Chapter 2

24 2 0
                                    

Dari stasiun kereta ke mansion Lu Xing Hu, dibutuhkan waktu sekitar dua jam. Namun dalam perjalanannya, suasananya tidak canggung.

Pei Yue adalah seorang tetua yang sangat ramah dan modis. Dia tahu tentang tren populer.

Beberapa saat setelah masuk ke dalam mobil, Chen Xing Ruo diminta untuk mengambil foto bersama. Kemudian Pei Yue mengedit foto tersebut sebelum mempostingnya ke Instagram.

Mereka tiba di mansion pada malam hari. Angin malam di daerah Lu Xing Huo terasa hangat. Sejauh mata memandang, rumah mewah di tepi danau itu tampak begitu tertata rapi. Melihatnya, Chen Xing Ruo tidak bisa menahan diri untuk tidak memikirkan <<Qian Yu Qian Xu/ Spirited Away>>.

Baginya, Pei Yue saat ini bagaikan lampu pijakan, kebaikannya entah bagaimana menghibur kesepiannya karena berada di kota asing.

Sopirnya, Liu Shu (Paman Liu) mengurus kopernya dan Pei Yue memegang tangannya untuk masuk ke dalam mansion.

Rumah Lu adalah gedung kecil berlantai tiga, gedung tersebut memiliki halaman rumput, kolam renang, dan taman kecil. Rumah itu didekorasi dengan mewah yang tidak diperkirakan oleh Chen Xing Ruo. Sangat nyaman dan seperti di rumah.

Pei Yue membawanya berkeliling dan masuk ke dalam rumah. Dia menunjukkan segalanya padanya. "Setelah makan malam, kamu bisa berjalan-jalan di sekitar tepi danau. Di dekatnya juga terdapat ruang konser, pusat seni, dan perpustakaan Kota Xing. Kamu bisa berjalan sekitar tujuh menit dan kamu akan tiba di sana. Kamar tidurmu berada di lantai tiga. Pagi ini aku sudah mengatur segalanya untukmu. Dari kamar tidurmu, kamu bisa melihat pemandangan danau. Pada malam hari kamu bisa membuka jendela, angin sangat nyaman dan sepoi-sepoi. Ayo pergi, biar kutunjukkan kamarmu."

"Bibi Pei, tidak perlu terlalu merepotkanmu."

Chen Xing Ruo dibawa ke atas, dia baru menyadari bahwa kondisi di sini berbeda dari apa yang dia bayangkan.

Dia berpikir bahwa dia akan menjadi tamu di rumah Lu selama dua hari. Setelah semester dimulai, dia akan pindah ke asrama, tapi sekarang....

"Anggap saja ini rumahmu sendiri, jangan menahan diri. Walaupun sekolah Ming Li meminta siswanya untuk tinggal di asrama, tapi masih belum ada perbaikan untuk Kelas 11. Nanti setiap hari Jumat setelah sekolah berakhir, aku akan membiarkan Paman Liu menjemputmu." Bibi Pei menghela nafas. "Bibimu, aku, selalu ingin punya anak perempuan. Hanya saja setelah melahirkan penyakitku belum sembuh total dan sekarang aku sudah tua."

Dia berhenti sejenak dan tersenyum: "Sebelum Tahun Baru, Ayahmu memberitahuku bahwa dia akan mengirimmu ke sini. Setiap hari aku menatap bintang di langit dan bulan, akhirnya kamu ada disini. Paman Lu-mu selalu sibuk, Lu Xing Yan juga acuh tak acuh. Lihat, ini liburan musim dingin dan dia pergi bersama teman-teman sekelasnya. Dia sudah pergi selama sepuluh hari sampai setengah bulan. Dia baru saja mengirimiku pesan hari ini untuk memberitahukan bahwa dia akan pulang hari ini. Dia ingin aku menjemputnya, aku malas sekali mengurusnya."

Lu Xing Yan.

Chen Xing Ruo mengingat nama itu di benaknya.

Pei Yue membuka pintu dan melambai padanya. "Kemarilah, lihat kamar tidurmu."

Chen Xing Ruo masuk ke dalam ruangan.

Dia menoleh dan memperhatikan ruangan itu penuh dengan warna merah jambu, cocok dengan warna mimpi. Dekoratif namun tidak mencolok.

Di atas meja terdapat vas kristal berisi bunga Lily segar, seolah menyambut kedatangan pemilik baru. Di sisi kamar tidur yang teduh, juga terdapat piano besar Steinway berwarna putih.

"Di keluarga kami, tidak ada yang bisa bermain piano. Dulu, kami hanya menempatkannya di ruang tamu sebagai hiasan. Tapi Paman Lu-mu secara khusus menginstruksikan seseorang untuk memindahkannya ke sini. Apakah kamu menyukainya?"

Strawberry Kiss Mark (Go Back Lover) | 草莓印Where stories live. Discover now