04- 'Hope'

175 14 0
                                    

Tap tap tap

" TYONGGIIIEE!!! "

" WINWINNIEE"

Aku langsung berlari ke arah Winwin dan memeluknya erat, aku sungguh merindukannya,... Winwin ku sedikit berbeda dari sebelum kami berpisah,...

Pipinya semakin berisi dan perutnya yang sedikit membuncit, IMUT SEKALIII

Ku cubit pipinya gemas dengan penuh tenaga, biarlah pipinya semakin lebar, Winwin ku semakin lucu!!!

" Tyongg pipi ku sakitt,... " 

" Eh? Maafkan akuu, aku sangat merindukan mu Winniee~ " 

Dengan sigap aku melepaskan cubitan ku pada pipi Winwinku tersayang, aku tidak tega melihat Winwin kesayangan ku kesakitan.

Sedetik kemudian sahabat manis ku itu menggembungkan pipinya dan menatap suaminya dengan raut minta dikasihani, sepertinya Winwin berusaha mendapatkan perhatian dari Yuta; suaminya yang sejak tadi mengobrol dengan si tuan mesum Seo.

Namun apa yang Winwin dapatkan? Yuta hanya mengangkat salah satu tangannya mengisyaratkan 'Sebentar' karena sepertinya Yuta lebih memilih Jaehyun daripada istrinya.

Miris sekali ya?

Yaah,.. memang dasarnya Yuta tidak peka mau bagaimana lagi bukan?

Alhasil muka sahabat manis itu mulai memerah kesal seperti angry bird disertai mata nya yang berkaca-kaca, oh tidak sebentar lagi bomb akan meledak.

Ah aku hampir lupa dengan keberadaan Ten padahal dia sedang disampingku hanya terkekeh melihat interaksi antara aku dan Winwin, dia itu seperti kakak bagi kami.

Sebenarnya umur ku yang paling tua dalam persahabatan kami, namun entah kenapa Ten yang paling dewasa diantara kami bertiga.

Ucapannya selalu hangat dan selalu saja bijak.

Yahh itu kalau  dia sedang benar saja, tapi kalau normal dia akan bertingkah seperti monyet yang lepas, aku dan Winwin hanya bisa menggeleng-geleng kala itu terjadi.

Tapi mau bagaimana pun kami bertiga saling menyayangi layaknya saudara sendiri, kami juga tumbuh bersama dan selalu ada untuk satu sama lain,

Bisakah ku katakan kalau aku merasa,.. mereka lebih peduli pada ku dibandingkan orangtua ku? mereka yang lebih mengerti dan mengenal aku baik dan buruknya, sementara orangtua ku hanya ingin aku menjadi seseorang yang sempurna dihadapan mereka dan orang banyak,..

Iya, harapan mereka setinggi itu pada ku, dan setinggi itu juga jurang yang ada dihadapan ku untuk jatuh dan  membuat mereka kecewa,.. alias tidak berujung.

Entah lah,.. keberadaan ku bagi mereka hanya untuk memenuhi semua ekspektasi belaka mereka, padahal nyatanya aku juga butuh kasih sayang, aku butuh perhatian.

Puk puk

Aku sadar dari lamunan ku saat aku merasakan seseorang menepuk pundak ku dua kali, itu Ten.

Raut wajahnya mengungkapkan rasa khawatir, ia memandang ku begitu dalam dan begitu khawatir, aku berusaha se-bisa mungkin untuk mengukir senyuman di wajahku agar pria manis itu tidak terlalu khawatir pada ku.

" Day Dream? Again Tyong? Kamu akhir akhir ini banyak pikiran,.. kau tau kan aku akan selalu  ada untuk mu? " Ucapnya khawatir.

" Wae? Gwenchana? " Balas Winwin.

" Tyong suka melamun akhir-akhir ini, aku khawatir,.. Tyong jangan tahan semua rasa sakit mu sendiri, apa yang kau rasakan katakan saja pada kami okay? We will always be there for you "

Dear. You [ JaeYong ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang