CHAPTER 46 ; Chain around his neck

Start from the beginning
                                    

Namun Edward tetaplah Edward, pria itu tetap mengurung Catherine didalam kamar dan melarangnya untuk beraktivitas.

Edward mengerut tak suka mendengar jawaban Catherine, dengan tangan yang begitu telaten menyuapi sang istri, Edward heran sendiri, mengapa istrinya seakan sedang jail?

"Tampaknya Lady Keira menyukaimu, bagaimana denganmu? apa kau menyukainya?"

Sontak saja Edward menajamkan kedua matanya dan meletakan piring ke atas nakas dengan kasar.

"Cukup. Aku akan mengusir mereka sekarang"

Baiklah, salah pertanyaan.

"Tidak tidak, maaf aku hanya bergurau,"

Catherine segera naik keatas pangkuan pria tersebut. Menggeliat bak kucing haus belaian, Catherine menyamankan posisinya.

Benaknya terkekeh mengingat ada krikil yang mencoba merebut monster kesayangannya ini.

***

Hari telah berganti malam, namun air wajah Keira masih tetap sama.

Gadis berkepala dua yang berparas cantik dengan mata khasnya itu menatap ayahnya dengan tatapan tak suka.

"Sudah Ayah bilang hentikan niatmu Keira" ujar Ryoto.

Pria itu menggunakan bahasa asli negaranya untuk menjaga privasi mereka.

"Jangan naif Ayah. Bayangkan keuntungan apa yang kita dapatkan bila aku menikah dengan Duke Emeric"

Ryoto menggelengkan kepalanya.

Tentu saja pria itu tahu apa yang dimaksud Keira.

Namun sayangnya, ada 1 hal terpenting yang Keira lewatkan.

"Aku hanya akan menghabiskan banyak waktu dengan Duke Emeric dan mencuri hatinya. Namun siapa yang tahu dia justru tak peduli bahkan saat aku tersiram kuah panas?!"

"Jikapun kau berhasil mencuri hati Duke, lalu apa? Eudonia melarang keras perselingkuhan, apalagi memiliki pasangan lebih dari 1"

Keira menatap ayahnya dengan senyum miringnya.

"Kita hanya harus menyingkirkan wanita itu, dan semuanya selesai"

***

Selesai bagi Keira.

Gadis itu dengan wajah panik memaksa penjaga untuk membiarkannya lewat.

"Biarkan aku lewat! Aku adalah tamu di kediaman ini!"

Kediaman yang biasanya tentram di pagi hari itu tampaknya berbeda untuk hari ini.

Keira masih dengan kimono tidurnya berlari panik menyusuri manor Emeric, mencari cara untuk berbicara dengan penguasa wilayah tersebut.

"Saya mohon, biarkan saya berbicara dengan Duke Emeric"

Keira berlutut dihadapan James dengan wajah penuh air mata.

"Secara tidak hormat anda telah dipersilahkan pergi dari kediaman ini, Duke Emeric telah memutuskan kontak dengan segala hal yang berhubungan dengan Kerajaan Timur"

Tidak,

Keira menggeleng panik.

Ini tidak boleh terjadi.

"Meskipun anda bisa bertemu dengannya, beliau tidak akan mengubah keputusannya" ujar James.

Tidak, ini tak boleh terjadi.

Segera setelah Kekaisarannya mengetahui hal ini, keluarganya pasti tak akan baik-baik saja.

"Saya mohon... saya minta maaf"

DREAM [END]Where stories live. Discover now