Murka

6.3K 716 27
                                    

"Cepat sembuh sayang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Cepat sembuh sayang. Mommy minta maaf, ya. Mommy lalai menjaga Lily," lirih Rose yang saat ini sedang berdiri di samping kasur Lily.

Tidak mudah bagi Rose untuk bisa berdiri di posisinya saat ini. Dia mendapatkan 1 tamparan yang cukup kuat dari Jennie dan penolakan untuk menemui Lily.

Namun, karena dia memohon pada Jennie dan melakukan kesepakatan. Akhirnya Jennie luluh dan memberikan dia izin untuk bertemu Lily.

"Jangan sebut itu lagi, ingat kesepakatan kita. Mulai hari ini, aku mommynya. Kau masih boleh berdekatan dengannya sebagai auntynya, tidak lebih dan beri balasan yang sepadan dengan apa yang sudah haraboeji dan halmonie mu lakukan pada putriku," tekan Jennie yang duduk di kursi samping tempat tidur Lily, berseberangan dengan Rose.

"Ne unn. Aku akan dan akan mengingat perjanjian kita. Tidak masalah, hanya sebagai aunty. Yang terpenting aku terus tetap bisa bersamanya," saut Rose yang mengepalkan tangan karena dia harus merubah statusnya lagi dan mendapati kesayangannya penuh dengan perban akibat ulah dari haraboeji dan halmonienya.

"Pergilah, urus semuanya. Aku menunggu kabar darimu. Jangan sampai aku dan daddy yang turun tangan!" tegas Jennie menatap ke dalam mata Rose.

Rose tidak mengatakan apapun lagi, dia menatap sekilas kesayangannya dan pergi meninggalkan ruang rawat Lily. Air mata terjun bebas, tidak ada aba-aba sebelumnya. Sakit sekali hatinya, dia sedang dikhianati keluarganya sendiri. Kebahagiaannya di hancurkan karena ego haraboeji dan halmonienya.

"Sabar, ya. Perlahan, Jennie akan luluh juga nanti," ucap manajer yang sudah sama langkahnya dengan Rose, sebelumnya dia tertinggal di belakang.

"Ayo, ke Mansion, unn," ajak Rose dengan suara lirih.

"Ne," manajer mengikuti permintaan Rose.

"Kenapa seperti itu dengan Rose, J?" tanya Jisoo yang dari tadi ada di dalam ruangan. Tapi, dia memilih untuk tidak ikut campur dengan perdebatan kedua adiknya. Dalam posisi ini, dia harus menjadi penengah tidak berpihak pada siapa pun.

"Sebanding dengan yang Lily dapatkan saat ini, unn. Lebih baik dia yang bertindak sebelum aku ataupun daddy yang turun tangan," Jennie mencium punggung tangan Lily.

Jisoo tidak bersuara lagi, jika sudah seperti ini. Daddy dan mommy Kim keluar sebentar, membeli keperluan Lily dan Jennie saat di rumah sakit.

***
Mobil yang di kendarai manajer tiba di depan pintu masuk Mansion, Rose keluar lebih dulu dari mobil untuk segera bertemu haraboeji dan halmonienya.

Pelayan menyapa Rose, yang di ekori manajer. Manajer takut terjadi sesuatu dengan Rose yang sudah dia anggap seperti adiknya sendiri.

"Nona muda," sapa pelayan membungkukkan tubuh, "dimana haraboeji dan halmonie," ucap Rose to the point.

"Tuan besar sedang berada di ruang kerjanya dan nyonya besar sedang berada di kamar nona muda," jawab pelayan to the point.

Rose tanpa basa-basi langsung menuju ke kamarnya, dia ingin bertemu halmonienya terlebih dahulu. Untuk menanyakan apa penyebab mereka melakukan tindakan keji pada putrinya. Manajer masih terus mengikuti Rose, walaupun terkesan tidak sopan. Tapi, mau bagaimana lagi selain dia khawatir dengan Rose, dia juga sudah di amanatkan oleh daddy, mommy Park dan Alice untuk menjaga Rose.

MOMMY LOVE YOUWhere stories live. Discover now