BAB 46

999 133 5
                                    





      Laju dari kuda hitam begitu cepat mengarah ke istana saat ini, butuh hingga siang hari untuk mencapai istana. Pangeran Cleo dan Hazel bergegas terburu buru saat mendapat surat panggilan dari istana. Raja dari kerajaan Artiar jatuh sakit secara mendadak. Kondisinya begitu kritis membuat Cleo melaju dengan cepat kuda kesayangannya itu.

     Saat diburu ambang waktu, sebuah burung elang khusus milik pengawal pribadi dari rombongan berburu terakhir berputar mengudara tepat diatas pangeran Cleo. Hal ini membuat Cleo menghentikan laju kudanya. Lantas elang tersebut bertengger di lengan sang pangeran. secarik kertas dari kaki burung tersebut langsung dibaca oleh Cleo saat itu juga.

     Matanya terbelalak setelah membaca isi surat tersebut.

    "Buka portal lintas ke tempat terakhir berburu !" Teriak sang pangeran tiba tiba.

Terkejut, Mage pengirim mencoba menjelaskan jika ia baru dapat membuka portal kembali saat tengah hari nanti. Karena durasi hanya dilakukan dalam 3 hari sekali.

     "Aku membutuhkan banyak aura yang mulia, dan saat ini auraku tidaklah cukup untuk membuka portal lintas". Jawab mage tersebut.

     "Buka saja sekarang, aku akan mentransfer auraku untuk membantumu membuka portal lintas !" Perintah Cleo begitu terburu buru.

     "Ada apa Cleo?" Tanya Hazel

     Namun Cleo tidak merespon Hazel dan pokus untuk mentransfer aura miliknya untuk membuka portal. Aura kuning keemasan seperti kekuatan seorang saint begitu apik untuk dipandang. Itu adalah aura milik pangeran Cleo. Tak lama, portal lintas terbuka dan secepat mungkin Cleo melesat memasuki portal lintas. Hazel yang mencoba untuk mengikuti Cleo memasuki portal lintas terlambat bergegas sehingga membuatnya tertinggal dan portal lintas telah tertutup begitu saja beserta pangeran Cleo yang telah memasuki portal.

    "Ada apa ini sebenarnya ?!" Tanya Hazel yang panik karena pangeran yang ia harus kawal tiba tiba menghilang dari jangkauan pengawalannya. Secarik kertas dari elang tadi membuat Hazel segera membacanya. Tak berselang lama Hazel pun bergegas mengambil komando dan menyuruh rombongan untuk segera kembali ke camp berburu terakhir.

    Suara gemuruh dari kaki kuda berbalik menjauhi arah istana. Pasukan pangeran Cleo kembali ke camp berburu.

     "Tunggu kami Cleo" ucap Hazel sambil memaju kudanya.

****

      "Yoon, kita sudah mencari informasi sampai di tempat ini, tapi kenapa teman tuan Cyril yang dimaksud tidak juga ketemu?" Ujar Debora. Nada nya seperti merengek kesal karena tidak kunjung menemukan apa yang diinginkan oleh Cyril selalu tuannya itu.

     "Bersabarlah Debora, aku juga tengah berusaha mengerahkan jaringan informasi ku untuk mendapat informasi tentang laki laki itu. Tetapi tidak ada bangsawan jatuh yang melarikan diri". Kata Yoon menjelaskan situasinya.

     "Untuk pertama kali, kenapa kita Sampai kesusahan mencari informasi?" Tanya Debora kesal.

      Mereka berdua kini tengah beristirahat melepas lelah disebuah kedai minuman ditengah pusat kota kerajaan Eden. Tiba tiba masuk segerombolan preman yang sepertinya akan mengacau tempat tersebut. Terlebih dari gelagat sang pemilik toko. Para preman itu ditakuti karena terlihat mengerikan.

     Debora yang memakai jubah penutup kepala melepas jubahnya karena gerah dan menyampaikannya dikursi yang ia duduki. Salah satu dari preman tersebut mendekati Debora yang terlihat seperti anak dari keluarga bangsawan.

     "Hei gadis kecil, dimana orang tua mu?" Tanya preman tersebut.

     Debora tidak menggubrisnya dan langsung memakan makanan yang telah terhidang sebelumnya.

Dancing On Ice In The Moonlight  [END] [PROSES REVISI] Where stories live. Discover now