Anjel 18 : Call Me

3.2K 436 28
                                    

Revisi dikit karena kecerobohan aku wkwkw.

Maaf yah guys

***

"Hah...."

Cael sibuk mengganti Ban motor pelanggannya.

"Hah..."

Cael sibuk menyuci motor pelanggannya.

"Hah..."

Cael sibuk memperbaiki Ban pelanggannya yang terkena paku.

"Hah..."

Cael sibuk memperbaiki mesin motor pelanggannya yang mati karena banjir.

"Hah..."

Kesal, Cael langsung menolah kepada Anjel yang kurang kerjaan mampir ke bengkel tempat ia bekerja dengan seragam sekolah nya.

"Apa?" tanya Anjel setelah mendapatkan perhatian dari laki-laki itu.

"Bang gue istirahat dulu."

"Iya."

Laki-laki itu menatap Anjel, dengan gerakan jari, dia menyuruh Anjel mengikutinya.

Anjel melirik Cael sebal, namun meskipun begitu dia mengikutinya. Mereka masuk ke rumah bang Regis dan memasuki sebuah pintu berwarna cokelat, awalnya Anjel bertanya-tanya ini kamar siapa? Namun kemudian dia menahan nafasnya ketika Cael tiba-tiba membuka bajunya.

"Heh, lo mau ngapain?" Anjel histeris sendiri.

Cael menatap Anjel lekat-lekat, dia menyeringai.

Anjel langsung merinding.

"G-ue bilangin bang Regis loh."

Dia tertawa geli, tanpa mengatakan apapun Cael mengambil beberapa baju di lemarinya dan segera masuk ke toilet.

Dia hanya ingin mandi.

30 menit kemudian Cael keluar, rambutnya basah dan aroma sabun memenuhi seluruh ruangan.

"Kiw kiw kiw cowok~"

"Baru siap mandi nih~"

Cael menatap Anjel dengan alis terangkat sebelah, gadis itu sedang berbaring miring di atas kasurnya, menopang dagu dan berkacak pinggang.

"Btw lo tinggal disini yah?" tanya Anjel sembari memperhatikan Cael.

"Kenapa lo tinggal disini?"

"Kenapa engga tinggal sama Tian?"

Kepo.

Banyak tanya.

Anjel duduk di atas karus Cael, dia tersenyum pada laki-laki itu. "Lo kabur dari rumah yah?"

Cael menatap gadis itu, matanya menyipit tajam lalu kemudian tanpa aba-aba Cael berjalan cepat menuju Anjel, mendorong gadis itu dan menindihnya.

"Lo-lo mau ngapain?" Anjel panik, dia tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya.

"Jangan senyum." ujar Cael.

"Hah?" Anjel tidak mengerti.

"Jangan senyum, palsu."

Anjel tertegun, dia kehilangan kata-katanya.

Cael tersenyum miring, dia merebahkan kepalanya di bahu gadis itu, menghirup aroma tubuhnya dalam-dalam.

"Lo kenapa?" bisik Cael di telinga Anjel.

Kedua mata Anjel membelak, bibirnya bergetar, ujung matanya basah dan tidak butuh waktu lama air mata gadis itu mengalir.

Cael (The End)Where stories live. Discover now