BAB 4

93 18 7
                                    

Annyeonghaseyo/
Halo gegs.

Boleh kasih vote nya dulu?

°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
Happy Reading 

"Sesuatu yang telah terjadi tidak akan pernah bisa kembali."
_TH_

"Wow. Gue nggak nyangka ketemu disini," kekeh seseorang, sambil melihat Kyu dan Jeno dengan tatapan mengejeknya.

Jeno menghela nafas kasar melihat keberadaan makhluk di depannya itu, "Anjing tetap lah anjing!" celetuk Jeno, Kyu yang memahami arti ucapan sang kakak tersenyum sumring.

"Gue mau hadiah nya berubah!" ujar Eric sambil menatap Jeno dan Kyu bergiliran, Jeno mengerutkan keningnya.

"Kalau gue menang gue mau adik lo yang lemah itu jadi babu gue," celetuk Eric dengan santainya mengabaikan Jeno dengan wajah merah padamnya.

"Brengsek

Sedangkan Eric menatap tajam Jeno lalu mengukir senyum miringnya, "Gue tunggu kekalahan lo!" ujar Eric lalu pergi bersama temannya meninggalkan Jeno yang menatap datar kepergian Eric.

Ah, Jeno paham sekarang. Pemuda itu yang dimaksud oleh Sanha.

"Abang jangan turun ya!" Pinta Kyu tiba-tiba entah kenapa perasaan anak itu tidak karuan sekarang, begitupun dengan Jeno yang malah memilih mengabaikan.

"Udah terlanjur, Kyu!"

"Firasat Kyu nggak enak, Kyu nggak mau terjadi hal-hal yang nggak seharusnya terjadi," ujar Kyu.

"Hei, denger abang. Jangan berfikiran negatif okey, Abang bakalan baik-baik kok, nanti kalau Abang menang, Abang janji bakal beliin boneka Sinchan." Kyu hanya mengangguk.

"Udah, Kyu. Berdoa aja supaya Jeno aman," ujar Sanha.

Jeno dan Eric masing-masing menaiki sebuah motor, bunyi gas terdengar saling bersahutan. Terlihat seorang wanita berdiri ditengah-tengah keduanya dengan pistol dan bendera ditangannya.

"Satu."

"Dua."

"Tiga."

Brum

Brum

Jeno dan Eric melesat dengan cepat dengan Eric yang memimpin duluan, meninggalkan Jeno yang jaraknya tak begitu jauh dengan nya.

Eric melihat ke spion senyum sinis terukir diwajahnya, "Lo akan merasakan nya, sebentar lagi!" ujar Eric sambil terkekeh dan mengepulkan gas nya.

Jeno yang melihat hal tersebut lantas tersebut miring, lalu segera menyusul Eric. Setelah sampai disebuah tikungan Jeno lantas menaikan laju motornya sehingga Eric tertinggal.

Eric yang melihat hal tersebut menggeram marah, pemuda itu menyeringai dan mendekati motor Jeno dan...

Bruk

Srek

Jeno terpental jauh dari motor nya, bahkan helm yang dikenakannya telah terlepas begitu saja.

Tanpa rasa bersalah Eric menendang motor Jeno, pemuda itu tak sadar jika sebuah mobil truk yang tengah melaju kencang didepan sana.

"Mampus!" ujar Eric sambil melihat ke belakang, tak berselang lama pemuda itu melotot melihat sebuah truk dengan kecepatan tinggi mendekati ke arah Jeno, bukan ini yang Eric harapkan.

Eric lantas mendekati motornya untuk menyelamatkan Jeno yang telah terkapar dengan darah yang mengucur deras dari kepalanya.

Disisa-sisa kesadarannya Jeno merogoh saku celananya, "Kyu... To...long...Abang."

Bip

Tit tit tit

Brak

Motor milik Jeno hancur begitu saja karena tertabrak truk, truk yang menabrak motor Jeno lantas melajukan truk nya, mengabaikan pemilik motornya yang sedang diambang kesadaran.

Eric berhasil membawa Jeno ketepi pohon, meninggalkan motor Jeno yang telah gepeng.

"Woi, sialan lo nggak mati, kan?" tanya Eric sambil melihat Jeno yang terkapar diambang kesadarannya.

Mata Eric memanas melihat Jeno yang tak berdaya, pemuda itu lantas mengambil ponsel nya dan menghubungi seseorang.

Bugh

°°°

Disebuah ruangan yang bernuasa putih terlihat seorang pemuda sedang terbaring lemah dengan alat-alat medis yang menempel di tubuhnya.

Terdengar bunyi keributan di luar sana, entah apa yang terjadi.

Bugh

Bugh

Bugh

"Kalau kalah ya kalah, nggak udah main curang anjing!" bentak Kyu setelah beberapa kali memukul Eric yang terdiam.

Beberapa jam yang lalu setelah Jeno menelpon dirinya Kyu langsung mencari keberadaan Jeno lewat GPS, bertepatan dengan Eric yang masih ditempat dengan sebuah ambulance yang siap mengangkat tubuh Jeno.

Kyu lantas memasuki ambulance diikuti oleh Eric yang berada di belakangnya dengan menggunakan sebuah motor.

Sesampainya dirumah sakit, dokter mengatakan Jeno koma. Entah kapan sadar nya.

Kyu yang emosi lantas menghajar Eric tanpa ampun, bahkan kedua sahabatnya, Yoshi dan Ji terkejut atas tingkah Kyu. Kyu yang selama ini pandai dalam menyembunyikan emosi nya lantas berubah.

Seakan memiliki dua kepribadian dalam satu tubuh.

"Kalau sampai terjadi sesuatu sama Abang gue..."

Bugh

Bugh

"Abis lo sana gue!" sinis Kyu, saat ingin menghajar Eric lagi sebuah suara menghentikan tingkahnya.

Eric terdiam membiarkan Kyu puas mengahajarnya entah kenapa Eric tidak bisa membalas perbuatan Kyu, ini bukan Eric sama sekali!

Ayolah, seorang ketua geng motor pasrah saat menjadi bahan pelampiasan seorang pemuda yang sering ia ejek. Kemana Eric sang ketua geng? Kenapa yang terlihat hanya Eric yang terdiam dengan pandangan kosong.

"Mau sampai kapanpun kamu memukul anak itu, tidak akan ada perubahan apapun yang akan terjadi dari saudara mu. Semua sudah terjadi..."

Kyu menatap tajam sosok lelaki paruh baya didepannya tersebut, entah dari mana datangnya om-om tersebut.

"Anda tidak akan pernah tau bagaimana rasanya jika saudara anda terbaring lemah karena manusia bajingan itu!" sentak Kyu dengan emosi yang menggebu-gebu.

Laki-laki paruh baya tersebut tersenyum menatap Kyu, lalu terdiam sesaat, "Saya tau apa yang kamu rasakan. Istri saya sudah lebih dulu menghadap yang maha kuasa, dengan membawa putra-putra saya yang lain."

Ungkapan pria paruh baya tersebut membuat Kyu terdiam.

Sedangkan Eric melihat pria paruh baya tersebut dengan tatapan bertanya-tanya walaupun pusing sudah menghampirinya Eric memaksakan untuk bertanya.

"Maksud, Daddy ?"

•••

Gimana part ini?

Bangka, 2 September 2023

Triplets Here Where stories live. Discover now