BAB 49

991 142 2
                                    

"Cyril, kau tidak apa apa? " Tanya Max dengan panik. Terlebih rambut Cyril berubah menjadi warna hitam.
Cyril hanya diam tidak bergerak menahan nafas.

Dean yang berlari dengan tergesa gesa langsung memerika Cyril. Beberapa kali Dean mengkode lewat kontak mata terhadap Cyril.

"Heeeeeggghhhhhhghh.... " Suara segal nafas panjang dari Cyril membuat mereka semua terkejut. Cyril memukul mukul dadanya karena masih merasa sakit menahan nafas. "Hah..hah..hah..hah.. " Nafas pendek berulang dari Cyril setelah merasa cukup baikan.

Aku yakin sesuatu terjadi pada Ezra, apakah kali ini aku gagal untuk menyelesaikan cerita ke 100?
Aku ingin pulang! Aku merindukan adikku kembali, aku ingin pulang!
Ezra, ku mohon bertahan sebentar lagi aku akan menemukanmu secepat mungkin.

Maxmillan memeluk Cyril dengan ketakutan. Bagi Max, Cyril satu satunya keluarganya yang tersisa saat ini. Walau ia tahu semuanya dan ingin membunuhnya tetapi perasaan sayangnya terhadap Cyril tidak pernah hilang.

"Cyril, maafkan aku, kau kehilangan sebagian dari kontrak darahmu" Kata Dean terlihat serius.

Dalam pelukan sang kakak, Cyril terkejut mendengar penuturan Dean. Bagaimana mungkin kehilangan sebagian kontrak darah? Freya kah? Cyril masih terus bertanya dalam hati.

"Kak sudahlah, aku baik baik saja" Kata Cyril meyakinkan kakaknya.

Ayolah lepaskan pelukanmu ini dasar Max bodoh!

"Kau yakin kau tidak apa apa? " Tanya Max kembali.

"Ya aku tidak apa apa".

" Dean, tolong periksa kembali Cyril dengan seksama, lalu dimana jellal? " Tanya Maxmillan .

"Jellal telah meninggalkan kediaman malam tadi" Jawab Dean.

"Baguslah jika begitu, sejujurnya aku tidak suka dengan nya didalam mansion". Ujar Max.

Wah keren, aku juga tidak menyukai orang itu kak, dia terlalu berisik mengikutiku seperti anak ayam, padahl aku bukan Ezra.

Nampak senyum sumringah terlihat dari Cyril. Ini membuat Max dan Dean bingung. Cyril menyadari akan tingkahnya yang tanpa sadar tersenyum. Dan kembali berekspresi serius seperti Cyril yang berwibawa.

"Cyril, rambutmu berwarna hitam terlihat lebih... Lebih... " Kata Max

"Lebih apa? " Tanya Cyril

"Lebih terlihat seperti ular" Kata Max sambil menahan senyum

Orang ini sebenarnya memujiku atau meledek ku?

Sedangkan Dean hanya menatap kagum Cyril saat ini. Betapa tidak Cyril dengan rambut berwarna hitam dan sifatnya yang dingin terlihat benar benar keren. Tiba tiba Dean juga terkejut saat rambut biru keunguan milik Maxmillan juga berubah.

"Sebenarnya ada apa ini? " Tanya Dean bingung.

Tak berapa lama, baik para pelayan maupun pengawal dihebohkan dengan beberapa dari mereka yang memiliki rambut diluar warna merah, kuning , coklat, putih, dan hitam akan berubah warna menjadi warna hitam. Fenomena yang benar benar aneh.

Tentu saja hal ini segera diselidiki oleh beberapa pakar, mulai dari healer alkemis dan lainnya. Dan ternyata hanya wilayah daratan Noran yang mengalami hal ini. Ini menjadi lebih membingungkan.

Dimana aura biru dan ungu yang selalu melindungi Noran? Apakah ini karena dua pilar dari Floyd hilang.
Ini masih menjadi misteri. Bahkan setelah kejadian ini. Noran seperti memiliki dunia tersendiri.

****

Aku membuka mataku setelah sekian lama, kukira aku tertidur cukup lama bagaimana tidak, rasanya tubuhku pegal karena tidak di gerakan. Terlebih aku mulai merasa lapar.

Dancing On Ice In The Moonlight  [END] [PROSES REVISI] Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz