•𝔐𝔞𝔱𝔢𝔒𝔣𝔉𝔞𝔱𝔢 07•

688 91 9
                                    

Angin malam kembali membawa ketengan yang begitu menghanyutkan. Tidak ada rencana diawal atau pun terlintas sedikitpun dikepala mereka karena sungguh ini diluar perkiraan. Wajah cantik Sunoo berubah gelisah dengan peluh yang membanjiri wajahnya. Sesekali meringis pelan memegang perutnya yang terasa nyeri juga aneh. Sunoo merasakan tubuhnya memanas, kepala yang mendadak pening dan juga batinnya gelisah tanpa sebab.

Sunghoon menatap dalam diam usai memberikan kata-kata penenang pada Matenya itu. Sunghoon tau apa yang terjadi tapi sepertinya Sunoo benar-benar belum mengerti, lalu sekarang bagaimana Sunghoon akan memberinya penjelasan?

Keduanya sudah berpindah ketempat yang lebih tertutup juga jauh dari hutan tengah. Sunghoon membawa Sunoo ketempat yang lebih aman karena tidak mau feromon Sunoo menyebar keseluruhan penjuru hutan dan memanggil para alpha mendekat padanya. Ya sepertinya Sunoo mendapatkan Heat pertamanya, awalnya Sunghoon sangat terkejut tapi tidak ada waktu untuk berpikir panjang hingga akhirnya Sunghoon memutuskan untuk membawa Sunoo ketempat yang aman.

"H-hoonh" lirih Sunoo yang sesekali memejamkan matanya karena tak kuasa menahan sakit juga sensasi aneh yang menjalar diseluruh tubuhnya.

Sunghoon menerjapkan matanya beberapa kali lalu mendekat pada Sunoo. Kepala nya pening mencium aroma yang begitu memabukkan ini. Jika dia Wolf Alpha mungkin Sunghoon tidak akan bisa mengendalikan dirinya.
"Sunoo dengarkan aku. Kau sepertinya mendapatkan heat pertamamu. Apa Jake tidak pernah membicarakan ini?" Tanya Sunghoon

"Kakak memberi tahuku, t-tapi ahh,, ini sakit sekali"

"Kau percaya padaku Sunoo?" Tanya Sunghoon. Jujur dia tidak tega melihat Sunoo kesakitan seperti itu. Disini hanya dia yang bisa membantu Sunoo tapi dia tetap harus menanyakan dulu agar simanis tidak terkejut nantinya.

Sunoo mengangguk sebagai tanggapan dari pertanyaan yang Sunghoon berikan. Sunoo tau apa yang bisa membantunya karena itu dia hanya menunggu Sunghoon berbuat sesuatu. Lagi pula Sunghoon adalah Matenya jadi dia rasa tidak masalah untuk melakukannya.

"Aku harus menandaimu dulu, lalu kau tau kan apa yang bisa membantumu?" Tanya Sunghoon lagi sambil mengelus wajah Sunoo lembut. Sentuhan Sunghoon membuatnya semakin menggila, bahkan Sunoo menggigit bibir bawahnya karena tak kuasa.

"Lakukan apapun. aku siap Sunghoon. ini memang waktunya" jawab Sunoo dengan lirih.

Kini Sunghoon mulai merebahkan tubuh Sunoo diatas tikar. Tidak ada kasur yang empuk disini karena tempat itu hanyalah sebuah gubuk kecil dipinggiran hutan. Jika saja Sunghoon bisa membawa Sunoo ke kediamannya untuk tempat lebih layak mungkin dia sudah membawanya tapi rasanya Sunghoon ragu, ayahnya tidak akan membiarkan begitu saja sedangkan kondisi Sunoo sangat mendesak.

Setelah memastikan Sunoo di posisi nyaman kini Sunghoon bergerak untk menindih simanis tanpa memberatkan tubuhnya agar Sunoo tetap nyaman. Ditatapnya wajah cantik Sunoo yang kini pucat berkeringat lalu sekali lagi tangan Sunghoon terangkat untuk mengelus pipi Sunoo lembut. Bibir berisi Sunoo terbuka saat kulitnya seperti merasakan sengatan pada sentuhan Sunghoon yang semakin membuatnya terangsang.

"Aku mencintaimu" gumam Sunghoon yang membuat simanis berkedip pelan. Sunghoon pun mendekatkan wajahnya pada Sunoo hingga kedua belah bibir itu bertemu. Lumatan sensual tercipta begitu pelan karena tidak ingin menyakiti satu sama lain. 3 menit berlalu akhirnya tautan itu terputus meninggalkan jejak saliva yang menipis kemudian terputus saat Sunghoon menjauhkan wajahnya. Kini Sunghoon beralih pada leher jenjang itu dan Sunoo pun mendongak memberikan akses agar pria diatasnya bisa menjamahnya dengan leluasa. Kecupan-kecupan singkat diberikan Sunghoon seolah memanjakan pemuda manis dibawah kukungannya.

"Ahh S-Sunghoonhh" gumam Sunoo yang semakin hilang akal.

Hisapan lembut juga Sunghoon berikan tanpa meninggalkan tanda kemerahan agar tidak menodai kulit indah si cantik. Puas dengan itu kini Sunghoon menghirup kuat aroma yang terasa pekat disana, menjilatnya pelan lalu sedikit membuka mulutnya hingga taring itu mencuat seolah mengintip dari dalam. Mata Sunghoon semakin menyala saat dirinya mulai mabuk hilang kendali karena hasratnya mulai menguasai.

Mate Of Fate | Sungsun/Sunsun -Enhypen [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang