Chapter 12

167 24 3
                                    

Rina telah kembali ke Hogwarts untuk melanjutkan pendidikan. Sedangkan Zion ditempatkan untuk menetap di manor milik Rina. Cukup menegangkan kala pemuda itu bersikeras untuk ikut berguru di Hogwarts.

"Kath!" Panggil Hermione di kala mereka sarapan. Rina mengangguk dan kemudian mendapatkan pelukan hangat dari Hermione.

"Aku suka sekali dengan buku yang kamu hadiahkan. Terima kasih, ya!" Dia berucap senang sembari memberikan potongan daging ke piring Rina.

Semester baru dimulai dengan pelajaran yang biasanya. Profesor Snape yang tetap kejam dengan Gryffindor, dan juga Quidditch. Membicarakan soal Quidditch, tim Gryffindor bekerja keras latihan di lapangan meskipun badai menerpa.

Rina hanya memperhatikan bagaimana Wood yang nampak sangat tegas kepada anggotanya dan pergi untuk berlatih Quidditch. Ketika punggung mereka mengecil, Rina dikagetkan dengan kemunculan Blaise Zabini, teman Slytherin nya.

"Blaise!" Rina memberikan pelukan ringan dan dibalas oleh Blaise. Dia melepaskan pelukannya dan merasakan seberapa dekat mereka sekarang. Rina mendongak kemudian memberikan hadiah sebagai pembatas di antara mereka.

"Ini hadiah natalku. Maaf telat―"

Diterimanya kotak hijau itu dan Blaise kemudian menimangnya. Cukup ringan.

"Kau yakin memasukkan sesuatu ke dalam?" Tanya Blaise tidak yakin.

Rina merengut, "tentu saja. Aku juga pasti memikirkan perasaanmu, kok." Tanpa sadar bahwa perkataannya itu membuat Blaise puas akan sesuatu.

"Kamu tau... Kamu adalah teman terbaik..." Lirih Blaise. Dia meratapi kado itu dengan pandangan sayang. 

"Apa?"

Blaise menggeleng dan memasang kembali wajah tegasnya, "yasudah. Aku akan kembali. Jangan terlalu lama di luar, nanti kau sakit," ujar Blaise kemudian menepuk kepala Rina dan berlalu menuju ke arah asrama Slytherin.

Rina kemudian melambaikan tangan dan ikut memasuki asrama. Di sana, dia sudah mendapatkan pemandangan kurang mengenakkan. Dimana Neville Longbottom berguling tepat didepannya. Sepertinya hanya selisih beberapa detik ketika Neville dan Rina memasuki ruang rekreasi.

Dilihat kakinya menempel dan kemudian Rina melepaskan kutukannya. Beberapa orang sebelumnya tertawa, kemudian terdiam melihat bagaimana Rina membebaskan Neville. Gadis itu mengulurkan tangan dan diterima oleh Neville.

"Malfoy yang melakukannya?"

Neville lantas mengangguk, "temui profesor McGonagall! Laporkan dia!" Gemas Hermione. Dia selalu tak tahan dengan bagaimana orang lemah di tindas.

Sudah jelas bagaimana Neville menjawab, "aku tak mau menambah masalah."

Tipikal Neville adalah bagaimana dia bisa menghindari masalah, dia akan menghindarinya. Karena dirinya tahu bahwa dia tidak punya keberanian yang cukup.

"Kau harus berani menghadapinya Neville!." Ron melanjutkan. "Dia terbiasa berbuat semena-mena terhadap orang lain, tetapi itu bukan alasan bagi kita untuk menyerah dan tidak menyulitkannya."

"Tak perlu memberitahu kalau aku tidak cukup berani untuk menjadi anggota Gryffindor. Malfoy Sudah melakukannya," kata Neville tersendat. Harry merogoh kantong jubahnya dan mengeluarkan Cokelat Kodok, cokelat terakhir dari kotak hadiah Natal Hermione. Diberikannya kepada Neville, yang kelihatannya mau menangis. 

"Kau berharga dua belas kali lipat Malfoy," kata Harry. "Topi seleksi memilihmu untuk Gryffindor, kan? Dan di mana Malfoy? Di Slytherin yang bau." 

Bibir Neville bergetar membentuk senyum lemah ketika dia membuka bungkus Cokelat Kodok.

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Sep 22, 2023 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

[⏳] 𝐄𝐏𝐎𝐂𝐇 : Harry PotterDonde viven las historias. Descúbrelo ahora