Part 39 - Something About Awakening

Start from the beginning
                                    

Raphael tidak tersinggung karena mereka juga sudah biasa menggodanya dengan hal yang sama semenjak pertama kali Kaytlin mengejar-ngejarnya di hutan. Hanya saja sekarang Raphael tidak bisa merasakan lelucon itu lagi dengan cara yang sama. Seandainya saja Kaytlin tidak begitu impulsif, mungkin semua ini tidak akan terjadi. Mungkin Raphael tidak akan pernah mengenalnya, bahkan melihatnya pun tidak. Dan Derek serta George tidak akan berakhir menggodanya berkaitan dengan namanya seperti ini.

"Ya," sahut Raphael menjawab pertanyaan Derek yang sebenarnya tidak perlu ia jawab.

***

Raphael jarang mengikuti Derek dan George bersenang-senang di London, tapi kali ini ia mencoba

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Raphael jarang mengikuti Derek dan George bersenang-senang di London, tapi kali ini ia mencoba. Sepertinya sudah begitu lama sejak terakhir kali ia menginjakkan kaki di kelab pria seperti White's. Tentu saja Derek dan George tidak mengajaknya ke White's dan memilih kelab tanpa keanggotaan ketat yakni Brook's. 

Suasananya tidak jauh berbeda dengan White's di mana para gentleman duduk di sofa mengelilingi meja untuk berjudi dan minum minuman keras yang disediakan di bar. Beberapa langkah dari pintu masuk, terdapat buku taruhan yang berisi catatan dari taruhan-taruhan tentang situasi yang terjadi saat ini. Ada yang bertaruh siapa yang akan memenangkan duel besok antara dua orang gentleman, partai apa yang akan menang pemilihan selanjutnya, siapa di antara dua bersaudari Cahill yang akan menjadi Duchess of Torrington, bahkan taruhan konyol seperti jenis kelamin anak kambing Lord Warburton yang akan melahirkan. Herannya ada banyak nama yang berderet di bawahnya mengikuti jumlah taruhan konyol tersebut. 

Lalu Raphael menemukannya, sebuah taruhan bertuliskan apakah setelah setahun berlalu Sophie Lyndon akan melepaskan status jandanya. Sebagian besar bertaruh setuju dengan itu. 

"Kau sudah tahu ia sudah menjanda, bukan?" tukas Derek yang ternyata ikut mengamati di sampingnya. 

"Ya, aku tahu," sahut Raphael. 

"Itu berita gembira." George menyengir lebar.

"Tidak ada sesuatu yang menggembirakan dari kematian." Raphael menutup buku taruhan itu. 

"Kau sudah lepas dari kebangkrutan, kau punya teman-teman yang setia dan menyenangkan sepertiku dan George. Dan mantan kekasihmu sudah menjanda. Apalagi yang harus kaupikirkan dalam hidup? Ayo kita bersenang-senang." Derek mengalungkan lengan di leher Raphael dan mengajaknya masuk ke dalam. 

"Blackmere," sapa seseorang dari arah ruang judi. 

 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Something About YouWhere stories live. Discover now