16. MALAM SABTU SURA

25 0 0
                                    

Jam menunjukan pukul 12.00, sekolah sudah sepi sejak tadi hanya ada dua anak yang bersama ku di ruang kelas sekarang, sedangkan 4 anak lain pergi keluar untuk mengisi perut

"Kamu ga jajan rul?", tanyaku pada Nurul, teman sekelas ku

"Hemat duitt dong", Jawabnya sambil menggelar satu persatu karpet dilantai yang sudah tak ada bangku dan meja

"Sama nih, padahal mah laper tapi hemat lebih penting", jawabku balik menaruh tas yang dipenuhi barang-barang, menatanya hingga rapi

Padahal acara belum dimulai entahlah aku malah sudah lelah duluan, aku turun mencuci muka, sedangkan Nurul aku tinggal diruang sendirian, tak lama temanku kembali dan langsung pergi menuju masjid sekolah untuk sholat duhur, aku kembali menuju ruangan dan mengganti baju menjadi seragam Pramuka lengkap

Tak lama salah satu anak menggebrak pintu dengan keras, aku terkejut, tak habis pikir, untung aku sudah selesai ganti baju

"Nin!! Anter aku ngeprint susunan upacara cepett!!!", Teriak Rahma teman satu kelas ku dari luar sana

Tak langsung menjawab, aku malah menggentaknya balik dengan tingkah lakunya yang tak sopan itu, andai saja keadaan tak segugup ini pasti sudah aku tendang anak itu kebawah

"YAUDAH AYOK!"

Aku beranjak menuju ke ruang BK karena memang tempat print biasa kita pakai berada disana, untung ruang BK sepi jadi kita bisa leluasa

Sudah setengah jam lebih kita berdua disana menghadap komputer, hari melelahkan seperti ini tetap saja ada kendala yang harus dihadapi, dan apapun kendalanya kita harus selesai siang ini juga

Jam menunjukan pukul 13.20 sudah waktunya adik kelas berangkat, semua panitia sudah menuju keatas menyiapkan perlengkapan untuk upacara pembukaan, sedangkan aku kebawah untuk mendata anak-anak kelas 10 bersama dengan panitia lain

"Kak, masa keatas sih cape ohh, bawa panci, bawa karpet sama kayu, belum lagi tasnya berat banget"

"Sini biar Kaka bantu bawa kayunya"

Entahlah sudah berapa kali aku naik turun sekolah yang sudah seperti gunung ini, lelah, jujur aku lelah, aku sedikit kesal dengan panitia lain yang hanya berdiri diatas sedangkan anak kelas 10 banyak sekali yang masuk ruangan tak menggubris omongan ku yang menyuruhnya untuk langsung pergi keatas

"KAKA KAN UDAH BILANG LANGSUNG KEATAS, KENAPA MALAH MAMPIR KE KELAS!!"

"Cape kak"

"CEPET NAIK!"

Suaraku bahkan hampir hilang hanya karena mereka, kakii ku juga rasanya menghilang tak terasa sama sekali sangking lelahnya naik turun sekolah

Tepat jam 14.00 upacara pembukaan dimulai, anak telat memang sudah biasa, namun masih saja ada anak yang mampir ke kelas

Aku menatap anak laki-laki yang mengenakan seragam OSIS, aku berfikir bisa-bisanya berangkat kemah pake seragam OSIS

Aku mendekatinya, "Lohh kok kamu pake OSIS?",

Anak lelaki itu tak menjawab dia mengambil tasnya, mengeluarkan rompi PKS, aku langsung tertawa, meminta maaf

Aku perintah dia untuk berkeliling kelas mengecek keberadaan kelas, berharap tak ada lagi anak yang mampir

Upacara pembukaanpun selesai saatnya mengarahkan adik kelas tercinta untuk menempati ruang kemahnya masing-masing

Untuk perempuan kita tempatkan semuanya di aula namun karena jumlahnya yang begitu banyak akhirnya ruangan pun kami tambahkan di ruang B

Senandika Where stories live. Discover now