Anjel 17 : Drama

3.2K 405 25
                                    

Rokok yang ada dibibir Cael hampir saja jatuh mendengar perkataan Anjel, dia bahkan belum menyalakan nya.

"Hahaha, sorry gue engga tahu cewek lo disini." Teman SMP Cael itu tentu saja langsung insecure melihat penampilan Anjel yang sangat jauh berbeda darinya.

"Tapi kita masih boleh kan minta nomor lo? Kita kan teman sekelas dulu." Satu ceweknya nyerah, eh temannya yang lain datang.

"Engga, gue cewek posesif dan cemburuan, lo berdua mau jadi penyebab kita putus?" Anjel melotot tajam.

"Eh lo cewek yang pernah di up Tian di story kan?" salah satu dari mereka sepertinya mengenal Anjel.

Eh apa pernah? Anjel lupa.

Bulu kuduk Anjel langsung merinding ketika tangan Cael nangkring di bahunya, dia menahan nafasnya ketika merasakan aroma tubuh laki-laki itu yang cukup dengan indra penciumannya.

Apa-apaan?! Nih cowok!

"Seperti yang cewek gue bilang, dia cemburuan, gue cinta..... banget sama dia jadi sorry gue engga bisa ngasih nomor gue."

Hah?

Anjel melototi laki-laki itu.

Drama macam apa ini?

"Kan yang?" Cael tersenyum manis pada Anjel.

"I-yaaaaa...." Anjel meringis dalam hati, si canda tawa bajingan ini seenaknya mencubit lengannya.

Kedua gadis itu tertawa canggung, mereka segera berpamitan dengan keduanya dan pergi.

Tepat setelah mereka pergi Anjel langsung mendorong Cael menjauh, jantungnya hampir meledak.

"Lo harus tanggung jawab kalau drama ini kedepannya merugikan gue." tegas Anjel.

Cael menerima kembali uangnya dan pesanan Anjel, dia memberikannya pada gadis itu. "Ayo pergi, malu gue disini." Drama singkat mereka tadi mendapatkan perhatian dari beberapa orang.

Jangan sampai ada yang memvideokan nya dan mengupload ke medsos, jika ada Cael akan menuntut orang itu, jaman sekarang manusia tidak ada batas privasi nya, apa yang menurut mereka seru bahkan tanpa persetujuan orang lain, mereka menyebar luaskan nya ke tik tok atau Instagram.

Menyebalkan, bahkan jadi orang biasa-biasa saja tidak bisa memiliki privasi.

"Mereka siapa lo?" tanya Anjel.

"Stranger." jawab Cael kalem.

"Apaan tuh?"

"Mantan."

"Hah? Katanya lo belum pernah pacaran?"

"Belum tentu kata-kata gue benar kan?"

Mulut Anjel ternganga mendengarnya, nih cowok sumpah nyebelin banget.

"Lo pulang sendiri." Cael memberikan kunci motor Anjel dan buru-buru naik angkutan umum dengan jurusan ke tempat bengkel kakak laki-lakinya Rean.

Anjel kembali terperangah.

Kenapa rasanya dia seperti habis dicampakkan?

Cael adalah cowok tertidak jelas yang pernah Anjel kenal.

Sebenernya dia mau apa?

Dekat atau jauh?

Atau hanya sekedar main-main?

Sepertinya dia bukan tipe orang yang gampang terbuka dengan orang lain.

Cael seperti novel yang belum terbuka bungkus plastiknya, sulit untuk dibaca karena terlalu indah untuk dibuka dan takut hancur secara bersamaan.

Cael (The End)Where stories live. Discover now