part 35

1.4K 174 42
                                    

Jake duduk di atas sofa sambil menunduk dan memainkan jari-jarinya lentik nya lantaran takut dengan sembilan werewolf yg saat ini mengelilingi nya, jujur Jake tidak bisa melakukan apa-apa ingin rasanya dia menangis karena ia merasa takut bukan main.

Kei mengulas senyum lalu menarik dagu mungil Jake agar menatap wajah tampan nya, Jake menatap kei dengan tatapan tanpa ekspresi. Kei mengulas senyum lalu mengelus lembut dagu mungil itu sambil tersenyum menyeringai.

Kei serta delapan saudaranya tidak bisa menahan untuk tidak tersenyum melihat wajah Jake yg menatap nya takut dengan mata berkaca-kaca, seperti nya mata berkaca-kaca itu sebentar lagi akan pecah.

"Kau menangis?" Jake menepis tangan kei kasar dan tatapan takut nya lenyap seketika saat tangan Kei dengan tidak sopan nya menyentuh paha nya yg masih terbalut celana bahan, Jake menatap kei tajam dengan mata nya yg sudah mengeluarkan beberapa tetes airmata.

"Singkirkan tanganmu dariku, brengsek,,," tekan Jake dengan raut wajah yg benar-benar terlihat sangat marah, tidak dapat di bantah tapi kesembilan werewolf itu mengakui jika Jake saat ini terlihat seperti para vampir saat marah.

"Apa mereka sudah menandai mu?" Nicholas bergerak lalu memeriksa leher putih Jake yg belum terdapat bekas gigitan.

"Belum, tapi tidak dapat di bantah.
Aku merasakan aura vampir dalam dirimu." Smirk Nicholas sambil menatap Jake dengan senyuman miring, Jake menatap kesembilan werewolf itu dengan tatapan membunuh.

"Lepaskan aku,
Aku bukan milik kalian, biarkan aku kembali kepada mereka." Ujar Jake dengan bibir sedikit bergetar, walaupun mencoba untuk tidak terlihat takut tapi yg di hadapkan dengan ini adalah makhluk yg sangat dia takuti dan hindari.

"Kembali kepada mereka?" Smirk kei, kembali meraih dagu Jake dan menatap nya intens.

"Kenapa kau sangat ingin? Apa kau mencintai mereka?" Jake tidak membalas, tatapan nya semakin tajam, mata indah yg selalu terlihat lugu dan lembut saat menatap seseorang, kini lenyap saat menatap kei dan delapan saudaranya yg lain.

"Tutup mulutmu.
Lepaskan aku, sebelum aku membunuh mu." Ucapan dan tatapan mengancam Jake benar-benar terlihat bersungguh-sungguh, jiwa enam vampir itu seperti nya ada di Jake sekarang walaupun belum sepenuhnya, karena jake masih memiliki sedikit rasa takut tidak seperti enam Vampir itu yg tidak memiliki rasa takut sama sekali, kecuali kehilangannya.

"Kau lelah?
Ingin beristirahat, sepertinya,,," Kei mendekatkan dirinya dan merangkul bahu Jake untuk mendekat kearahnya.

"Aku tidak sabar melihat wajah cantik ini menangis dan mendesah memanggil namaku,," smirk kei, tanpa berpikir panjang Jake memberikan pukulan keras pada kei, ujung sudut bibir kei terluka hingga mengeluarkan darah, kei hanya tersenyum menyeringai dan menatap Jake.

"Jaga mulutmu, bajingan." Jake berujar dengan mata merah karena emosi yg tertahan dan airmata kekesalan pun ikut keluar.

Kei mengangkat tangannya untuk melayangkan pukulan pada Jake tapi salah satu tangan saudaranya menahan nya.

"Tidak ada kekerasan pada nya." Ujar Ej menatap kei dingin, Kei membalas tatapan ej tidak kalah dingin.

"Ck, bawa dia ke kamar ku." Suruh kei dengan nada dingin dan terdengar memerintah.

"Berikan dia baju seseksi mungkin, aku akan menyetubuhi nya malam ini." Kei berujar santai sambil bangkit dari duduknya, Jake menatap kei terkejut dan menggeleng.

"Apa maksudmu, Brengsek?!" Maki dan Jo berjalan kearah Jake dan menyeret tubuh mungil itu seperti apa yg Kei perintahkan, Jake meronta-ronta dan meminta di lepaskan.

"Lepaskan aku, apa yang kau lakukan?!"

"Diam saja, atau kami yg akan memperkosa mu bersama-sama." Dingin maki.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 11 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

One In a Billion (Jake Harem)Where stories live. Discover now