. . ➥ [TUB-11] ˎˊ˗ ꒰ :🐑: ꒱

1.3K 156 14
                                    


DIPERSILAHKAN VOTENYA🤏 ⭐

✎───『ROKOK』───🐑⊰

Ditan merasa terganggu dengan tatapan horror yang diberikan Alen sejak tadi padanya. Ditan menyadari ada sesuatu dari anak itu. Ditan merasa bahwa Alen menyukai Chero sahabatnya.

Ditan jadi pengen menjahili anak kecil di sebelah Chero hanya untuk memastikan apakah anak itu beneran suka sama Chero atau hanya perasaan Ditan saja.

Ditan melakukan gerak-gerik yang ambigu, ia menggaruk kecil bibirnya dengan jempol sambil memandang bibir Chero.

"Btw bibir lo sakit, gak? Sorry tadi gue terlalu kuat sampe luka gitu."

Alen memicingkan matanya. Ia langsung berpikiran buruk mendengar pertanyaan dan tingkah Ditan.

"Apa maksudnya? jangan-jangan dia dan Chero melakukan hal yang sama dengan yang Alen lakukan di wastafel tadi?"

"Apa Chero bohong kalau first kissnya dengan Alen?"

"Ah elah, lo kan juga sering sampe luka di bibir karena gue terlalu semangat mainnya. Ga usah minta maaf kali," balas Chero santai tanpa tahu bahwa pemuda di sampingnya sudah panas dingin mendengar obrolannya dengan Ditan.

"Ini mah uda jelas dia suka sama Chero wkwk," batin Ditan girang.

Ditan mati-matian menahan ngakak melihat ekspresi Alen, tapi Ditan tidak mau berakhir di sini. Ia masih ingin melanjutkan pembicaraan ini sampai puas melihatnya.

"Lain kali kita main halus aja," ujar Ditan sambil sengaja membalas tatapan cemburu dari Alen.

"Gue gak percaya, lo kan agresif banget gak mau santai kalau udah sama gue."

Sudah cukup! Alen tidak tahan lagi. Telinga dan hatinya terasa terbakar.

Alen tiba-tiba melingkarkan tangannya di pinggang Chero dan menjadikan pundak Chero sebagai tumpuan wajah imutnya.

Ia menatap Chero dengan tatapan yang ... manja?

"Heumm Chero ...."

Chero refleks menegapkan tubuhnya sedangkan Ditan langsung melihat ke arah lain sambil menutupi mulutnya dengan kepalan tangan. Ia tidak tahan untuk tidak ngakak.

Ditan tidak nyangka kalau Alen akan sampai seperti ini ke gadis itu hanya karena mendengar obrolan ambigunya dengan Chero.

"Lo kenapa lagi kocak?" tanya Chero membalas tatapan Alen yang seperti anak anjing itu.

"Chero ingat gak kalau kita ada tugas kelompok dengan teman sebangku dan dikumpulnya hari senin? Kerjain hari ini aja yuk!" ajak Alen berusaha memisahkan Chero dengan Ditan.

"Hari ini gue udah janji sama Ditan mau nonton bioskop, besok ajalah hari minggu ngerjainnya." Chero menolak.

Alen langsung menggembungkan pipinya kesal karena Chero lebih memilih bersama Ditan daripada dirinya.

Alen mengeratkan tangannya di pinggang Chero. "Besok Alen gak bisa! Hari ini aja yaa? Mau kan? Heum?" bujuk Alen tak putus asa.

Ditan menggeleng-geleng tanpa melihat dua orang di depannya.

"Dasar anak jaman sekarang, kasian temen gue tertekan," batinnya merinding.

Mau tak mau Ditan mengalah, lagipula Ditan tidak merasa keberatan jika rencananya dengan Chero hari ini batal. Yang terbaik saja untuk Chero.

"Iyain aja, Cher. Gue gak apa-apa kok," celetuk Ditan santai.

"Lo serius? Kita kan udah janjian dari lama."

The Unseen Bodyguard Where stories live. Discover now