesa

"you, btw mapel pertama apa ni?" tanya Vano

"fisika kalo gak salah" bukan lah hess, melainkan Gege lah yang menyahut

"bolos kuy?" ajak Vano

"gas lah" ucap mereka serempak

"kuy lah langusng rooftop" ucap Farel

"kenapa tidak? kuy" sahut kean

mereka berlima lun segera pergi ke rooftop untuk membolos

~kringg~
anggap aja suara bel bunyi

"lama gak bolos gue" Vano

"bener, apa lagi pas jak fisika" ucap Hesa

"pulang nongki gak?" tanya Farel

"sabi lah" ucap Vano menyetujui ajakan Farel

Tuk tuk tuk
(anggap suara kaki melangkah)

"kayanya ada yang kesini njir" ucap Gege panik

"gawat gimana dong?" Vano pun ikut panik

"tau ah gue naik ke atas genteng aja" ucap Hesa langsung menaiki genteng lewat kursi bekas

the personWhere stories live. Discover now