Mommy Osi & Aunty Alice

5.8K 620 17
                                    

Rose dan Lily sudah berada di dalam mobil yang di kendarai Alice, kakak perempuan Rose. Lily dari tadi hanya terus menyembunyikan wajahnya di dekapan mommynya. Sementara Rose dari tadi tidak henti-hentinya terus mencium rambut dan mengusap punggung putrinya.

Alice tersenyum dengan tindakan adiknya yang terlihat dewasa saat berhadapan dengan Lily, yang tidak lain adalah keponakannya sendiri. Rose dan Alice sepakat sebelum pulang ke Mansion, mereka akan singgah ke Mall untuk membeli beberapa keperluan Lily. Keperluan dari baju, aksesoris, mainan dan makanan untuk Lily.

Awalnya Alice menolak keras keberadaan Lily di dalam hidup adiknya. Namun, setelah melihat kesungguhan di mata sang adik dan di tambah lagi dengan cara adiknya memperlakukan Lily layaknya seperti anak sendiri, Alice luluh dan mendukung keinginan adiknya.

Mobil Alice berhenti di parkiran Mall, Rose membenarkan posisi tubuh putrinya agar lebih nyaman. Alice turun lebih dulu untuk membukakan pintu mobil adik dan ponakannya. Rose tersenyum pada Alice, sebagai rasa terima kasih sambil menggendong Lily.

"Biar unnie yang bawa tasmu," ujar Alice yang sudah menenteng tas adiknya dan menutup pintu mobil.

Brug ...

"Mommy, tita di mana? tenapa becal cetali?" kata Lily yang terpukau dengan bangunan tinggi dan mewah di depannya saat ini, tidak lain adalah Mall milik daddy Jennie. (Mommy, kita di mana? kenapa besar sekali?).

Alice dan Rose tersenyum mendengar pujian yang di lontarkan Lily, tersenyum karena cara bicara Lily yang cadel dan ke kaguman Lily dengan Mall yang akan mereka masuki. Mulai saat ini Lily akan menjadi alasan untuk menghilangkan rasa lelah bagi Rose dan Alice setelah menghabiskan waktu di kampus dan bekerja. Lily menjadi obat untuk mereka.

"Ini namanya Mall sayang, tempat orang menjual dan memberi berbagai macam barang. Mallnya besar karena menjual berbagai macam barang, makanan dan ada tempat bermainnya juga sayang," jelas Rose mulai berjalan memasuki Mall bersama Alice dan Lily di gendongannya.

"Wow, becal cetali, Myy. Lily atan melaca lelah talau beldalan di cini," Lily melihat-lihat isi Mall yang banyak orang melakukan berbagai macam aktivitas. (Wow, besar sekali, Myy. Lily akan merasa lelah kalau berjalan di sini).

Rose dan Alice tertawa mendengar celetukan Lily.

"Mommy dan aunty ingin membeli apa?" tanya Lily yang tidak tahu tujuannya mereka ke sini, tidak lain dan tidak bukan adalah untuk membeli beberapa keperluan dirinya.

"Bukan keperluan aunty dan mommy Lily. Tapi, kita ke sini untuk membeli keperluan Lily," saut Alice dengan senyum manis di wajahnya.

Lily mengernyitkan dahi, "Lily?" tanya Lily menatap aunty Alice yang di jawab anggukan kepala.

"Kita akan membeli baju, aksesoris, mainan dan makanan untuk Lily, sayang," jawab Rose mencium rambut Lily.

"Lealy myy, banyat cetali myy," seru Lily menatap mata momyynya dengan senyum merekah di wajahnya. (Realy myy, banyak sekali myy).

"Hahah, tidak sayang. Nanti Lily bebas meminta apa pun yang di inginkan. Biar aunty yang bayar," ucap Alice yang meleleh dengan senyum di wajah Lily.

"Telima taci nty. Tapi, jangan banyat-banyat belanjanya. Nanti uang aunty habic," kata Lily. (Terima kasih nty. Tapi, jangan banyak-banyak belanjanya. Nanti uang aunty habis).

"Sayang, dengarkan mommy. Jangan pikirkan soal uang, aunty dan mommy Lily ini kaya. Bahkan Lily tidak bisa menghitung jumlah uang yang mommy dan aunty miliki. Ambil yang ingin Lily inginkan, oke sayang," ujar Rose dengan senyum manis di wajahnya.

Lily menganggukkan kepala. Rose dan Alice tersenyum dengan respons Lily. Memang beda Lily kalau orang kaya mah, belanja kagak perlu pakai liat harga. 

***

MOMMY LOVE YOUWhere stories live. Discover now