Chapter 3 Bergabung Dengan Tim

5 0 0
                                    

Chapter 3

Akhirnya kami berempat pun tidak melanjutkan obrolan kami dan masuk ke kelas. Toni memang sahabatku sejak SMP dulu, dia tahu semuanya tentang aku hingga aku menjadi aku yg tidak berguna seperti sekarang ini. Tapi Toni sepertinya mengerti kalo aku tidak mau mengingat masa2 buruk itu lagi sehingga dia lebih memilih untuk tidak menceritakanya kepada temanku yg lain. Entah kenapa aku jadi kepikiran perkataan Toni untuk bergabung dengan Tim basket sekolah. Mungkin dengan bergabung aku mungkin bisa memiliki sedikit semangat hidup dan paling tidak bisa lebih dekat dengan Reine. Ah tentu saja berbeda saat ini dan saat aku smp dulu, dulu ada orang yg selalu menyemangati dan mendukungku bermain basket tapi sekarangkan sudah tidak ada orang seperti itu. Akhirnya aku mengurunkan niatku untuk bergabung.
Masih dengan perasaan dan pikiran yg sama seperti hari-hari sebelumnya. Pagi itu sama seperti biasanya aku langkahkan kaki ini dengan malas menuju tempat yg mereka sebut sekolah. Kalau ada tempat yg lebih menarik dari sekolah pasti akan ku arahkan kaki ini ke tempat tersebut tapi tampakmya saat ini hanya sekolah sajalah tempat yang tidak terlalu buruk untuk dikunjungi. Selain aku bisa bertemu dengan teman2 yg menyenangkan sekolah adalah tempat yg lebih baik daripda aku hanya berdiam diri di dalam rumahku yg sepi itu. Dari kejauhan aku melihat seorang siswa perempuan yg tampaknya sedang membagi2kan selembaran kertas kepada siswa2 yg tengah melewati gerbang sekolah tersebut. Setelah kuperhatikan lebih detail ternyata itu adalah Reine. Dia sedang membagi2kan semacam selembaran promosi tentang ajakan untuk bergabung dengan Tim basket sekolah. Niat betul dia pagi2 begini sudah melakukan hal seperti itu.
"Eh Levei kamu gabung yak, kamu kan jago maen basketnya!" kata Reine tersenyum manis kearahku sambil menyodorkan selembaran tersebut. Aku heran kenapa Reine bisa tahu namaku dan tahu klo aku dulu suka bermain basket.
"hmmm... y liat aja entar". Jawabku sambil menerima selembaran yg dia sodorkan tadi dan berlalu menuju ke kelas.
Tepat pada istirahat pertama, kami seperti hari2 biasa lainya pergi ke kantin sambil mengobrol sepanjang perjalanan menuju kanten yang berada di sebelah Timur sekolah.
Sesampainya di kantin tiba2 Nevil berkata kepadaku " Lev,kita bertiga udah mutusin buat gabung tim basket sekolah". Ntar siang abis pulang sekolah kita mau lansung ke bascampnya, dan pastinya lo juga harus ikut".
"hah?? Kok mendadak gini?" tanyaku keheranan
"yak kami udah sepakat tadi pagi". Jawab Toni
"meskipun aku sama Nevil agak terlalau jago kaya kalian berdua tapi kita udah bertekad gabung. Seengaknya biar kita punya cerita masa SMA gitu". Kata Anton.
"alesan aja padahalkan biar cepet tenar aja dikalangan cewek2 kan?? Tau gw" ledek Nevil ke Anton.
"mereka betul Lev, dan karena lo bagian dari kita maka lo juga wajib ikut" Toni sedikit memaksaku.
"Yah, baiklah kalo kalian bertiga memaksa aku juga bakalan gabung deh" Jwabku dengan malas.
"baiklah berarti kita berempat sepakat yak" Anton berkata dengan penuh semangatnya.
Akhirnya siang itu sehabis pulang sekolah kamipun menuju ke bascamp Tim Bola basket sekolah kami. Disana kami melihat banyak anak2 basket yg sedang berkumpul tentu saja diantara mereka aku melihat Reine dan Alek. Terlihat alek dan beberapa temeanya sudah mengenakan seragam basket mereka, tampak mereka akan segera berlatih di lapangan basket.
"hey kalian sebelah sini!" ucap Reine girang sambil melambaikan tanganya kearah kami. Kami pun menuju ke tempat Reine berdiri.
"kalian pasti mau mendaftar anggota kan? Ini isi formulirnya" Reine pun membagikan formulir itu kepada kami berempat.
Reine : aku senang banget kamu mau gabung tim kami Levei! Nih diisi yak
Aku : hmm baiklah. (sambil mengisi formulir tsbt)
Reine : makasih yah udah mau gabung! Dengan bergabungnya kamu aku yakin tim ini akan menjadi
jauh lebih kuat. Kasih tau aku dong kok kamu dulu bisa jago banget mainya? Yg ngelatih
siapa? Terus latihannya dimana? Sehari berapa kali?
