Feng Wu kadang-kadang bisa sedikit obsesif.
Jika 1000 buku harus dihafal, pemikiran meninggalkan satu yang belum dibaca akan membuatnya terjaga di malam hari.
Saat ini, dia masih memiliki sepuluh buku lagi dari 10.000 buku tambahan di daftar bacaan… dan dia diliputi kecemasan.
“Turunkan aku…” Aku harus membaca…
Feng Wu hampir menangis.
Tapi Jun Lin Yuan bergerak secepat kilatan petir, bahkan dengan Feng Wu di bahunya, seolah dia tidak lebih berat dari boneka.
Angin berhembus ke tenggorokan Feng Wu setiap kali dia mencoba berbicara, jadi dia akhirnya berhenti mencoba, karena tidak ada gunanya.
Sekitar satu jam kemudian, Feng Wu menyadari bahwa angin telah berhenti bertiup dan Jun Lin Yuan telah berhenti berlari.
"Turunkan aku! Sekarang!" Feng Wu memukul punggungnya dengan tinju kecilnya.
Kali ini, Yang Mulia, gunung es tanpa emosi, akhirnya melakukan apa yang diperintahkan. Dia menurunkan Feng Wu ke tanah.
Ketika dia melihat rambut acak-acakan Feng Wu—
Dia menyipitkan matanya sedikit.
Feng Wu memelototinya!
Dia mengenakan pakaian rumah yang longgar dan nyaman dan rambutnya diikat hanya dengan satu jepit rambut, yang jelas-jelas rontok di sepanjang jalan.
Dan Jun Lin Yuan telah berlari begitu cepat hingga angin mengacak-acak rambut Feng Wu.
"Aku kehilangan jepit rambutku!" Feng Wu memelototi Jun Lin Yuan dengan menuduh. “Ini semua salahmu! Kenapa kamu membawaku ke sini di tengah malam?!”
Apakah dia marah? Jun Lin Yuan sedikit mengernyit.
Dia ingat apa yang Feng Xun katakan padanya.
“Butuh tempat untuk kencan? Itu mudah. Pergi ke Lembah Lovebird. Kamu dapat berbicara tentang puisi dan kehidupan di bawah bintang dan bulan, dan menyaksikan matahari terbit bersama."
Jadi, Feng Xun telah menawarkan ide yang sangat buruk, bukan? Kerutan di wajah Jun Lin Yuan bertambah besar.
Jun Lin Yuan mengerutkan bibirnya dan membuat catatan mental bahwa dia akan mengobrol lama dengan Feng Xun setelah dia kembali.
"Kamu tidak tahu mengapa kamu ada di sini?" Jun Lin Yuan menyeringai. “Aku membawamu ke sini agar kamu tidak bergaul dengan Yu Mingye itu!”
Itu mengingatkan Feng Wu dan dia mendorong Jun Lin Yuan, “Sudah waktunya. Bukankah kalian berdua akan berduel di Imperial Capital Tower? Teruskan."
Bentak Jun Lin Yuan. “Duel apa? Dia bisa mendinginkan kepalanya di menara itu malam ini.”
Feng Wu tercengang.
***
Pada saat yang sama.
Sampai di Menara Ibukota Kekaisaran.
Yu Mingye telah tiba di tempat kejadian lebih awal!
Itu adalah duel dengan Jun Lin Yuan dan dia harus bersiap!
Yu Mingye telah meninggalkan rumah Feng dengan tergesa-gesa untuk berkonsultasi dengan ketiga tetuanya.
Penatua Ketiga mendengus. “Menara Ibukota Kekaisaran? Yang Mulia terlalu percaya diri.”
"Bagaimana?" Yu Mingye bertanya dengan tergesa-gesa.
Penatua Tiga merendahkan suaranya dan menyusun rencananya.
Mata Yu Mingye berbinar. "Hebat! Itu ide yang bagus! Hoho, Jun Lin Yuan, kamu tidak akan meninggalkan menara itu hidup-hidup malam ini!”
Oleh karena itu, mereka berempat memulai persiapan.
Mereka memasang kabel timah di Imperial Capital Tower, sehingga ketika saatnya tiba, mereka bisa menarik petir, membakar Jun Lin Yuan hingga garing!
Memikirkan Jun Lin Yuan yang berkulit putih berubah menjadi daging renyah, Yu Mingye tidak bisa menahan tawa.
Begitu mereka selesai dengan persiapan, dia berdiri di Imperial Capital Tower di tengah angin malam yang dingin…
Dan itu benar-benar dingin…
Agar tidak membunyikan alarm apa pun, ketiga tetua mundur untuk memastikan bahwa Yu Mingye adalah satu-satunya orang dalam radius 50 km.
Imperial Capital Tower tingginya sekitar 1000 meter!
YOU ARE READING
Dokter Permaisuri Ilahi (GED - 3)
Historical FictionDia, seorang jenius yang ditinggalkan oleh klannya. Dia, seorang putra mahkota kekaisaran yang bangga, dimanjakan, bermuka dua, penguasa tertinggi dunia yang sedang berkembang. Dia, menipunya, menyamar sebagai babi untuk memakan harimau, menekannya...
