dejavu

6 0 0
                                    

Hari demi hari mereka habiskan dengan mencari kesenangan di dunia nya masing-masing.

Mentari mulai muncul dan cahaya nya terpancar tepat pada muka V3.

"Hoamm" - V3

Mereka diam sejenak untuk mengumpulkan nyawa. Mereka baru sadar kalau mereka sudah terlambat masuk sekolah. Dan mereka langsung pergi untuk bersiap-siap.

"Woee ini celana gua kemana satu" - Lea

"Mana gua tau" - Anna

"Sha lu liat celana gua ga ihhh" - Lea

"Noh lu si ga bener nyimpen nya aelah" - Neisha

Mereka langsung bergegas pergi ke sekolah. Namun saat mereka sudah sampai gerbang sekolah nya sudah di tutup.

"Sialan!" - Anna

V3 pergi ke belakang sekolah dan memanjat pagar agar bisa masuk.

"Hoss hoss na cape gua" - Lea

"Gas ke kantin dulu" - Anna

Mereka langsung pergi ke kantin tapi langkah mereka terhenti ketika melihat Devin ada di hadapan mereka.

Deg!

Lea dan Neisha menatap ke arah Anna seolah-olah mata mereka berbicara "gimana ini na"  lalu Anna menatap kembali Devin tanpa rasa takut sedikit pun.

"Kalian semua ikut gua sekarang" - Devin

Devin membawa mereka ke ruangan guru BK. Tapi Devin menyuruh Lea dan Neisha menunggu di luar karena hanya Anna yang masuk ke dalam.

Lea dan Neisha terheran-heran kenapa hanya Anna yang di panggil ke dalam?bukan kah mereka juga terlambat.

"Pak. Anna terlambat lagi" - Devin

"Mau sampai kapan Anna kamu begini terus?saya capek! Entah hukuman apalagi yang harus saya berikan" - guru BK

"Ck. Yauda gausa di hukum apa susahnya" - Anna

Devin hanya duduk dan terdiam melihat interaksi keduanya.

"Ulurkan tangan mu Anna!" - guru BK

Anna mengulurkan kedua tangan nya. Kata kata itu membuat nya teringat pada ayahnya. Ayahnya dulu juga berkata seperti itu ketika menghukum Anna.

Cprett!

Cambukan melayang pada kedua tangan itu. Serontak Devin terkejut melihat hal itu. Seharusnya guru tidak boleh melakukan kekerasan fisik pada muridnya. Devin segera bangun dari duduk nya.

"Pak! Apa yang bapak lakukan , tidak bisakah menghukum nya dengan cara lain selain kekerasan fisik" - bentak Devin

"Luka Ini akan membuat nya patuh pada aturan di sekolah ini" - guru BK

Devin geram melihat gurunya itu. Dia meraih tangan Anna dan pergi meninggalkan ruangan guru BK. Devin tidak menyangka bahwa gurunya akan melakukan hal seperti itu.

Devin membawa Anna ke ruang UKS untuk mengobati lukanya. Sesampainya di UKS Devin langsung mengambil perban dan cairan NaCL untuk membersihkan luka di tangan Anna. Tapi saat Devin akan membersihkan lukanya ia melihat tangan Anna sudah di perban. Ya itu adalah bekas luka nya saat menonjok lantai di rumah waktu itu.

"Na? Gua obatin ya lukanya. Tahan sedikit ini bakalan perih" - Devin

Anna hanya mengangguk lalu Devin membuka perban nya dan mengobati luka Anna Secara perlahan.

"Sttt.." - Anna

"Tahan" - Devin

Devin melakukan nya dengan hati hati. Dan kini tangan Anna sudah di perban untuk menutupi lukanya.

"Thanks" - Anna

"Gua mau nanya sama lu" - Devin

"Hm?apaan" - Anna

"Ko lu diem aja saat guru BK. Mencambuk tangan lu?" - Devin

"Gua udah biasa" - Anna

Udah biasa?? mendengar hal itu membuat Devin kepikiran tentang identitas asli Anna. Tapi memang benar saat di cambuk reaksi Anna biasanya saja seperti tidak merasakan apapun. Mungkin karena dulu saat kecil dia sudah terbiasa di cambuk oleh ayahnya.

Mereka pun keluar dari UKS dan pergi ke kelasnya masing-masing. Saat tiba di kelas Lea dan Neisha terkejut kenapa perban di tangan anna bertambah. Mereka langsung menghampiri Anna dan bertanya kepadanya.

"ANNA LU KENAPA SIAPA YANG NGELAKUIN INI SAMA LU??" - Lea

"Biasa , guru BK" - Anna

"Bajingan , lihat saja nanti guru gendut" - Neisha

Lea dan Neisha saling tatap. Mereka merencanakan sesuatu untuk mengerjai gurunya itu nanti.

Kini mereka mengikuti pelajaran dengan baik. Mungkin Anna sedikit kesusahan untuk menulis jadi Anna hanya memperhatikan saja ketika guru sedang menjelaskan pelajaran di depan.

KRING KRING!!

Bell pulang berbunyi. V3 tidak langsung pulang , mereka pergi ke ruangan guru BK lalu menaruh minyak di depan pintunya. Agar guru BK itu terpeleset. Setelah selesai menaruh minyak mereka langsung mengetuk ngetuk pintunya dan bersembunyi.

TOK TOK TOK!

Guru BK itu keluar dan..

Brug!

Benar saja guru itu terpeleset akibat ulah V3.

"Sialan! Pasti ini ulah V3" - guru BK

"Yeahhh" - V3

V3 keluar dari persembunyian nya dan mentertawakan gurunya itu.

"Kembali ke sini kalian!" - bentak guru BK

V3 langsung pergi berlarian dan meninggalkan gurunya sendiri. Guru itu tampak seperti ngilu di bagian pantatnya.

Tidak hanya itu. Saat hendak pulang Anna melihat ada motor guru BK di sana. Lalu ia menghampiri motor itu dan memiliki ide buruk.

"Bawa pisau ga lu pada?" - Anna

"Tentu bawa" - Neisha

Ya. Neisha selalu membawa pisau khusus kemana pun ia pergi. Lalu ia memberikan pisau itu pada Anna.

Anna mengambil pisau itu dan berniat untuk membuat ban motor nya bocor. Anna menusuk nusuk ban motor itu sampai benar-benar bocor. Kini kedua ban motor itu sudah bocor dan Anna hanya tertawa kecil. Dia sangat puas karena itu akan membuat guru BK tidak bisa pulang.

Kemudian V3 meninggalkan sekolah dan segera pergi ke bar untuk bersenang-senang sampai malam tiba nanti.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 29, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

II Kepribadian.Where stories live. Discover now