Untuk kesekian kalinya kata 'gila'keluar dari bibir tebal Gea, namun kali ini tidaklah di sertai dengan teriakan.

"lo ngatain gue tolol? Ingat ya Ge... Gue udah tobat" sungut Alin tak terima menatap tajam Gea.

"yang penting pernah tolol, bodoh, gila"

"mulut lo babi"

"he... Mulut lo juga arjuna... "

Amora menggelengkan kepalanya, ah kenapa dua gadis ini lebih mirip anjing siap kawin?

'Brak! '


Pintu kelas yang di tutup sebelah di tendang, dan syukur tak jebol. Ketiga gadis itu beserta para siswa kelas 11 A 2 IPA.

"Amora!! "

Amora dan ketiga temanya saling tatap-tatapan ketika Kendri memasuki kelas dengan wajah penuh Amarah, jangan lupakan konco-konconya.

"Apa? Mau minta hutang? Ck...gak ada du.... "

Amora diam, lehernya di cekik dengan keras oleh Kendri... Mencoba bertahan hidup Amora meraih tangan cowok itu berharap mau melepaskanya.

"Anjing! Lo hampir bunuh dia ken"

Deri yang dahulu tersadar segera menarik kendri berharap cowok itu mau melepaskan cekikan pada adik tirinya. Ini kalo amora mati dia di salahin ini.

"Dia juga hampir bunuh Nadira, anjg"

Gea dan Alin yang bengong mencerna apa yang terjadi ikut membantu. Namun dengan sekali sentakan Kendri mampu mendorong ketiga manusia itu hingga terbentur ke meja dan lantai.

"Ekkk... Le---has... In-cekk" (anggap aja suara lagi tercekek)

Amora panik, dia belum sempat nikah lo.... Masak mau mati dua kali. Bisakah Amora matinya dengan senyum.....tidak karna di sambar petir atau di cekik begini?.

'duk'

"hahhh.... Hahhh"

"Anjrot... Hahh Mau bunuh aku gak gitu juga caranya.... Tunggu aku ngerasain nikah dulu kek"

Amora yang tak tahan mengambil langkah yang cukup beresiko... Menendang lato-lato Kendri, cowok itu nampak kesakitan dan Amora terduduk di lantai.

Gea dan Alin segera membawa Amora menjauh sebelum Kendri sadar dari kesakitan lato-latonya.

....

"Gila!! Tu cowok ngapain anjg....gue gak bayangin lo mati di cekek gitu"

Yah, bisa dihitung ada berapa Gea mengatakan Gila.

Mereka sekarang berada di mobil Alin menuju apartemen Amora, bukan tampa alasan tapi karna jika mau ke uks ada si nad-nad di sana.

Sementara itu Amora tak kalah hebohnya dari Gea... Walau baru hampir bertemu malaikat maut Amora lebih bersemangat mengumpati Kendri dari pada bersikap syok.

Jika saja ia tak di bawa oleh kedua gadis ini mungkin saja lebih dari menendang lato-latonya Amora lakukan.

Sementara itu Alin terdiam sedari tadi sambil fokus mengemudi, ada rasah bersalah melihat sahabatnya di cekik begitu.

"Sorry mor, gara-gara belain gue lo jadi korban begini"

Gea dan Amora terdiam, mereka saling tatap sejenak lalu menatap Alin. Wajah gadis itu nampak merasa bersalah.

"santai Alin... Lagian kayaknya Nadira ada dendam pribadi ama aku makanya Fitnah gitu, kalian dengar kan tadi si cowok soker itu bilang apa? "

"Dengar njr, dia nuduh lo hampir bunuh tu jalang Nad-nad" teriak Gea heboh seperti biasanya.

"nah itu, jadi Alin jangan merasa bersalah gitu... Lagian udah gak sakit kok, cuma keknya merah aja sih... Takutnya nanti Akang Felix kawatir"

Bukanya mendapatkan simpati lagi kini toyoran yang Amora dapat dari Gea.

.....

Edo yang baru memasuki kelas nampak heran dengan keramaian yang ada. Ia menoel salah satu teman sekelasnya.

"Ada apa ini? Tu cowok kenapa megang burung?"

Yang di tanya segera menceritakana apa yang ia lihat membuat Felix melotot takjub.

"Keren sih, trus anaknya kemana?"

"mereka keknya cabut, soalnya tadi ke parkiran"

Edo mengguk, ah rasa tertariknya pada gadis itu bertambah sekarang.









Vote dan Comen.

Terima kasih sudah membaca....

Apakah akang Felix akan marah nantinya??

Siapa gadis yang Edo maksud?

Tungguin ya, makanya Comen dan vote kalo mau lanjut....

Amora (END)Where stories live. Discover now