Alek : eh Reine, jangan ganggu dong, dia kan lagi ngisi form, kamu tanya2in terus ....
Reine : Ini dia kak Alek yg tadi pagi aku ceritain. Namanya Leive dia itu Ace dari tim basket smp
Nevada yg jadi juara di tingkat provinsi 2 tahun lalu. Dia bener-benar hebat waktu itu.
Alek : beneran itu kamu Lev, pantesan kayanya kita mungkin bertemu di pertandingan SMP dulu.
Aku gak tahu sama sekali sumpah, klo mantan kapten tim SMP Nevada itu sekolah disini.
Selamat bergabung yak! Dengan adanya kamu disini aku yakin mimpi besar tim basket ini
untuk juara ditingkat provinsi akan terwujud. Aku tunggu dilapangan yak.
Aku : ah gk juga, aku gak sehebat yg kalian pikir. Lagian juga aku dah lama gk maen basket.
Alek : tersenyum dan berlari menuju lapangan.
Reine : pokk! (suara reine menepuk pundaku) yeh gk usah malu2 gitu juga Lev.
Akupun hanya menjawab Reine dengan senyum sedikit heheheh. Setelah mengumpulkan formulirnya kamipun langsung menuju lapangan basket bersama dengan Reine. Rupanya disana sudah banyak anggota tim berlatih dan ada juga yg sedang duduk2 beristirahat. Sebagian dari mereka yang sedang duduk langsung memandang ke arahku sambil berbisk2 entah apa yg mereka bicarakan. Hingga akhirnya Alekpun menyadari kedatangan kami dan lansung menghampiri kami.
"kalian pemanasan dulu yah, ntar abis itu kita langsung latih tanding terutama kamu yk Lev" ucap Alek.
Setelah pemanasan kamipun langsung berlatih tanding melawan mereka kecuali aku. Dia bilang ingin melawanku satu lawan satu terlebih dahulu. Akupun langsung mengiyakanya meskipun sangat tidak yakin bisa menang melawanya. Singkat cerita setelah mereka selesai latih tanding, alekpun langsung mengajaku ke lapangan untuk single.
Alek : gimana Lev, udah siap ?
Aku : kapanpun lek.
Seisi lapanganpun seolah membisu mereka menfokuskan penglihatan kepada Aku dan Alek yg sebentar lagi akan bertanding basket secara single.
"wah bakalan seru nih, mantan kapten tim smp Nevada melawan kapten tim kita, kira2 siapa yg menang yah?" kata salah satu anggota tim dari samping lapangan.
Wushhh... bola pun dilemparkan ke angkasa yg luas itu tanda pertandingan dimulai. Bak kilat disore hari Alek pun menyambar bola itu dengan cepat dan lansung menggiringnya menuju ke ringku.
"damn, cpet sekali dia" pikirku smbil bengong untuk sesaat karena takjub dengan gerakan kilat Alek.
Dengan sekuat tenaga akupun hampir berhasil mengejar Alek yg berlari sngat cepat sambil mendriblle bola. Sekitar dari jarak 1 meter dari ringku alek bersiap untuk melakukan tembakan.
"celaka, tdak akan sempat !" pikirku sekilas. Aku tahu kalo aku tdak akan sempat mencegahnya melakukan tembakan karena aku terlalu jauh darinya. Dengan sekuat tenaga akupun langsung berlari menuju ringku. Tembakan bola alek telah melayang dengan akurat menuju ring, ketika aku pun memutuskan untuk melompat demi menghalau bola tersebut.
Brukkk' akupun berhasil menangkap bola yg ditembakan Alek sebelum masuk ke ring. Dengan cepat akupun menggiring bola ke ringnya Alek, sementara Alek masih berdiri bengong seperti tidak percaya kalo tembakanya berhasil aku halau. Tanpa buang waktu sedetikpun aku berlari dengan cepat dan sesat kemudian bersiap melakukan tembakan 2 poin. Aku tahu alek pasti sedang mengejarku dibelakang tapi kurasa dia tak akan sempat.
Sesaat sebelum bola ku tembakan, tiba2 pandnganku buyar dan terlihat sekilas bayangan masa lau yg pahit yg sudah lama aku lupakan. Bayangan2 tentang kejadian buruk 2 tahun lalu seolah muncul dengan sangat jelas di otaku. Bolapun terlepas dari genggamanku dan terjatuh didepanku begitu saja. Tiba2 dada ini terasa sesak dan sekujur tubuhku terasa gemetaran aku pun jatuh tersungkur di situ disertai dengan penglihatanku yg berkunang2 dan akhirnya gelap.
Beberapa anggota tim pun langsung memapahku keluar lapangan dan langsung membawaku ke ruang uks. Sementara Alek terdiam memandangiku yg sdeang menuju uks, dia seolah tidak percaya apa yg barusan saja terjadi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 13, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Reine and Leive StoryWhere stories live. Discover now