Bab 5

85 18 7
                                    

"Semuanya yang terjadi tetaplah terjadi sulit untuk mengubah nya kembali."

Triplets here

Happy reading

Kyu menuduk sambil mengelus surai Jeno. Jeno telah terbaring sekitar tujuh puluh dua jam dan belum terdengar kabar baik apapun dari dokter.

"Bang, jangan nyusul bunda. Tetap stay sama Kyu!" ujar Kyu.

Ceklek

"Ngapain?"

"Gue..."

"Puas kan lo? Mending lo keluar dan kalau bisa keluar jangan nampakin diri di depan kita!" sarkas Kyu sambil memandang tajam Eric yang berada di depannya.

"Gue mau jengukin saudara kembar gue," cicit Eric sambil memainkan jemarinya memandang gugup ke arah Kyu yang telah memasang tampang datar nya.

"Sekarang Kyu... gue tanya..."

"Ada ya sauadara kembar sendiri yang dengan gampangnya nganterin saudara nya sendiri ke tempat antara hidup dan mati?" sambung Kyu sambil memutar bola matanya malas lantaran Eric yang tidak bergeming.

"Maaf."

Kyu terkekeh, "Apa maaf lo bisa merubah kejadian kemarin tidak akan terjadi? Jadi, mending lo pergi sebelum gue panggil satpam buat ngusir lo!'"

Eric terdiam sejenak, "Okey Eric bakal pergi, tapi Eric janji bakal tetap ada bareng kalian!" Setelahnya Eric lantas meninggalkan ruangan.

Kyu mengerutkan keningnya sambil bergidik ngeri melihat pemuda itu. Kyu termenung mengingat kejadian semalam.

Flashback

"Apa ini?"  tanya Kyu kepada pria paruh baya tersebut yang bernama lengkap Arsenic Albandra.

"Kau bisa mengetahui nya sendiri boy," ujar pria paruh baya tersebut sambil tersenyum teduh.

Dengan perlahan Kyu membuka map tersebut pemuda tersebut terbelalak melihat isi di dalam map tersebut.

Splash

"Omong kosong," decak Kyu sambil menjatuhkan map tersebut.

"Itu bukan rekayasa atau yang seperti kamu pikirkan, kau tau kalian bertiga adalah putra-putra ku. Beberapa waktu yang lalu saya sempat mencari tau mengenai kalian dan puncaknya disaat kalian berkelahi di cafe malam itu saya menyuruh suruhan saya untuk mengambil rambut kalian sebagai alat untuk tes DNA. Dan benar saja hasilnya kalian anak saya!"

Kyu terkekeh memandang sosok paruh Bayah didepannya, kenapa baru datang sekarang? Kenapa tidak datang disaat bunda nya masih hidup dulu?

"Ayah saya sudah mati!" ujar Kyu lantas memasuki ruangan Jeno dengan perasaan campur aduk mengabaikan pria paruh baya tersebut yang tampak sedih dengan perkataan nya.

Kyu sadar bahwa sikap yang ia tunjukkan sangat tidak sopan tapi mendengar dan melihat semua ini secara tiba-tiba membuat Kyu tidak bisa berfikir jernih.

Flashback off

"Bang cepet bangun katanya mau nemenin Kyu beli Crayon Sinchan."

"Abang tau nggak kalau ada orang yang ngaku-ngaku bapak nya kita? Mana pakai kasih surat tes DNA lagi, terus di dalam suratnya tertanda positif."

"Tapi, bukannya kita punya ayah sama bunda yang udah tenang di atas?"

"Btw Abang jangan marahin Kyu ya kalau Kyu nggak sekolah hari ini."

"Abang jangan ninggalin Kyu ya..."

Cup

Cup

Kyu mengecup kening Jeno sebanyak dua kali lalu setelahnya terlelap didekat Jeno.

"Abang akan tetep sama Kyu!" ujar Jeno sambil mengusap surai sang adik yang telah menuju alam mimpinya.

Sebenarnya Jeno sudah dari tadi bangun hanya saja pemuda itu ingin mendengar hal apa yang akan dikatakan adik manisnya ini.

Apa yang dimaksud Kyu?

•••

Ceklek

"Halo Jeno bagaimana kabar mu?" tanya seorang pria paruh baya sambil menaruh makanan di atas nakas sebelah Jeno.

Jeno mengerutkan keningnya siapa pria paruh baya didepannya kenapa tampak tak asing?

Ah, Jeno mengingatnya sekarang pria tersebut adalah salah satu pelanggan di cafe tempat nya berkerja. Tapi, kenapa pria paruh baya tersebut bisa disini?

"Ya... Ke...."

"Ngapain kesini? Kita nggak nerima tamu mending kalian keluar," ujar Kyu yang tiba-tiba keluar dari kamar mandi sepertinya anak itu baru saja mandi.

"Kyu!" tegas Jeno karena jarang sekali melihat sifat Kyu yang satu ini. Padahal mereka baru kenal pikir Jeno.

"CK!"

"Ada perlu apa?" tanya Jeno sambil mencoba untuk duduk yang dibantu oleh Kyu.

"Kedatangan Daddy disini ya tentu saja menjenguk putra-putra Daddy," sontak saja jawaban pria paruh baya itu membuat Kyu berdecak kesal dengan Jeno yang tampak bingung.

"Mendingan kalian pulang gue muak ngeliat kalian!" decak Kyu karena sudah terlalu malas menanggapi pria paruh baya tersebut dengan Eric yang mematung di belakang pria paruh baya itu. Entah sejak kapan dia disana.

"Kyu nggak sopan!"

"Ya biarin mereka emang nggak pantas!" jawab Kyu dengan santai sambil membuka ponselnya.

"REIKYU! ABANG NGGAK PERNAH NGAJARIN KAMU UNTUK NGGAK SOPAN APALAGI KE ORANG TUA!" bentakan Jeno sontak membuat Kyu, Eric dan Arsenic terlonjak Kaget.

Kyu memandang datar sang kakak, "Cih gue benci kalian!" ujar Kyu sebelum beranjak pergi setelah melepas ponsel nya ke lantai meninggalkan Jeno yang termangu.

"Sialan!" desis Jeno. Ayolah Jeno tanpa sengaja meluapkan emosi nya kepada saudara kembarnya padahal Jeno tau sendiri sang adik sangat sensitif akan bentakan.

"Tenangin diri kamu, Daddy hanya menyerahkan ini Daddy harap kamu memikirkan ini baik-baik. Dan untuk yang terjadi tadi jangan menyalahkan adik mu karena semuanya murni salah Daddy." Lalu setelahnya pria paruh baya tersebut keluar dari ruangan Jeno.

"Lo abang gue, boleh gue nanya?" tanya Eric dengan nada Yang sedikit gemetar setelah melihat Jeno yang telah selesai membaca map yang berisi dokumen Dna tersebut.

"Jadi gue sama Kyu masih punya kembaran dan selama ini gue tinggal dirumah orang tua angkat kita yang tak lain adalah penculik?"

•••

Gimana sama part ini?

Uhuy ke up juga btw mulmed kembar udah ku share yaw. Untuk urutan nya sesuai dengan mulmed.

Agak cringe nih chap.

30 September 2023

Triplets Here Where stories live. Discover now