Masalah akan selalu datang. Tidak ada gunanya untuk mempertanyakan mengapa semuanya itu bisa terjadi, tidak ada gunanya juga untuk mengasihani diri sendiri setelah membandingkan hidup dengan hidup orang lain. Lagipula mau sebanyak apapun pertanyaan, setidaksopan apapun pertanyaan itu, Tuhan tidak akan pernah menjawabnya. Tidak akan ada kejelasan yang mutlak atas apa yang terjadi di kehidupan ini, itulah mengapa kita ketakutan, marah, dan sedih.
Satu hal yang pasti adalah bagaimana aku bisa merespon semua ini dengan bijaksana. Semua masalah yang bermunculan sudah sangat pasti menghancurkanku, tapi aku akan selalu memilih untuk tetap happy. Seperti gelas yang pecah, aku akan lebih memilih membersihkan kepingan gelas yang ada agar tidak ada lagi kulit yang terluka daripada membiarkan kepingan-kepingan itu tetap berhamburan di lantai dan melukaiku lagi dan lagi saat aku ingin melangkah di lantai itu.
Kesedihan ini memang membuatku berhenti sejenak. Tapi tanpa penghentian ini, aku tidak akan pernah menyadari seberapa gagal aku menjalani kehidupanku. Gagal yang dimaksud disini adalah aku selalu mengejar segala hal yang tidak kumiliki dan lupa untuk mensyukuri apa saja yang telah kumiliki.
Aku bukan seorang yang naif, aku hanya tidak ingin berlarut-larut dalam kesedihan sampai akhirnya aku tidak bisa menyelesaikan apapun tepat pada waktunya. Sehingga aku lebih memilih untuk tetap bahagia. Biarkanlah kenaifan ini menjadikanku seseorang yang lebih baik lagi.
