[ p o s i t i f : 14 ]

298 18 3
                                    

vote dan komen, wajib!!!

komen dong guys kalian berasal dari kota mana??

Cleo masuk kerumah mewah ber-cat coklat milik sepupunya. Dia berniat akan memberikan undangan pernikahannya. Sebenarnya Cleo punya satu sepupu lagi, tapi sayangnya dia sedang diluar negeri karena sepupunya itu bekerja sebagai pilot.

"Mbak, koh Rendy nya ada?"

"Ada den Cleo, dikamarnya."

"Terimakasih mbak."

Setelah melihat Cleo menaiki tangga, mbak yang bekerja menjadi asisten rumah tangga dirumah sepupu Cleo itu melanjutkan pekerjaannya kembali.

Cleo mengetuk pintu, namun tidak ada jawaban dari dalam kamar. Karena tidak sabaran, Cleo langsung membuka pintu itu.

Laki-laki putih benama Rendy itu menoleh, ternyata tidak hanya ada Rendy tapi ada satu laki-laki dewasa disampingnya.

"Loh koh Kenzo kok disini? Bukannya lagi di Hongkong ya?"

"Nggak sopan kamu Cle. Ketuk dulu napa!"

"Udah gue ketuk tapi nggak ada jawaban yaudah terobos aja."

Kenzo menghampiri Cleo dan langsung memeluknya erat. "Koko baru sampe Indo atau emang udah lama diIndo?"

"Udah dari kemarin sih."

"Kenapa nggak bilang?"

"Ngapain bilang, tadinya abis dari sini mau kerumah kamu."

"Lo ngapain kesini Cle? Tumen biasanya sibuk mulu."

"Sibuk ngapain kamu? Bantu mama papa?"

"Kadang sih, tapi gue kesini mau ngasih tau hal penting ke kalian dan kebetulan ada koh Kenzo juga disini jadi sekalian aja."

Cleo menyerahkan surat undangan berwarna hitam itu pada Kenzo. Rendy yang kepo pun langsung menghampiri Kenzo dan ikut membaca isi didalam surat itu.

"Beneran?"

"Ini beneran?!"

Ucap mereka hampir bebarengan.

Cleo mengangguk santai seakan sudah tau dengan reaksi sepupunya. Kenzo menggelengkan kepalanya, dia benar-benar tidak menyangka kalau adik sepupunya akan menikah karena usia Cleo yang masih muda, masih dua puluh satu tahun.

"Kok mama kamu nggak bilang apa-apa ya digrup keluarga?" Tanya Rendy.

"Gue nikah diem-diem koh, mama sama papa nggak ada yang tau. Gue minta tolong jangan kasih tau mereka ya, gue cuma punya kalian dan gue minta kalian datang keacara nikahan gue."

"Kenapa tiba-tiba?! Cewek lo ngebet nikah apa gimana?"

"Gue kebablasan koh."

"Tolol!" Maki Rendy.

"Ah tau ah pusing! Koh urusin noh adek lo, gue nggak mau ikut-ikutan."

"Koh please dateng yaa, gue nggak mungkin ajak adek gue ntar dia ember ngomong ke mama papa."

Kenzo menepuk pundak Cleo berkali-kali.

"Koko nggak membenarkan sikap kamu yang udah kelewatan ini, tapi koko bangga sama kamu karena kamu mau bertanggung jawab. Kenapa kamu nggak coba ngomong baik-baik ke mama dan papamu? Koko yakin kalau mereka pasti menerima."

Cleo menggeleng, "nggak bisa koh, mama sama papa mungkin bisa nerima kalau anak gue terlahir laki-laki. Lo tau kan dikeluarga kita anak pertama harus laki-laki kalau nikahnya bukan sama sesama keturunan china? Gue takut anak gue terlahir sebagai perempuan, gue takut anak itu kenapa-napa koh."

"Koko paham, oke koko bakal datang keacara nikahan kamu."

"Koh Rendy?"

"Nggak tau deh."

"Ayolah koh, gue juga bakal ajak temen-temen kok."

"Yaudah iya! Gue dateng!"

Kini Vira sedang berada dicafe bersama Clara, Hario, dan bang Mail. Beberapa hari yang lalu bang Mail sudah kembali kekota ini dan mengurus usahanya lagi.

"Anak lo udah bisa ditinggal lagi bang?"

"Iya, awalnya nggak mau dan maunya ikut sama gue tapi gue nggak bisa bawa anak gue kesini karena nggak ada yang jagain. Bisa aja sih sewa babysitter tapi gue takut, lo tau kan berita akhir-akhir ini banyak pembunuhan nah gue takut anak gue dibunuh sama babysitternya."

"Dasar orang tua, lo kan bisa titipin anak lo kegue dan Clara."

Bang Mail menggelengkan kepalanya, "gue gak percaya sama kalian berdua."

"Oh iya, Hario udah pacaran berapa lama sama Clara?"

"Belum lama sih bang, baru sebulan."

"Oh iya bang, Minggu depan datang ya keacara nikahan gue. Acaranya sih sederhana, gue cuma undang lo, Clara, Hario, dan keluarga terdekat doang."

"Gue pasti dateng, semoga pernikahan lo bertahan lama ya jangan kek gue."

"Loh kok jadi curhat?"

"Diem deh Ra, gue jadi galau kan jadinya keinget mantan istri."

"Halah cari yang baru aja bang ngapain mikirin mantan, mantan lo aja udah ada penggantinya masa lo masih betah ngejomblo."

"Bukannya gue nggak mau cari istri lagi, tapi gue takut cewek yang deket sama gue nggak mau nerima anak gue. Gue nggak cuma cari istri tapi cari ibu pengganti buat anak gue."

"Widih bang Mail adalah bapak yang baik."

"Hario, lo harus contoh gue biar lo nanti bisa jadi ayah yang baik buat anak lo."

"Lulus aja belom udah ngomongin anak."

"Lah si Vira aja belum lulus udah mau punya anak kok."

Setelah ucapannya itu mereka tertawa.

"Nggak tau kenapa ya, sebelum Cleo datang mau tanggung jawab, gue selalu gelisah dan banyak pikiran. Tapi setelah Cleo datang gue jadi lebih happy aja gitu, mungkin karena dedek bayinya kali ya?"

"Dedek bayi atau elo?"

"Issh! Ya dedek bayi lah."

"Eh Vir, lo nggak ada ngidam apa-apa gitu? Dulu mantan istri gue ngidamnya banyak macam dan aneh-aneh."

"Sebenernya gue ngidam pingin ngelihat orang lain minum jus pare. Bang Mail maukan minum jus pare? Ya? Ya? Ya?"

"Nggak mau, sana minta calon suami lo aja."

"Nggak, gue maunya lo yang minum bang."

"Bang kasihan lah, nanti anaknya ileran gimana?"

"Oke-oke fine! Karena gue udah pernah ngalamin hal kayak gini, jadi bakal gue turutin."

tebece.

rabu, 23 agustus 2023.






Positif | ChenleHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin