Nepangakeun Wayang

97 25 3
                                    

Lakon
•••
Nepangkeun ka sarerea, para wayang anu baris ngalalakonkeun drama teraloka lara.

Lakon•••Nepangkeun ka sarerea, para wayang anu baris ngalalakonkeun drama teraloka lara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perhatian :

Cerita ini hanyalah sebuah fiktif belaka; setiap rangkaian cerita di buat atas dasar sebuah imajinasi sang pendalang dalam bilik wicara.

Jikalau adanya kesamaan nama tokoh, paras maupun karakter, saya pribadi selaku dalang dibalik cerita ini menyatakan bahwa hal tersebut atas ketidaksengajaan.

Saya peringatkan bahwasanya di dalam crita ini tersebar beberapa kata-kata kasar, apabila tuan lan puan yang terhormat merasa tidak senang, dipersilahkan beranjak dari sini, tanpa harus mencantumkan hujatan dalam kolom komentar, terimakasih atas perhatiannya.

|•|

Pratistha Nalapraya Aruma Ningrum

Segaris pena saya tuliskan dalam lembaran usang, dengan corak yang penuh untaian kata, yang di rangkum sedemikian indahnya, dari setiap rangkaian kata, hanya sang dahayu pemilik mata bulat dengan netra berwarna coklat, salah satu tokoh favorit say...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Segaris pena saya tuliskan dalam lembaran usang, dengan corak yang penuh untaian kata, yang di rangkum sedemikian indahnya, dari setiap rangkaian kata, hanya sang dahayu pemilik mata bulat dengan netra berwarna coklat, salah satu tokoh favorit saya dalam rangkaian crita yang hamba agungkan dalam tajuk; Elegi Retisalya.

Sang dahayu pemilik surai sehitam arang , sosok yang mampu bersaing dengan keindahan buana, senyumannya yang selalu memberi candu, serta parasnya yang cantik jelita, serta tutur katanya indah seindah parasnya yang ayu rupawan. Sang buana merestuinya dengan menuaikan paras cantik dengan asma; Pratistha Nalapraya Aruma Ningrum.

Mengapa di saat saya sadar bahwa mas itu penting bagi saya, mas malah pergi meninggalkan saya untuk selama-lamanya?

|••|

Nakula Atmaraja Swalakarya

Jikalau kalian bertanya, apa yang lebih indah dari semesta? Tak akan hamba ragu menyebutkan sang daksa pemilik sorot mata teduh, dengan wajah terpatri bak baiduri, netra hitam bak jelaga, wajahnya yang terpahat nyaris sempurna, satu kata; dia meme...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jikalau kalian bertanya, apa yang lebih indah dari semesta? Tak akan hamba ragu menyebutkan sang daksa pemilik sorot mata teduh, dengan wajah terpatri bak baiduri, netra hitam bak jelaga, wajahnya yang terpahat nyaris sempurna, satu kata; dia memesona.


Demi tuhan, saya tidak rela melihat kamu di buat menderita seperti ini.”— Nakula Atmaraja Swalakarya.

"Biarkan saya mendekap mu dengan erat, semestaku."—Nakula Atmaraja Swalakarya.

|••|

Rujati Bumantara Lembayung

Sang tuan dengan rahang lugas tubuh tegap tinggi semampai, bagi sebagian orang yang mengenalnya, dikatakan bahwa sang tuan pemilik kehidupan yang nyaris dikata sempurna, lahir di keluarga keturunan Jawa Tengah yang biasa di bilang dia keturunan da...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sang tuan dengan rahang lugas tubuh tegap tinggi semampai, bagi sebagian orang yang mengenalnya, dikatakan bahwa sang tuan pemilik kehidupan yang nyaris dikata sempurna, lahir di keluarga keturunan Jawa Tengah yang biasa di bilang dia keturunan darah biru, katanya.

Dia memiliki keluarga sempurna, fisiknya bak seorang pangeran Jawa, yang sangat khas lekat akan pesona yang dimilikinya. Dia adalah seorang pemuda yang bisa dengan sangat mudah di cintai oleh orang di sekitarnya, dan ketika aku bisa dikatakan berhasil masuk dengan mudah ke dalam hidupnya bahkan sempat menjadi kekasihnya, aku benar-benar merasa sebagai gadis paling beruntung di muka bumi ini.

Namun, dengan agaknya terlalu tidak tahu diri, bagaimana bisa seorang kesatria luar biasa memesona bersanding dengan upik abu, benar begitu?

Maafkan saya, Prata. Sampai saat ini, bukan kamu orangnya.

|•••|

ELEGI RETISALYA©2023

Salam ka sadayana, Tertanda; @sangp

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam ka sadayana,
Tertanda; @sangp.oetry.

Tindak simpati, perlahan jatuh hati, tanpa tahu bahwasanya jatuh hati pun harus siap patah hati.

ELEGI RETISALYA | 1992 [J.jh]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang