"Leo ini kan hari pertama Lo masuk sekolah SMA, jadi jangan nakal-nakal ya, mumpung kalian satu sekolah nih Sing jagain Leo ya di sekolah" ucap Zayyan

"Hm,,,," Sing hanya membalasnya dengan sebuah deheman, mukanya mulai bete dan setelah makan ia langsung menuju parkiran.

"Gue duluan" lanjut Sing sambil menyalim tangan Zayyan, lalu pergi ke garasi untuk mengambil motor kesayangan.

"Yaudah Leo juga pamit ya Bang" ucap Leo sambil menyalami Zayyan juga.

"Leo belajar yang pinter ya, jangan males-males" ucap Zayyan sambil mengelus rambut pirang sang adik. Leo hanya mengangguk sambil mengukir senyum dan kemudian langsung menuju ke arah bagasi.

Sesampai nya Leo di garasi ia melihat ternyata Sing masih sibuk men starter motor nya, mereka sama sekali tidak memulai obrolan meski berada di suatu ruangan sekalipun.

"Hah, ini kunci motor gue kemana ya? " Ucap Leo sambil melihat-lihat di sekitaran sana, namun ia tidak kunjung menemukan apa yang ia cari.

Zayyan pun datang ia telah rapi dengan balutan Jas di badannya, ya Zayyan mau berangkat ke kantor nya.

"Eh kalian berdua belum berangkat juga? Ini udah mau telat loh, udah jam 07:00" ucap Zayyan sambil melirik jam tangannya.

"Ini bang kunci motor Leo gak ada, Leo cari-cari in dari tadi gak nemu-nemu juga" curhat Leo

"Caper" lirih Sing dengan sangat pelan sambil pasang muka jutek.

"Yaudah kalau gitu pergi bareng Abang aja ya dari pada telat, ini kan hari pertama Leo masuk sekolah jangan sampai telat" ucap Zayyan

"Sial, kenapa mereka malah pergi bareng, tuh kunci sengaja gue lempar ke atas genteng biar tuh si Leo bisa telat pergi ke sekolah padahal" batin Sing.

"Yaudah bang ayok" ucap Leo

"Aaahhh, Leo tuh kunci motor Lo ada di atas genteng Lo ambil sana" ucap Sing dengan nada keras, ia berfikir dari pada Leo di antar kakak nya lebih baik dia jujur saja.

"Lo yang ngelempar Sing?, Kenapa harus ngelempar ke atas genteng coba hah? Lo tau kan akibat ulah lo Leo bisa terancam kenak hukuman di sekolah, lain kali gak boleh gitu lagi ingat. Leo ayo kita berangkat nanti kuncinya biar pak satpam yang ngambil" ucap Zayyan, ia tidak habis fikir dengan tindakan yang di lakukan adiknya itu bener-bener tidak ada habis-habisnya.

"Gak, gak boleh, Leo ayo berangkat bareng gue, cepet naik ke motor gue" ucap Sing. Leo mengerti dengan perasaan Sing pasti dia bakalan merasa cemburu kalau ia harus berangkat sekolah di antar Abangnya.

"Yaudah bang Leo berangkat bareng Sing aja ya, kan kita satu sekolah juga, kasian bang Jay kalau harus nganterin Leo dulu" ucap Leo, ini demi kebaikannya, ia menghargai perasaan Sing.

"Yaudah kalian berdua hati-hati ya" ucap Zayyan, Leo pun telah duduk di belakang Sing dan Sing pun melajukan motornya.

Zayyan tidak memikirkan apapun itu, ia berfikir mungkin Sing ingin menembus kesalahan nya terhadap Leo maka dari itu ia mengajukan diri agar Leo bisa berangkat bareng dirinya.

Sing terus melaju kan motor nya menuju ke sekolah, namun sampai di tengah jalan yang terbilang cukup amat sepi ia tiba-tiba berhenti. Leo yang ada di belakangnya pun bingung mengapa Sing tiba-tiba berhenti padahal sekolah nya masih terbilang sangat amat jauh.

"Turun lo, jangan ngarep gue bakalan mau boncengin Lo" ucap Sing dengan nada meninggi.

"Sing, tapi ini masih jauh dari sekolah? Gue ke sekolah nya gimana?" Tanyak Leo kebingungan.

"Gak mau tau gue! Lo turun sekarang dari motor gue, bila perlu jalan kaki aja sana, kalau capek bisa sambil ngesot" ucap Sing, Leo pun tidak ada pilihan lain, ia segera turun dari motor Sing.

"Oh ya satu lagi, nanti di sekolah jangan pernah lo anggap gue sodara lo, apa lagi ampe temen-temen gue tau, awas aja lo bakalan gue geprek ginjal lo" ucap Sing, lalu ia pun pergi meninggalkan Leo sendiri.

"Oh tuhan, gimana ini? Bisa-bisa telat gue nih ke sekolah, mana gak ada kendaraan yang melintas satupun" ucap Leo frustasi sambil jongkok di pinggir jalan, ia berfikir gimana caranya agar ia bisa sampai di sekolah tepat waktu sedangkan waktu sudah sangat mepet.

"Harusnya gue tadi gak nolak ajakan bang Jay, bang tolong Leo bang" lirih Leo sendirian sambil menenggelamkan kepalanya di atas tumpukan tangan nya, ia hanya mampu berpasrah aja sekarang kalau pun ia jalan kaki menuju sekolah bisa di pastikan bakalan telat banget juga nyampenya.


💚💚💚💚💚


Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara NGE vote dan komen
Supaya Author bisa makin semangat buat ngelanjutin cerita ini. Thanks for reading Sobliss 💚

3 SIBLINGS || XODIAC Where stories live. Discover now