CHAPTER 17 ; Keep you safe

83K 8.1K 88
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.

CHAPTER 17 ; Keep you safe

"Duke Emeric, tenangkan diri anda. Tunanganmu sudah berada di tangan yang tepat" ucap Pangeran pertama.

Saat ini mereka berada di depan ruangan dimana Catherine diobati.

Mengapa Edward berada diluar?

Lelaki itu terpaksa diusir paksa oleh beberapa prajurit atas titah Raja karena ia hampir mencekik tabib yang membuat Catherine melenguh kesakitan beberapa kali.

Meskipun sudah dijelaskan bahwa itu memang prosedur namun Duke utara itu tetap tak terima.

"Tangan yang tepat? Jika dia memang ditangan yang tepat, sedari awal tak akan ada penculikan"

Mendengar hal tersebut, William tak bisa menjawab. Selain karena ia juga merasa bersalah atas kelalaian penjagaan istana pada Catherine, William sadar bahwa emosi Edward yang jarang sekali terlihat itu kini sedang membludak. Tak ada celah melawannya.

"Duke Emeric, Putri Catherine telah selesai diobati, anda dapat masuk-"

Tak menunggu lebih lama lagi, Edward segera masuk kedalam ruangan pemeriksaan bahkan sebelum prajurit menyelesaikan omongannya.

Didalam sana terdapat 5 Tabib, Raja Horion, Saint Agung dan 3 petinggi kuil lainnya.

Lelaki itu menatap Catherine yang kini sudah kembali tenang dalam tidurnya, dengan beberapa bantuan alat medis ditubuhnya.

Bagian pipi kanan gadis tersebut terlihat jelas warna biru keunguan, sedangkan terdapat beberapa luka lecet kecil di hidung dan pipi kirinya dan dahi yang beberapa saat lalu terdapat luka lecet yang cukup besar, kini sudah tertutup perban.

Masih menggenggam sapu tangan pemberian sang gadis, Edward mengeratkannya.

Rasa marah yang masih menguasai tubuhnya semakin menyala saat melihat Catherine yang tak berdaya.

Dia marah pada seluruh keluarga kerajaan yang tak becus, marah pada seluruh petugas istana yang bertugas bak sampah hingga bisa membiarkan Catherine diculik, dan marah pada dirinya sendiri yang merasa gagal menjaga gadis tersebut.

Perasaan Edward sungguh tak baik-baik saja saat ini.

"Apa dia baik-baik saja?" tanya pria tersebut.

Albert- kepala tabib yang dibawa Edward dari Utara pun segera menjelaskan.

"Tuan Putri mengalami banyak luka akibat benda tumpul. Bagian tangan terdapat sedikit memar sedangkan perut dan kedua kakinya terdapat banyak memar yang cukup parah.

Terdapat pendarahan di bagian dalam perut Putri, namun dengan bantuan Saint Agung kami telah menghentikannya."

Rahang Edward semakin menegang setelah mendengar hal tersebut.

DREAM [END]Where stories live. Discover now