"Saya gak mau, saya takut sakit perut pak"

"Dil,cobain beneran ini aman,kalau kamu kenapa-kenapa saya yang tanggung jawab "

"Yakin gak ada apa-apanya "  Sandy menganggukkan kepalanya,Dila pun mencobanya dan ia rasa enak,baru pertama kalinya ia makan makanan di pinggir jalan seperti ini.

Bahkan Dila sampai nambah dua kali, sangking laper nya dan kehabisan tenaga,mereka berdua cocok bukan jika disatukan, apakah nantinya Dila hamil dan menikah dengan Sandy.

Ingin sekali Sandy mengajak Dila untuk tinggal bersama tapi bagaimana mungkin Dila mau, setau Sandy Dila dari keluarga yang berada sedangkan ia dari keluarga yang sederhana.

Dila juga sahabat Senja, mengapa Dila memilih untuk bekerja di perusahaan sahabatnya dibandingkan di perusahaan keluarganya,karena percuma akan selalu diatur disana.

"Makasih pak, maaf merepotkan" Dila turun dari motor Sandy, Sandy pun langsung saja melajukan motornya.

Sesampainya dirumah Dila langsung disambut oleh keponakannya,dia adalah Morena, Dila adalah anak bungsu dari ketiga bersaudara,ia mempunyai dua kakak laki-laki,mereka sudah menikah tinggal Dila saja yang belum, sedangkan Dila sekarang berusia dua puluh empat tahun.

"Pulang malem banget Dila, mana dianter cowok lagi kamu habis darimana" tanya Mama Rose

"Ada meeting dadakan,tadi Dila bareng dia"

Dila menatap layar handphone miliknya,ada pesan masuk yang berisi "Dil jaga kesehatan cepet istirahat" Dila baca itu dari Sandy kenapa dia perhatian kepadanya.

"Dila capek ma, mau istirahat dulu" Dila segera menaiki tangga,jujur saja ia capek kenapa hidupnya seperti ini, kesuciannya sudah direnggut oleh laki-laki yang tidak dikenalnya,Dila tidak mengenal Sandy, bahkan mereka baru bertemu sekarang.

Dila lupa bahwa ia tadi membungkus makanan kan, Dila langsung saja memakannya lagi, sepertinya Dila sudah kecanduan, kapan-kapan ia mau kesana lagi tapi sendiri tidak dengan Sandy.

Sedangkan ibu Sandy terus memaksa putranya untuk segera menikah, Sandy pun santai saja toh kalau emang jodoh bakalan bertemu,entah dengan siapapun itu, Sandy laki-laki yang sangat cuek dan tidak gampang untuk di dekati.

"Sandy kamu itu kapan mau menikah, seneng banget sih sendirian mulu"

"Secepatnya dalam waktu dekat ibu"

Bagaimana jika ia menikah karena Dila hamil, jika iya mampus dia akan dimarahin ibunya, satu bulan kemudian, pagi harinya Dila langsung berlari ke kamar mandi, sangat mual sekali kenapa.

"Astaga bulan ini aku telat datang bulan,tidak mungkin kan aku hamil" Dila memegang perutnya,Dila mencoba testpack,dan benar garis dua, kaki Dila sangat lemas sekali.

Bagaimana jika orang tuanya tau, astaga Dila kenapa kamu bodoh sekali, Dila langsung saja mandi dan berangkat kerja, ia berusaha tidak ada apa-apa, tiba-tiba Brian memasuki kamar Dila, adiknya itu ia ingin meminjam buku, kamu kenapa justru ia menemukan testpack,milik siapa ini?.

Brian langsung turun membawa testpack itu, menunjukkan kepada kedua orangtuanya, ia kira itu adalah testpack mama yang Dila bawa.

"Mama hamil, astaga" ujar papa

"Mana mungkin papa ngaco, ya kali orang si kembar sudah berusia dua puluh sembilan gitu"

"Jika bukan milik mama, berati milik Dila astaga Brian gak nyangka banget"

Malam harinya Dila pulang kerumah, dan kedua orangtuanya,Brian,Tian ada di ruang tamu menunggu kedatangannya, bahkan mereka menatap tajam ke arahnya.

"Tumben ngumpul disini" ujar ku dengan basa-basi.

"Siapa ayah dari bayi yang kamu kandung Dila" kenapa papa tau jika dirinya sedang hamil.

"Maksud papa apa ya, mana mungkin Dila hamil pa"

"Lalu ini apa Dila" papa menunjukkan testpack,astaga kenapa bisa menemukan.

"Papa dapat darimana, kenapa bisa ada di papa"

"Jawab Dila"

"Jawab atau seseorang yang menghamili kamu kakak cari sendiri dan akan kakak bikin dia gak tenang " ancaman Brian membuat Dila takut ia tidak ingin Sandy kenapa-kenapa.

"Jangan menyakiti dia kak, jika kakak menyakiti dia lebih baik Dila mati,dia ayah dari anak Dila kak" hampir saja Dila jatuh dan Sandy segera menahannya,Sandy memang ingin kemari daritadi.

"Kamu siapa, kenapa bisa masuk rumah orang sembarangan " kata Tian

"Sebelum saya minta maaf,saya adalah ayah dari bayi yang dikandung Dila" hancur sudah, Dila akan segera menikah dengan Sandy, mereka tidak ingin marah toh marah pun percuma,kini Dila resmi menjadi istri Sandy,dan Sandy mengajaknya untuk tinggal dirumahnya, Dila sempat menolaknya ia takut rumah Sandy sangat sederhana.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rahim TitipanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang