part 34

2.6K 217 42
                                    

Jake masih tidak ingin dekat-dekat dengan keenam vampir tampan itu setelah kejadian kemarin, dimana Jake mengingat semuanya tentang Yeonjun yg menyelamatkan nya dan mereka yg tega menghapus ingatan Jake waktu itu.

Jake hanya tidak bisa menerima saja, terlebih yg menyelamatkan nya adalah Yeonjun yg memiliki status sebagai sahabat dekat mendiang kakaknya dan cukup dekat dengan nya juga, Jake merasa bersalah dan sangat berterimakasih pada Yeonjun tapi juga masih sangat marah pada keenam vampir itu.

Dia kembali bersekolah tapi tidak ingin dekat-dekat dengan enam Vampir itu dan malah menerima tawaran wonyoung untuk menemani nya, karena Wonyoung bukan vampir ataupun werewolf, jadi Jake menerima saja tawaran wonyoung, toh dia tidak dekat dengan yg lain selain dengan enam Vampir itu.

"Apa yg kau pikirkan?" Tanya gadis itu pada Jake, Jake menoleh dan menggeleng lalu menghela nafas kasar.

"Kau boleh menceritakan nya padaku, aku akan mendengarkan mu dan memberi mu sedikit masukan untuk menyelesaikan masalahmu." Ujar gadis itu menatap Jake tulus, terlihat tulus. Jake menggeleng sambil menghela nafas panjang.

"Ayo ke kantin, aku lapar." Jake menggeleng, dan mendapatkan reaksi bingung dari wonyoung.

"Kenapa? Kau tidak lapar?" Di sekolahan mereka pun ada kantin. Komplit malah, makanan manusia ada, daging mentah ada, bahkan terkadang darah segar pun ada khusus para vampir, sekolah yg benar-benar elit kan?

"Aku nanti saja, kau duluan saja wonyoung-a,,," wonyoung mengangguk mengerti lalu segera berjalan meninggalkan Jake sendirian.

Jake membuang nafas nya kasar dan kembali menunduk, sungguh dia sangat ingin menangis sekarang ketika mengingat ingatan dimana dia bersama Yeonjun di hutan tadi.

Saat Jake menunduk tiba-tiba saja ia melihat kaki seseorang di depannya, bukan hanya satu pasang kaki tapi lebih dari itu, Jake mendongak dan melihat sembilan werewolf tampan bertubuh tinggi berdiri menjulang di depannya yg tengah duduk di kursi yg ada lorong, Jake sedikit takut ketika menyadari dirinya tengah sendirian di kelilingi oleh sembilan werewolf tampan.

"Kau sendirian manis?" Jake tidak menjawab dan menatap kesembilan werewolf itu takut, jika bisa mundur mungkin Jake akan mundur dan berlari pergi, sayang nya di belakang nya terdapat tembok tidak memungkinkan untuk dia kabur.

"Jangan menggangguku." Ujar Jake dengan nada sedikit bergetar, dia benar-benar takut sekarang karena di hadapkan langsung sembilan werewolf.

"Kami hanya ingin berbicara denganmu sebentar." Ujar Kei sambil berjalan mendekati Jake, Jake semakin merapatkan punggung nya pada tembok, Jake sudah benar-benar tersudut sekarang terlebih yg mengelilingi nya manusia-manusia bertubuh tinggi menjulang.

"Aku tidak mau." Jake berujar takut sambil menunduk saat tangan kei bergerak untuk menyentuh dagu Jake agar Jake mau menatapnya, dan baru saja kei menyentuh dagu mungil itu tiba-tiba saja tangannya di tepis kasar oleh Heeseung.

Heeseung menarik Jake dan menyembunyikan Jake di belakang tubuh nya, bukan hanya Heeseung tapi kelima saudaranya yang lain pun ada disana.

"Sudah berani menyentuh milikku?" Teriak Heeseung pada kei yg kini mengulas senyum miring pada nya begitupun dengan delapan saudaranya yg lain.

"Kau sudah menandai nya?" Lagi, ucapan itulah yg mampu keenam vampir itu bungkam, kei terkekeh miris lalu menatap Heeseung dan kelima vampir yg lain dengan tajam.

"Ingat, selagi kalian belum menandainya, masih ada peluang ku untuk membawa nya." Smirk kei sambil menatap Jake yg kini menunduk, sunghoon menarik pinggang Jake untuk mendekat kearahnya.

"Benarkan manis?
Masih ada kesempatan untukku memiliki mu tapi tenang saja aku tidak akan mengisap darah mu seperti vampir kesayanganmu, tapi aku hanya ingin menyentuh tubuh mu."

One In a Billion (Jake Harem)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin