Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
HARINI Maira masak something special untuk suami tercinta. Dia memasak her husband favourite food, Nasi Lemak. Dia baru je mintak resepi dengan mak mertuanya tadi.
Tengah menghidang sambal nasi lemak dan telur di atas meja, tiba-tiba satu tangan memeluknya dari belakang. Tersentak dibuatnya. Dia sudah dapat mengagak siapa yang memeluknya. Semestinya Fahim Kasyaf.
" Sayang masak ape harini? " soal Fahim serta menyembamkam wajahnya di ceruk leher milik sang isteri.
Kadang, dia mencium manja leher sang isteri. Maira mencubit pinggang sang suami.
" Auch! Sakitlah la sayang. " Fahim mengaduh sakit. Tanpa segan silu, dia memutarkan tubuh sang isteri menghadap dirinya. Dia mencium bibir sang isteri lama.
Maira menolak tubuh sang suami manja. Pandangan dihala ke wajah sang suami. Dia merenung tajam mata Fahim. Pinggangnya dicekak.
" Hubby, can you control you punya gatal tu? Jangan sampai sayang yang ragut bibir hubby sampai lebam. " ugut Maira tegas.
" I don't mind what you said, flower. Aku okey je kalau sayang nak kiss aku. "
Fahim mengukirkan senyuman senget. Maira menjelingkan matanya tajam buat sang suami. Fahim sedar akan perbuatan isterinya itu memberi panahan mata yang tajam.
" Mata tu, sayang. Sekali lagi sayang buat macam tu, tak sewena-wenanya aku hukum kau nanti. Mark my words, sayang. " tegur Fahim tegas.
Maira tersenyum. Lebih tepat lagi, senyum paksa. Sejak kebelakangan ni, perangai suaminya banyak berubah. Tidak seperti dahulu lagi.
" Erhh, suka sangat ugut sayang. " decit Maira tidak berpuas hati.
Fahim membentuk senyuman senget. Lately ni, suka sangat kacau bini. Biasa tak begini. Aneh bukan?
Maira mengangkat wajahnya menghadap sang suami. Dia memincing tajam. Kecik besar kecik besar je tengok sang suami.
" Hubby tak rasa ke diri hubby lain huh? " Maira menyoal hairan serta memandang sang suami.
" Which one change? "
Fahim menghadap isterinya. Dia memandang isterinya lama. Pelukan di pinggang sang isteri dilepaskan.
" Perangai hubby. Perangai hubby lain. " tutur Maira.
" Lain macam mane sayangku? "
" Perangai hubby semakin gatal. " bicara Maira perlahan.
Mereka berdua menapak ke arah meja makan. Kerusi ditarik perlahan oleh sang suami buat isterinya. Seraya sang suami menapak berlawanan arah sang isteri. That's mean infront his wife.
